Hening sejenak
"Kau belum tau saja jika ibuku mengamuk." ucap Arya ketakutan.
"Ya, dia belum tau saja bagaimana jika Mama yang mengamuk!" ucap Rizal gemetar jika mengingat kejadian Arya sekarat.
"Wuihhhh mengerikan sekali!" ucap Doni ikut gemetar.
"Ibu bahkan bisa mematahkan tulangmu jika sangat marah Andi. Tapi kau beruntung menjadi anak kesayangannya." ucap Arya duduk di samping Hani.
"Semengerikan itukah ibu?" tanya Andi ketakutan.
"Jika kau pernah melihat gorila mengamuk, nah itu dia perumpamaan yang tepat. Ibu bahkan bisa membuatmu koma jika sampai membuatnya sangat sangat marah." jawab Arya.
"Kau hari ini beruntung Andi, kakak harap kau bisa berhenti tawuran dan mabuk agar tidak membuat kecewa ibu." ucap Arya.
"B-bagaimana kakak bisa tau jika aku mabuk mabukan?" tanya Andi.
"Bahkan kau pernah berhubungan intim kan? dan saat wanitanya hamil kau tinggalkan! kau itu memang lelaki brengsek! aku malu punya adik sepertimu yang tidak mau bertanggung jawab!" ucap Arya sedih.
"Astaga Andi ternyata kau itu pria culun ya! aku tidak mau tau kau harus bertanggung jawab pada wanita yang kau hamili! kalau tidak titidmu akan aku amputasi!" ucap Rizal sangat kecewa.
"Aku berjanji akan bertanggung jawab pada wanita itu! tapi kakak jangan bilang pada ibu aku mohon!" ucap Andi.
"Ayah dan ibu sudah tau semuanya sejak lama Andi tapi kami tidak mau memberitahu kakakmu supaya bisa tenang berkuliah dan kau tau ibumu semalaman menangisi perbuatanmu. Dia merasa bersalah karena gagal mendidik anak laki laki kesayangannya." ucap Arif tiba tiba masuk seorang diri.
Andi hanya bisa menangis menyesali perbuatannya selama ini. Arya yang sedari tadi sangat sedih menjadi lebih sedih lagi saat mendengar ucapan ayahnya.
"Sabar by sabar, itu semua pengorbanan orang tua kamu demi kamu bisa tenang berkuliah dan bisa menjadi sarjana tanpa merasa bersalah karena gagal mendidik seorang adik." ucap Hani mengelus punggung Arya agar bisa tenang.
"Benar yang dibicarakan pacarmu Arya, ayah dan ibu mau kamu bisa kuliah dengan tenang tanpa merasa bersalah pada dirimu sendiri karena gagal mendidik seorang adik yang tidak berguna sama sekali." ucap Arif.
Arya hanya diam membisu dan tidak membalas ucapan ayahnya.
Brak...
"Kak Arya! mana kak Arya!!" teriak sesosok anak perempuan berusia 10 tahun.
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung terkejut dengan kedatangan anak perempuan itu. Arya langsung menghapus air matanya agar tidak dilihat anak perempuan itu.
"Putri kemari kenalkan ini teman kakak." ucap Arya tersenyum paksa.
Anak perempuan itu ternyata adalah putri yang sedang mencari kakak tersayangnya.
"Kakak kenapa menangis?" tanya Putri.
"Siapa yang menangis? putri salah liat saja kakak hanya kelilipan debu saja." jawab Arya.
"Lalu ini siapa? apa ini pacar kakak?" tanya Putri.
"Hallo Putri, salam kenal panggil saja kak Hani okee!" ucap Hani memegang pipi Putri.
"Hallo kak Hani aku Putri!" ucap Putri memeluk Hani.
Arya, Rizal, Doni dan ayah Arya terkejut dengan sifat Putri kali ini yang berbeda dengan biasanya. Biasanya Putri tidak akan mau memeluk orang asing yang baru dia temui.
KAMU SEDANG MEMBACA
System
FantasíaArya Wiguna, dia adalah seorang pemuda miskin dan kurus yang selalu dibully disekolahnya. Arya hidup bahagia bersama ayah, ibu, adik laki-laki dan adik perempuannya. Ayah Arya bekerja sebagai tukang ojek dan ibu Arya bekerja membuat katering. Mereka...