tujuh

791 136 23
                                    





"Apa Rose baik-baik saja?" tanya Nyonya Jung yang kini berada diruang kerja Jaehyun. sebenarnya Jaehyun ingin menemani Rose di kamarnya, tetapi pekerjaannya yang tak bisa ditunda sampai besok membuatnya harus menyelesaikannya malam ini juga.

"Sudah lebih baik, Bu" jawab Jaehyun yang menghentikan pekerjaannya sejenak.

"Syukurlah. –tapi Jae, kau belum menjelaskan pada Ibu dimana kau menemukan Rose?" Nyonya Jung masih penasaran dimana Jaehyun menemukan Rose. karena sampai saat ini Nyonya Jung hanya tahu Rose kehilangan ingatannya itu saja.

Dan Jaehyun pun mulai menjelaskan dimana dan bagaimana kondisi Rose saat Jaehyun menemukan Rose.

Nyonya Jung tak bisa menahan rasa sedihnya saat mendengar Jaehyun bercerita bahwa Rose mendapat luka hampir di seluruh tubuhnya. 

Jaehyun pun meminta pada sang Ibu untuk tak membahas kecelakaan yang dialami Rose. Jaehyun meminta pada sang Ibu agar tak terlalu menekan Rose untuk mengingat kembali ingatannya yang bisa saja berdampak buruk pada kesehatannya.

"Apa ingatan Rose masih bisa kembali?"

Jaehyun mengangguk ragu. Jaehyun kembali teringat ucapan Lee Juyeon tentang ingatan Rose yang sewaktu-waktu bisa kembali.

Tapi, entah kenapa Jaehyun tak ingin ingatan Rose kembali. rasanya akan menyakitkan kalau yang dikatakan Lee Juyeon benar. bahwa mungkin saja wanita yang berhasil mengembalikan tawa bahagia putri kecilnya bukanlah Rose melainkan wanita yang memiliki kemiripan wajah dengan sang istri.

Ditengah-tengah perbincangan Jaehyun dengan sang Ibu suara ketukan keras pintu ruangannya membuat mengehentikan pembicaraannya.

"Masuk!"

"M-maaf Tuan saya mengganggu waktu anda, saya hanya ingin memberitahu bahwa Nyonya Rose berterik histeris diruang penyimpanan lukisan" jelas sang maid menunduk takut dengan wajah panik.

"Apa?!" dengan paniknya Jaehyun keluar dari ruang kerjanya diikuti Nyonya Jung mengekor di belakang.

"Bukankah Rose seharusnya berisitirahat didalam kamarnya?" ucap Nyonya Jung tak kalah paniknya.

"S-saya tidak tahu, Nyonya..."

Didalam ruangan yang cukup luas berisikan berbagai lukisan tersimpan rapi. semenjak Rose dinyatakan meninggal ruangan ini selalu tertutup. hanya maid saja yang terkadang masuk untuk membersihkan ruangan ini.

Diruangan inilah dulu Rose selalu mengabiskan waktunya untuk memandangi semua lukisan yang dibelinya. Jaehyun sendiri bingung kenapa lukisan-lukisan ini hanya disimpan diruangan ini. bahkan beberapa lukisan hanya dibiarkan saja dilantai tanpa berniat memasangnya di dinding.

"Pergi! — Jangan mendekat!" teriak Rose histeris dengan meringkuk disudut ruangan menutup telinganya.

Tatapan mata Rose bergerak gelisah disetiap sudut ruangan yang kini berantakan karena beberapa lukisan yang terpajang hancur berserakan.

"Nyonya tenanglah, jangan membuat saya takut..." Wendy mencoba mendekati Rose tetapi Rose malah menodongkan pecahan kaca kearahnya.

"Jangan mendekat! Hikss... Ku mohon jangan sakiti aku..." remasan kaca ditangan Rose membuat darah segar mengucur disana.

"Rose!" panggil Jaehyun, yang melihat kondisi Rose begitu menyedihkan membuat hati Jaehyun teriris sakit.

"Hei, Rose ini aku Jaehyun. tak apa. kau aman bersamaku..." Jaehyun mencoba mendekati Rose tetapi Rose kembali meracau.

"Pergi!!"

"Rose, tenangkan dirimu. ini aku Jaehyun, suami mu?!"

"Arrgghh!" teriak Rose kembali saat melihat sebuah lukisan yang sudah membuatnya seperti ini.

Belum Ada Judul [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang