delapan

820 140 22
                                    







"Apa maksud mu?" ucap Jaehyun pada seseorang ditelefon. sebelumnya Jaehyun memang menyuruh orang suruhannya untuk mencari tahu tentang seniman bernama Lee Naeun, namun yang didapat diluar dugaannya. bukan informasi tentang Lee Naeun dari orang suruhannya melainkan foto Rose bersama dengan seorang pria. dan Jaehyun mengenal pria itu.

"Rose memiliki hubungan dengan Chanyeol" jelas orang itu diseberang telefon.

"Seo Johnny!" seru Jaehyun.

ya, orang yang mengirim foto itu adalah Seo Johnny sahabatnya.

Pada awalnya Johnny memang tak sengaja melihat Rose dan Seola, saat hendak menghampiri keduanya Johnny mengurungkan niatnya karena tiba-tiba seorang pria yang Johnny kenal sebagai seniornya semasa kuliah memeluk Rose.

Pria itu adalah Park Chanyeol. Senior Rose, Johnny dan Jaehyun semasa kuliah. Johnny memang tak mengenal dekat Chanyeol. tetapi Johnny tahu Chanyeol cukup dekat dengan Rose.

"Jae, aku minta padamu untuk kali ini buka matamu. bukankah hal ini sudah pernah terjadi?"

Johnny tahu Jaehyun begitu amat sangat mencintai Rose. tetapi melihat foto yang didapatnya membuat Johnny ingin Jaehyun lebih membuka matanya bahwa hubungan Rose dengan Chanyeol bukan hanya sekedar Senior dan Junior.

Bukankah Rose menerima perasaan Jaehyun tepat saat Chanyeol menikah?

Mungkinkah alasan Rose menerima perasaan Jaehyun pada saat itu karena Chanyeol telah menikah dengan perempuan lain.

Bahkan menurut info yang Johnny dapat Chanyeol sudah bercerai dengan istrinya satu tahun yang lalu tepat saat Rose dinyatakan meninggal.

"Aku menghargaimu sebagai sahabatku. Akan tetapi kalau kau masih membahas masalah ini. sepertinya persahabatan kita cukup sampai disini?!" setelah mengatakan itu Jaehyun mematikan telefonnya secara pihak.



**




Rose membawa Seola ketaman kota guna mencari suasana baru. selama ini Rose melihat Seola hanya bermain dengan Wendy dan para maid.

Rose tak pernah melihat interaksi Seola dengan anak-anak seumurannya diluaran sana. membawa Seola ketaman kota dengan tujuan agar Seola tak merasa jenuh kalau hanya bermain dimansion bersama para maid, dan nampaknya Seola begitu menikmati acara bermainnya ditaman bersama dengan anak-anak seumurannya.

Meski baru pertama kali bertemu Seola membaur dengan anak-anak disana tanpa ada rasa malu ataupun canggung. Seola yang selalu tersenyum ceria membuat anak-anak ditaman menyukainya.

Tak jauh dari tempat Seola bermain Rose duduk mengawasi. terkadang Rose memekik panik saat melihat Seola hampir terjatuh namun dengan wajah polosnya Seola tersenyum seolah mengatakan dirinya baik-baik saja.

"Ini kali pertama non Seola bermain ditaman kota. bukankah non Seola terlihat lebih bahagia saat bermain dengan anak-anak seusianya?" ucap Pak Kim yang ikut mengawasi Seola bermain sesekali tersenyum melihat tingkah menggemaskan Seola. Rose nampak terkejut mendengar perkataan Pak Kim.

"Apa dulu saya selalu melarangnya keluar?" tanya Rose yang dijawab anggukan Pak Kim.

"Nyonya Rose begitu menutup nona Seola dari dunia luar. Suster Wendy bahkan pernah bilang kalau Nona Seola sering merengek kesepian meminta main diluar tetapi karena Nyonya Rose melarangnya suster Wendy tak bisa berbuat apa-apa. sebagai gantinya Suster Wendy mengajaknya berkebun menanam bunga bersama para maid"

"Pak Kim apakah saya yang dulu begitu buruk merawat Seola?" tanya Rose sendu. mendengar cerita Pak Kim, Rose merasa dirinya yang dulu begitu jahat pada Seola. hanya untuk bermain diluar saja Rose tak mengizinkan.

Belum Ada Judul [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang