01.

5.4K 350 4
                                    

Tahun 2008

BRAKK

"SUDAH KUBILANG AKU TIDAK MEMPUNYAI UANG! KAU MEMAKAI UANG PEMBERIANKU HANYA UNTUK BERJUDI DAN MABUK²AN!!" ucap wanita muda itu.

PLAK

wanita muda itu dipukul oleh suaminya sendiri.

"hiks²...bunda.. jungwon takut.. ayah jahat." ucap anak lelaki itu bersembunyi dibelakang lemari.

"MANA ANAK ITU?! AKU INGIN MENJUAL ANAK ITU!"

"KAU MANUSIA SETAN!"

wanita itu langsung memukul kepala suaminya dengan vas bunga, hingga suaminya pingsan.

wanita itu langsung membawa jungwon keluar dari rumah itu, dan tidak lupa ia menelpon polisi.

"bunda jungwon takut.." anak berusia 6 tahun itu memeluk bundanya sangat erat.

"tidak apa² jungwon, bunda disini. bunda akan selalu melindungimu."

setelah menelpon polisi, wanita muda itu menjelaskan kepada polisi bahwa dia selalu mendapatkan KDRT hanya karna tidak diberi uang.

wanita muda itu hanya asisten rumah tangga, penghasilannya juga tidak banyak. ia menggunakan uang itu untuk biaya hidup jungwon, sekolah jungwon dan kehidupan sehari2.

suaminya pun di penjara selama 10tahun. dan wanita itu terpaksa menjual rumahnya untuk utang suaminya yang berpuluh² juta.

biasanya ketika wanita muda itu bekerja jungwon selalu dititipkan kepada tetangga. tetapi karna mereka sudah pindah, jungwon tidak tau akan dititipkan kepada siapa.

--

wanita muda itu pergi ke sebuah rumah yang besar seperti istana.

ia bertemu dengan sosok nyonya/pemilik rumah ini.

"nyonya..." panggil wanita muda itu yang berada di ruang tamu yang besar bersama jungwon disebelahnya.

"ada apa kau kesini bukannya ini hari libur?" tanya nyonya jess itu.

"ah iya benar sekali.. ada yang ingin saya katakan nyonya."

"katakan apa maumu?"

"bolehkah saya tinggal sementara di rumah ini.. di lantai bawah. saya sudah menjual rumah saya karna utang suami saya. dan bolehkah saya membawa jungwon untuk menemani saya bekerja disini. saya berjanji mendisiplin anak saya agar tidak menjadi masalah disini nyonya." ucap wanita itu berkeringat dan bergetar.

"benarkah? bisa kah saya percaya kau tinggal disini dan bekerja dengan baik?" ucapnya.

"i..iya nyonya saya berjanji."

"baiklah, siapkan barang kalian. dan ada satu hal, yaitu jaga anakmu agar tidak mengacau seluruh rumah saya."

"b..baik nyonya.. terima kasih. terima kasih banyak nyonya." ucap wanita itu membungkuk terima kasih berkali-kali.

"bunda... kita bakalan tinggal sini?" tanya jungwon.

"iya sayang. kita akan tinggal disini sementara waktu. sampai bunda bisa menabung untuk membeli rumah." wanita muda itu memeluk kasih sayang anaknya.

--

rumah ini bisa di bilang rumah yang sangat besar, dan rumah terkaya di wilayah nya. memiliki bodygoard yang banyak dan supir dan pembantu yang banyak. kenapa wanita muda itu dibolehkan tinggal disini? karna wanita itu sudah lama bekerja disini sekitar 3 tahun.

dikamar lantai bawah.

"jungwon.. tolong inget kata² bunda ya? jungwon simpen kata² bunda dengan baik."

"ada apa bunda?" ucap anak laki² itu.

"kau tidak boleh menyentuh apapun barang yang berada di lantai atas dan juga jaga sikapmu kepada semua bibi disini dengan baik oke? dan kau tidak boleh berteman dekat dengan anaknya nyonya."

"kenapa uwon tidak boleh berteman dengannya?"

wanita itu menghela nafas yang panjang. ia sebenarnya tidak masalah jika anaknya berteman sama siapa saja. tapi masalahnya anaknya nyonya sangatlah dijaga ketat pertemanan, lingkungan sekolah dan lingkungan sekitar. hanya orang setara yang bisa berteman dengan anaknya.

"pokoknya tidak boleh ya sayangnya bunda? kau setiap pagi akan bunda antarkan ke sekolah dan setelah pulang kau bisa menunggu sebentar sampai bunda jemput? setelah pekerjaan bunda selesai. paham wonie?"

anak lelaki itu mengangguk.

"dan kau boleh bermain tapi tidak untuk dilantai atas. cukup di bawah sini atau di atas di lingkungan belakang."

"baik bunda.."

--

jungwon sedang bosan di sore hari, ia selalu mengingat perkataan bundanya agar tidak bermain dilantai atas. ke atas hanya boleh di lingkungan taman belakang.

ia pun kesana dan melihat air mancur yang begitu deras mengalir. jungwon senang ia mengulurkan tangannya ke air mancur itu hingga bajunya kecipratan air dan basah.

"HEI!" ucap anak yang tiba² muncul dari belakangnya bersama bodyguard nya dibelakang.

"jauhkan tanganmu dari situ. itu akan membuat bajumu basah!" ucap anak itu dengan pakaian yang sangat rapi dan elegan. sangat berbeda dengan jungwon.

"aku sangat suka bermain air."

"aku tidak perduli. pokoknya jauhkan tanganmu dari situ. dan mengapa kau ada disini? apakah kau anak pembantu?"

"i..iya. aku hanya bosan dilantai bawah."

"tidak seharusnya kau disini."

"aku bosan jadi aku kesini. lagian bundaku berkata tidak papa jika aku bermain di taman belakang."

"siapa namamu?" ucap anak itu.

"jungwon."

"berapa umurmu?"

"6tahun"

"kau harus memanggilku tuan! aku 1 tahun lebih tua darimu."

"aku tidak suka memanggil seperti itu."

"kau menolakku!?"

"tuan jay jangan seperti itu." ucap bodyguardnya yang ada di belakangnya.

"biarkan! baru kali ini aku melihat anak yang tidak mau memanggilku tuan." ucapnya.

jungwon pun kabur berlari kencang.

"YA! KAU!"

--

Di meja makan yang mewah terdapat seorang nyonya, tuan dan anaknya sedang makan dengan elegan.

"ma..." ucap anak berumur 7tahun itu.

"ada apa jay?"

"apakah anak yang berambut krem itu anak pembantu dilantai bawah?"

"iya, kenapa kau bertanya seperti itu?." tanya mamanya.

"biarkan dia menjadi temanku." ucapnya.

mamanya pun dan papanya terkejut anaknya mengucapkan kata itu. masalahnya jay meminta homeschool dan jarang berteman dengan siapapun. mamanya sudah mengenalkan anak seusianya dan setara kepadanya tapi jay selalu tidak mau berteman dengan pilihan mamanya.

"kenapa kau memilih anak itu dibanding anak teman pilihan mama? apakah dia kurang menarik perhatianmu?" ucap mamanya.

"apa kau menyukai yang anak pembantu itu?" ucap papanya.

"ya.. aku menyukainya." ujar anak itu sambil makan.

"apa yang kau sukai dari anak itu jay? bisakah berteman yang setara denganmu? anak itu tidak setara denganmu." ujar papanya.

"dia terlihat lucu. pokoknya aku tidak perduli, dia harus sekolah bersamaku, dan sekamar denganku dan dia harus tetap bersamaku. jika mama dan papa tidak membiarkan itu, aku tidak akan sekolah dan tidak akan berteman dengan siapapun." ucap jay langsung pergi dari ruang makan.

jay itu umurnya baru 7 tahun tapi pemikirannya diluar nalar. alias perkataannya seperti orang dewasa dan berakal akibat lingkungan sekitarnya.

--

next

Royal Boy || jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang