03.

3K 284 30
                                    

Di kelas jungwon.

bugg

kepala jungwon di lemparin botol plastik oleh niki.

"woi curut. kau dan jay ada hubungan apa? saudara? kenapa kau selalu dibela olehnya dan juga kau pulang selalu bersamanya ? kau menumpang? karna kau kan miskin hahahaha." tawa niki.

jungwon hanya diam.

"kau tidak mempunyai mulut? apakah kau bisu?"

"suaramu terdengar brisik ditelingaku." ucap jungwon.

"YA? kau sudah berani kepadaku!?" mau aku pukul?"

"kau yang akan kupukul niki. kau sangat berisik dari tadi, bisakah kau diam?" ucap sunoo menatap sinis kearah niki, posisinya sebagai ketua kelas.

tidak ada yang berani menganggu sunoo, karna dia murid terpintar satu sekolah dan selalu di bangga²kan oleh semua guru.

niki yang mendengar itu langsung terdiam.

kringg kringg (bel pulang)

seperti biasa setiap bell pulangan, jay selalu menunggu jungwon di depan kelasnya.

tidak lama kemudian jungwon pun keluar kelas.

"tidak ada barang yang ketinggalan?" ucap jay.

"tidak ada." jawab jungwon.

mereka pun pergi dan ketika berada di depan sekolah mereka bertemu dengan bodyguard pribadi jay. ketika mereka ingin kesana jungwon menarik sedikit lengan baju jay.

jay pun menoleh kearah jungwon dengan tatapan bingung.

"b..bisakah aku menaiki bus saja? biar kak jay yang bersama paman minho (bodyguard jay)." ucapnya.

"tiba²?"

"aku tidak ingin selalu keterkaitan denganmu.. aku ini hanya anak biasa, sedangkan kau anak CEO terkaya di kota ini. aku tidak pantas menggunakan fasilitasmu." ucapnya menunduk sedih.

"hei jungwon. aku yang memaksamu untuk selalu ikut bersamaku, jadi kau tidak usah merasa tidak pantas di dekatku. berhentilah omong kosongmu itu. aku tau kau berkata seperti ini karna omongan niki? niki sialan, aku bisa mengeluarkannya hari ini juga." geram jay

"t...tidak... jangan lakukan itu. m..maaf." ucap jungwon menggenggam tangan jay.

tahu tidak? jungwon selalu diajarkan oleh jay bersikap manis kepadanya. mulai dari berpengangan tangan, memeluknya saat tidur maupun dimanapun, kadang mencium pipi. seperti adiknya saja. jadi tidak heran mereka sering melakukan skinship.

"jika kau berkata seperti itu lagi, aku langsung mengeluarkan niki dan menghajar anak sialan itu. apakah kau paham sama perkataanku?" ucapnya.

"p..paham kak."

--

Di rumah. jungwon berada dibawah lantai bersama bundanya.

"apakah selama ini baik² saja bersama jay?" tanya bunda yang sedang melipat baju.

"heem, baik² saja bun. kak jay sangat baik kepadaku."

"baguslah kalau seperti itu."

"bun.."

bundanya pun menoleh kearahnya.

"aku selalu merasa tidak enak kepadanya, dan keluarganya. aku ini hanya orang biasa, tapi aku selalu ditawari ini itu pada kak jay, keinginanku selalu dipenuhi oleh kak jay. aku tidak ingin terus menerus ketergantungan padanya bun.."

Royal Boy || jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang