"ayrel" gumam ayzar dengan pelan karena melihat gadis yang dia suka berada di satu tempat yang sama dengannya..
Ayzar mendekati ayrel yang sedang duduk diam, tanpa memikirkan apakah itu benar ayrel atau tidak..
"Rell" panggil ayzar
"ayzar " ayrel terkejut karena dia mengetahui ayzar juga berada disana..
"kamu..kok-" tak panjang bicara ayrel diseret untuk mengikuti ayzar entah kemana..
"iihh lepaasss..." rintih ayrel
"hustt..ikutt saja" ayzarMereka sampai di samping lapangan tetapi suasana nya memang sepi sangat sepi, hanya suara jangkrik yang terdengar disana..
"kamu kenapa disini" ucap ayzar
"papa teman aku meninggal, terus kesini" ucap ayrel
"terus kamu" tanyanya..
"gw ke saudara " jawab ayzar
"kamu kenapa bawa aku kesini " tanya ayrel dengan penasaran sedikit takut.."sama om lu?" tanpa menjawab pertanyaan yang ayrel lontarkan ayzar malah menganbil alih topik yang lain..
"memang kenapa" ayrel
"tanya" ayzar
entah apa yang harus dilakukan ayrel saat ini..dia ingin pergi tetapi dia takut dengan ayzar, dia takut karena nanti ayzar tiba-tiba menariknya dan dia melakukan hal yang lain..
"Kalian ngapain disini" ucap Novi dengan tiba-tiba yng membuat kedua manusia itu kaget..
"novi" ayrel
"anjing ngagettin" ayzar"kalau mau pacaran jangan disini" ucap novi dengan jutek..
"mau balik ga" ucap novi kepada ayrel
novi meninggalkan mereka tanpa kata dan ayrel segera menyusul novi dengan lari kecilnya.."hehh...lihat aja nanti" gumam ayzar
..
malam hari telah berganti pagi mereka ingin berpamitan dengan keluarga vanes yang lain, karena dia tak enak kalau lama lama berada disana..
"tante kita pamit pulang dulu ya tan, semoga tante ikhlas atas semua yang terjadi.."
"maaf kalau kita merepotkan tante dan sekeluarga " ucap ayrel
"tidak apa-apa kalian sahabat vanes jadi tante tidak masalah" mama vanes
"makasih ya rell" ucap vanes lalu memeluk keempat sahabatnya dengan menangis sedih,terharu ..
"lain kali kita bisa bertemu lagi kan..ututu" ucap rina..Setelah mereka berpamitan ayrel dengan yang lain pun bergegas ke dalam mobil dan segera melajukan kendaraan..
"tidak ada yang ketinggalan kan?" tanya alden
"ada ommm" ucap prisha dengan panik lalu alden mengerem mendadak..cittt...
"apaa" panik ayrel
"buruan ambil" ayrel
"keringat gw di bantal rel" ucap prisha dengan serius
"iler" kesal alden lalu melanjutkan perjalanan dengan sedikit kesal
"kamu ini, bisa ga sih jangan bikin panik orang" rina
"yee...biar ga sunyi kali" Prishasambil mereka melanjutkan perjalanan mereka juga sempat membeli cemilan supaya tidak kelaparan, dan lagi lagi alden kena palak mereka..yang waktu di tempat dinas kemarin mereka melihat bakso alden yang membayarkan, mereka melihat Pentol lagi lagi mereka meminta alden juga yang membayarkan..
tetapi entah kenapa alden tetap mengiya kan permintaan mereka karena ada ayrel..
tetapi juga kalau alden tidak menuruti permintaan mereka, pasti prisha bilang kalau dia pelit atau menjelek jelekkan dirinya..
..
mereka sudah sampai setengah jalan mereka sedang berada di toilet umum yang berada di pom bensin, sekalian juga alden mengisi bensin kesayangannya..
Saat ayrel sedang berada di toilet tiba-tiba pintu toilet tidak bisa dibuka ayrel berteriak sekencang mungkin supaya sahabat sahabatnya bisa mendengarnya tetapi dia lupa kalau ayrel menyuruh mereka untuk keluar terlebih dahulu..
ayrel mengecek handphone nya supaya bisa menelepon prisha atau yang lain..
disisi lain..
alden,prisha, Rina,novi sedang berada di dalam mobil untuk menunggu ayrel tetapi 15 menit mereka menunggu ayrel tak kunjung datang..
"ayrel kenapa belum kesini" tanya alden kepada sahabat ayrel.
"gatau om..mules mungkin " ucap rina..tetapi perasaan alden saat itu sangat panik dia memutuskan untuk mengecek sendiri.. rinaa yang melihat juga ikut panik karena ayrel tak biasa di toilet lama sekali..
Rina mengikuti alden keluar mobil menuju toilet, prisha melihat mereka menatap bingung..
"nov ikut??" tanya prisha
"emm.." novi"yaudah jagain mobil om setan" prisha
alden ingin masuk kedalam toilet perempuan tetapi dia dihalang oleh penjaga toilet
"saya hanya ingin mengecek keponakan saya!" tegas alden..
"tolongg" Teriak ayrell dari dalam toilet dengan suara seperti sedang di desak..
alden tetap nekat masuk kedalam toilet dan mencari keberadaan ayrel dengan panik..
pov diluar..
"lu..diem bisa nggak..pasti ada yang disembunyikan kan" tegas rina..
Orang orang yang melihat kegaduhan pun menghampiri mereka untuk merelai ,"mbak ada apa mbak..jangan" ucap penjaga pom-bensin disana..
"ini ada laki-laki yang mau modus masuk ke dalam toilet, dan mereka juga mau mencuri disini" ucap penjaga toilet"eee...gausah ngarang " bentak prisha
"bohong mereka mau mencuri dengan modus masuk kedalam toilet perempuan " penjaga toilet berbicara terus menerus tetapi untungnya novi sudah berbicara dengan penjaga pom untuk menjelaskan bagaimana kejadian yang terjadi.."sudah bapak diam" ucap penjaga pom
penjaga pom pun mengecek kedalam dengan diikuti prisha dan rina..
sedangkan novi menjaga penjaga toilet yang sedang menangis nangis tersakiti..
mereka masuk ke dalam toilet dan melihat alden sedang menghajar satu laki-laki paruhbaya yang sudah terkapar lemas dengan darah sedikit mengalir di pinggir bibir lelaki itu..
ayrel menangis sesegukkan dengan tangan menyilang menutup dadanya..
rina yang melihat itu pun bergegas memeluk ayrel dengan erat dan menenangkan ayrel yang sedang menangis..
"sudah pak sudah" penjaga pom-bensin lelaki itu menarik bahu alden supaya tidak memukuli lelaki paruhbaya itu..
"anda jangan Macam-macam dengan saya,atau nyawa anda melayang" bentak alden dengan tatapan mematikkannya ..
alden melihat ayrel yang menangis di pelukkan rina..rina juga meminta maaf karena membiarkan ayrel sendirian disana..
alden memeluk ayrel dengan erat dan juga meminta maaf..
"maafkan om" ucap alden
"husstt...sudah jangan menangis, ada om disini" alden membungkuk didepan ayrel dan mengusap pipinya dengan lembut dan sedikit memberi kecupan di kening ayrel..penjaga pom-bensin menyuruh mereka untuk keruangan yang sering karyawan gunakan untuk meeting..
Disana juga pas sekali ada manajer yang sedang berada disana.."tuan alden"
jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝙼𝙾𝚄𝙽𝚃 𝙾𝙵 𝙻𝙾𝚅𝙴
Fantasywarning jika anda masuk di dunia orange disitulah kehidupan merah berada.. Alden:" Cinta tetaplah cinta,saya tidak perduli bagaimana kata orang." cerita ini menceritakan tentang seorang paman yang mencintai keponakannya sendiri.. entah cinta itu da...