Liburan yg ditunggu² semua murid sekarang telah tiba. Sudah 3 hari SMA Nusa Bangsa melakukan libur, dan kembali kesekolah tahun depan.
Sudah 3 hari juga Jay gak ketemu sama Monday. Karna ia sedang berada dikampung halaman Papanya. Amerika.
"Kamu udah makan?." Tanya Jay pada Monday. Mereka sedang melakukan VC.
"Udah, lo? ."
Jay menggeleng. "Belum."
"Kenapa? Makan dulu."
"Gak bisa makan."
"Gimana²?."
"Aku gak mau makan."
"Terus mau apa?."
"Ketemu kamu."
"Yaoloh, lo Jay bukan sih? Kenapa jadi manja."
"Hehe manja ke pacar sendiri gakpapa kali."
"Lo makan dulu gih."
Jay membolakan matanya. "Kamu khawatir sama aku?!."
"Dih siapa yg khawatir?."
"YA KAMU LAH."
"Gak usah ngegas anjir."
"Kalo gue beneran khawatir kenapa emangnya?."
"Ya gpp, seneng aja akhirnya kamu khawatir sama aku."
"Jay gue mati-in yah telponnya soalnya gue udah ngantuk banget."
"Loh ini masih siang, ay."
"Yg siang itu di tempat lo kalo disini udah malam."
"Oh yaudah good night, ay."
"Too, ingat jangan lupa makan terus jangan lupa sholat."
Jay hanya mengangguk sambil tersenyum. "Bye."
"Bye." VC mereka pun dimatikan oleh Monday.
Tok tok..
"Masuk." Seorang cowok pun masuk kekamarnya.
"Udah selesai vc-an ama pacar lo?."
"Lah kai lo ngapain disini anjing?." Orang yg masuk kekamar Jay adalah Hueningkai.
"Gue juga mau balik kekampung halaman Bokap juga kali." Ucap Hueningkai.
"Terus lo ngapain kerumah gue?."
"Karna gue disuruh nyokap gue kesini."
"Ngapain?."
"Jay kasi gue saran dong." Ucap Hueningkai dengan ke2 tangannya membentuk 🙏🏻.
"Saran apa?." Tanya Jay.
"Gue kan lagi suka sama cewek-." Belum selesai Hueningkai berbicara, Jay sudah memotongnya.
"Yaudah tembak aja." Ucap Jay.
"Nah itu gue bingung gimana cara nembak dia, masalahnya-."
"Yaelah nembak cewek tuh simpel tinggal lo kasi bunga atau coklat terus lo nyatain perasaan lo, gitu aja di bingung-in." Patong Jay.
"MASALAHNYA DIA MUSUH GUE ANJING." Teriak Hueningkai, udah emosi dia sama sepupunya yg bernama Jay Park ini. Dari tadi omongannya dipotong terus.
"Bentar² biar gue tebak pasti Yuna." Hueningkai mengangguk. "Bentar gue mikir dulu."
Jay pun mulai berpikir gimana cara membantu sepupunya itu buat nyatain perasaannya ke musuhnya. Beberapa menit kemudian akhirnya ia mendapatkan ide. "Nah gue tau."
"Gimana² caranya?!." Ucap Hueningkai.
Jay pun mendekati Hueningkai lalu membisikan idenya pada Hueningkai. "SE7 IDE LO DE BEST BANGET." Teriak Hueningkai.
"Yaudah gue balik dulu, ntar kalo berhasil gue traktir lo." Ucap Hueningkai setelah itu ia berlari keluar dari kamar Jay.
"PAS DI INDO AJA TRAKTIRNYA KAI." Teriak Jay.
~My Boyfriend~
"Kamu beneran, Mon, mau tinggal di apartemen?." Tanya Mamanya.
Monday mengangguk. "Mondi mau belajar mandiri, Ma."
"Mmm yaudah deh kamu boleh tinggal di apartemen sendirian, tapi nanti kalo ada apa² kasi tau Mama yah?."
Monday mengangguk lagi. "Siap."
"Yaudah besok mama beliin apartemennya yg ga terlalu jauh dari sekolah kamu."
"Serius ma?." Mama mengangguk. "Yeyy makasih ma." Ucap Monday sambil meluk Mamanya.
"Iya." Ucap Mamanya. "Kamu mau beres² sekarang atau nanti?."
Monday pun melepaskan pelukannya. "Sekarang aja deh, Ma."
"Yaudah, kalo gitu mama mau kekantor dulu." Monday hanya mengangguk.
Setelah Mama pergi Monday pun pergi ke kamarnya untuk membereskan barang²nya.
~~~
Tbc.
(Budayakan voment setelah membaca)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend [Monbunsu]
Fiksi Remaja"Mon, gue mau nanya." "Hm? Nanya apa?." "Soal perasaan lo ke gue, sebenarnya lo punya perasaan gak ke gue ya walaupun sekecil biji semangka tapi ada gak?." "Hah? Maksud lo?." "Gue butuh jawaban Mon, bukan pertanyaan balik." "Kayaknya ada deh tapi gu...