lima

981 173 11
                                    








"Jadi benar Rose telah kembali?" tanya Johnny yang diangguki Wendy.

Johnny memang sempat mendengar beberapa karyawan kantor yang membicarakan Rose saat Rose datang ke kantor. tapi sayangnya Johnny tak bertemu dengan Rose karena saat itu Johnny sedang berada di luar untuk menemui klien.

"Nyonya Rose begitu berbeda"

"Maksudmu, sayang?"

"Ya, berbeda. Nyonya Rose yang dulu begitu dingin meskipun bersikap lembut pada Seola. Nyonya Rose yang dulu begitu sulit untuk didekati. tetapi sikap Nyonya Rose berubah semanjak pulang dalam keadaan hilang ingatan. sikapnya jauh lebih hangat dan lembut. Bahkan Nyonya Rose yang sekarang bisa memasak–"

"A-apa?" kaget Johnny.

Johnny memang pernah mendengar cerita dari Jaehyun tentang Rose yang hampir membuat dapurnya terbakar karena mencoba memasak.

"Menyiapkan sarapan pagi setelah itu memandikan Seola. semua maid bahkan menyukai perubahan sikap Nyonya Rose. semuanya berubah total. Seola pun semakin mudah diatur tak pernah lagi rewel. saat Seola menolak untuk mandi atau melakukan sesuatu Nyonya Rose akan memberi pengertian pada Seola dengan nada yang begitu lembut. tak ada lagi suara tegas yang membuat Rose menurut karena takut. malah sebaliknya Seola akan menuruti ucapan Nyonya Rose dengan patuh tanpa ada rasa takut"

Johnny terdiam cukup lama mendengar cerita sang kekasih. entah kenapa alih-alih merasa senang karena Rose telah kembali dengan sikapnya jauh lebih baik. Johnny merasa janggal dalam perubahan sikap Rose. apakah benar seseorang yang kehilangan ingatannya akan merubah sikap dan kebiasaannya? entahlah Johnny tak tahu.








  •~•










Beberapa maid terlihat kebingungan bagaimana cara menurunkan pompom yang berada diatas pohon. sedangkan Seola sedari tadi menangisi pompom yang berada diatas pohon karena tak bisa turun. kucing kecil itu hilang beberapa jam yang lalu dan ditemukan oleh salah satu maid yang sedang membersihkan taman belakang.

"Pompom huwaaaa...." Seola semakin menangis histeris karena dari banyaknya maid yang bekerja tak ada satu pun dari mereka yang bisa menurunkan pompom dari atas pohon yang lumayan tinggi.

"Ola kenapa sayang?" suara tangisan Seola sampai terdengar dari dalam mansion. Rose yang baru saja kembali dari supermarket dibuat panik melihat putri kecilnya menangis keras.

"Hikss... Mommy, pompom tak bisa turun..." adu si kecil dengan menunjuk pompom yang berada diatas pohon.

"Ssttt... Ola jangan nangis lagi yah sayang, biar Mommy yang ambil pompom dari atas pohon?"

"Benarkah?" Seola mengusap air matanya dengan tersenyum lebar.

"Iya, sayang..."

"Tapi nyonya itu berbahaya. bagaimana kalau Nyonya jatuh?" ucap salah satu maid disana yang memperlihatkan kekhawatirannya.

"Tak apa, saya akan berhati-hati agar tak jatuh"

Rose mulai melepas sepatunya dengan perlahan mulai menaiki pohon. sedangkan maid yang ada disana terlihat khawatir.

Srekk.

"Nyonya!" teriak semua maid saat Rose hampir terjatuh karena terpeselet namun masih bisa menjaga keseimbangannya.

"Mommy hati-hati..." teriak Seola dibawah pohon.

"Sedikit lagi" gumam Rose saat posisinya hampir mendekati pompom.


Belum Ada Judul [JaeRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang