Keesokan harinya
Seperti biasanya Arya selalu bangun pagi untuk menyelesaikan misi harian yang sistem berikan. Selesai olahraga Arya langsung mandi, selesai mandi Arya langsung membuat sarapan.
Selesai makan Arya memberi makan anjingnya yang dia beri nama Ciko yang berjenis kelamin jantan.
"Kau diam duduk disini oke!" ucap Arya.
'Wooggg...' Ciko hanya menggonggong tanda mengerti.
Arya berangkat ke kampus karena ada kelas pagi hari itu. Sesampainya di kampus, Arya langsung berjalan menuju kelasnya yang berada di lantai dua.
Saat masuk ke kelas Arya melihat Rosa yang terlihat gelisah.
"Kau kenapa Ros?" tanya Arya.
"Apa kau melihat Rizal? dari semalam dia tidak bisa di hubungi." jawab Rosa.
"Di kelas tidak ada?" tanya Arya.
"Tidak ada!" jawab Rosa.
"Nanti biar aku cari dia." ucap Arya.
"Tolong ya Arya." ucap Rosa.
Arya hanya mengangguk dan lanjut jalan menuju kelas dengan santai. Dan benar saja saat masuk kelas Arya tidak melihat Rizal dan Doni di sana.
'Ada apa dengan mereka berdua?' tanya Arya dalam hati.
Arya duduk di tempat biasanya dan mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Draco.
'Apa ada informasi terbaru dari geng Black Rose?' Arya mengirim pesan pada Draco.
'Semalam mereka baru di serang bos.' jawab Draco.
'Bagaimana keadaan sekarang?' tanya Arya melalui pesan.
'Untung saja semalam kita sempat bantu jadi tidak ada korban jiwa dari pihak Black Rose. Tapi masih ada yang terluka di bagian tubuhnya.' jawab Draco.
'Dimana mereka di rawat?' tanya Arya.
'Di rumah sakit Cinta Sehat ruangan 40 bos.' jawab Draco.
'Nanti siang aku kesana tunggu aku.' ucap Arya.
'Baik bos.' jawab Draco.
.
.
.
.
Saat pulang dari kampus Arya langsung berangkat menuju rumah sakit untuk menjenguk anak buahnya yang terluka.Di tengah perjalanan Arya mampir di toko buah untuk oleh oleh. Setelah membeli buah Arya lanjut menuju rumah sakit Cinta Sehat.
Sesampainya di rumah sakit Arya langsung berjalan cepat menuju ruangan 40 tempat anak buahnya di rawat.
Saat masuk ke ruangan 40 yang ternyata adalah ruangan khusus yang cukup besar. Didalam nya Arya melihat deretan tempat tidur yang dilengkapi dengan alat kesehatan yang lengkap.
Ada sekitar 20 orang tidur di atas tempat tidur itu dengan perban putih di bagian tubuh tertentu.
"Bos!" ucap Keny dan Draco.
"Sebanyak ini?" tanya Arya.
"Benar bos, kebanyakan hanya luka sayatan dan beberapa patah tulang." jawab Keny.
"Ada berapa korban dari pihak musuh?" tanya Arya.
"Dari info yang aku dapat korban dari pihak musuh banyak yang mati dan kini mereka sedang mengumpulkan kekuatan untuk kembali menyerang kita." jawab Keny.
"Tingkatkan level latihan, kemungkinan mereka akan mencari aliansi untuk menyerang kita dalam waktu dekat." ucap Arya.
"Baik bos!" ucap Keny.
KAMU SEDANG MEMBACA
System
FantasyArya Wiguna, dia adalah seorang pemuda miskin dan kurus yang selalu dibully disekolahnya. Arya hidup bahagia bersama ayah, ibu, adik laki-laki dan adik perempuannya. Ayah Arya bekerja sebagai tukang ojek dan ibu Arya bekerja membuat katering. Mereka...