05.

2.7K 251 14
                                    

ketika mereka sudah sampai dirumah dan berada dikamar.

melihat barang² milik jay sebagian sudah tidak ada di kamarnya, dan itu sudah dikemas sama pembantu² sini.

"kamarnya merasa sepi.." ujar jungwon.

"dan kau harus tetap tidur disini."

"tidak.. 4 hari lagi aku akan pindah bersama bunda. aku tidak tinggal disini lagi."

jay menoleh kaget.

"benarkah?" tanya jay.

"apa aku terlihat bohong?"

"tidak, kau terlihat menggemaskan" jay tersenyum dan mengacak² rambut jungwon.

"ishh, jangan mengacak rambutku!" kesalnya dengan wajahnya yang menggemaskan.

"cepat mandi." jungwon pun mengangguk.

mereka pun membersihkan diri dan setelah itu mereka merebahkan diri di kasur.

barusan saja jay merebahkan diri dikasur, jungwon sudah memeluknya.

"kau sebegitunya menyukaiku?" goda jay memeluk kembali erat badan jungwon.

"tidak usah bertanya."

jay tertawa mendengar itu. mereka pun tidur dengan terlelap

--

08.00 pagi

jungwon terbangun dari tidurnya..

ia melihat sekeliling tidak ada siapapun, ia mulai panik pikirnya jay sudah meninggalkan dirinya.

"kak... KAK JAYY, KAKAK, KAK JAY." panik jungwon hingga hampir menangis.

ceklek

jay barusan keluar dari kamar mandi dan jungwon melihat itu langsung terdiam.

"ya! kenapa kau memanggilku seperti orang kesurupan?" jay mengkerut bingung dan melihat jungwon menangis.

"ada apa denganmu? kau menangis terus dari kemaren apa tidak lelah?" tanya jay memeluk jungwon.

"k..ku kira kau sudah pergi meninggalkanku.."

"aku pergi jam 10 jungwon. aku tidak mungkin langsung meninggalkanmu." ucap jay mengelus rambut jungwon.

"cepat mandi, antarkan aku ke bandara."

"apakah tidak apa² aku ikut?"

"tidak apa² won, jika ada yang melarang aku akan menghajarnya."

"jika itu papa kakak? apakah kak jay akan menghajarnya?"

jay dibuat pening oleh jungwon dipagi hari.

"berhenti bicara jungwon, cepat mandi. apa perlu aku mandikan?" goda jay.

"TIDAK!" jungwon pun langsung berlari ke kamar mandi.












selesai mandi barang² jay sudah dimasukkan kedalam garasi mobil, dan tentu mama dan papanya ikut mengantarkan jay ke bandara tapi tidak ikut ke australi, hanya jay.

"sudah siap jay?" ucap mamanya

jay mengangguk.

"cepat masuk mobil, takut ketinggalan pesawat." ujar papanya.

"aku mengajak jungwon, tunggu sebentar dia lagi izin kepada bundanya." ucap jay.

"bisakah kau tidak usah mengajak anak itu? berpamitan saja sudah cukup jay." ucap papanya dengan nada tidak suka.

Royal Boy || jaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang