Monday pikir Jay mau mengajaknya kemana, ternyata Jay membawa Monday ke rumah nya Jay.
Ketemu camer kalo kata Jay.
"Assalamu'alaikum Mah." Seru Jay sambil melepas sepatunya lalu masuk ke rumah bak istana itu.
"Yok Mon." Ajak Jay pada Monday yg sedang melepas sepatunya.
Monday mengangguk, setelah melepas sepatu mereka pun masuk ke rumah Jay.
Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Monday ke rumahnya Jay, hanya saja sudah lama Monday gak ke rumahnya Jay karna jaraknya dari sekolah jauh banget.
Itu alasannya kenapa Jay tinggal di apartemen.
"Loh ada Monday." Ucap Mamahnya Jay yg sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menonton TV.
Monday langsung mencium tangan kanan Mamah. Begitu juga dengan Jay.
"Tumben kamu pulang kesini, Jay?." Tanya Mamah.
"Nanti dulu Mah nanya nya, Jay mau ganti baju dulu." Ucap Jay. "Mon, kamu duduk aja dulu sama Mamah." Lalu Jay ngacir ke kamarnya.
Mamah yg liat anak tunggalnya lari ngacir ke kamar cuma bisa geleng-geleng. "Duduk sini dulu Mon." Ucap Mamah sambil menepuk-nepuk bagian sofa yg kosong disamping Mamah.
Monday mengangguk sambil tersenyum lalu menghampiri Mamah. "Mamah gimana kabarnya?."
"Baik, kamu sendiri gimana kabarnya? Kabar Mama kamu sama kabar Rosé dan Jihoon gimana?." Tanya Mamah balik.
"Baik juga, Mama kak Rosé sama Jihoon juga baik cuma belakangan ini Monday jarang ketemu Mama."
"Loh kenapa? Mama kamu sibuk?."
Monday menggeleng. "Engga, cuma sekarang Monday tinggal di apartemen jadi jarang pulang kerumah."
"Ooh, wahh anak cewek Mamah udah gede ternyata tambah cantik lagi." Ucap Mamah lembut sambil mengusap rambut Monday.
Monday hanya tersenyum.
"Oh iya Mon, kamu pacaran sama Jay ya?." Tanya Mamah.
DUARR Monday pikir Mamah gak tau soal hubungan Jay dan dirinya, ternyata Mamah tau. "Iya Mah."
"Bagus deh kalo Jay pacarannya sama kamu Mamah restui banget hubungan kalian."
Lampu hijau nih.
"Mamah gak mau kalo Jay pacarannya sama anaknya temen Papah, si Chaewon. Jujur Mamah gak suka sama dia apalagi sikapnya yg iuww." Ucap Mamah, jangan lupakan ekspresi diakhir kalimatnya.
Monday menahan tawanya. "Oh ya Mah, Papah dimana?."
"Papahnya Jay lagi di kantor mungkin lembur, gimana kalo nanti kamu bantuin Mamah masak buat makan malam."
"Boleh, udah lama juga Monday gak masak bareng Mamah."
Monday dan Mamah banyak bercerita mulai dari keseharian Mamah juga keseharian Monday, kesibukan Mamah, dan Mamah juga cerita sedikit tentang Jay.
Sampai akhirnya Jay datang sudah mengganti seragamnya dengan kaos oblong berwarna putih dan celana panjang warna hitam.
"Asik banget ceritanya, nyeritain apasih?." Tanya Jay ikut bergabung dengan Mamah dan Monday.
"Kepo, mending kamu ke supermarket sana beli bahan² buat masak makan malam." Ucap Mamah.
"Yaelah Mah masak pake bahan yg ada aja, Jay lagi males."
"Masa ada mbak pacar males malesan."
"Dia emang gitu Mah, di apartemen aja dia selalu males malesan." Ucap Monday lalu terkekeh.
Mamah juga ikut terkekeh. "Jay, Jay, kamu masih kayak dulu yah, masih suka males malesan." Lalu Mamah menepuk paha Jay.
Untung Jay gak lagi pakai boxer, jadi gak terlalu sakit.
"Enak aja aku gak males malesan, di apartemen aja aku masak sendiri." Ucap Jay dengan bangga.
"Yaudah kalo kamu gak males ke supermarket gih, terserah kamu mau belanja apa ntar yg masaknya biar Mamah sama Monday." Ucap Mamah lalu mengeluarkan uang dari dompetnya.
"Beneran nih Jay yg pilih belanjaannya?." Tanya Jay bersemangat.
Mamah mengangguk lalu memberikan 4 lembar uang berwarna merah.
"Ayok Mon." Ajak Jay pada Monday yg daritadi hanya memperhatikan interaksi Jay dan Mamah.
"Eh aku ikut juga?." Jay mengangguk. "Tapi aku masih pakai baju sekolah."
"Bentar." Lalu Jay lari ke kamarnya.
"Mon, Mamah tinggal ke dapur dulu ya." Ucap Mamah.
"Iya Mah." Lalu Mamah pun beranjak kedapur meninggalkan Monday sendirian diruang tengah.
Setelah kepergian Mamah, Jay kembali dengan membawa hoodie berwarna hitam miliknya. "Nih pake."
Mau gak mau Monday menerima hoodie Jay lalu memasangnya. "Jay kegedean hoodie nya." Keluh Monday karna hoodie Jay kebesaran di tubuhnya.
Bayangin aja gimana lucunya mbak Monday pake hoodie nya.
"Ga papa lucu tau, yok berangkat sekarang." Jay pun menggenggam tangan Monday lalu membawa gadis itu keluar.
~My Boyfriend~
Sekarang Jay dan Monday sudah sampai di supermarket. Setelah memarkirkan motornya Jay turun dari motor begitu juga dengan Monday.
Lalu mereka pun masuk bersama ke supermarket. Jangan lupakan tangan Jay yg menggandeng tangan Monday.
Para Jomblo yg melihatnya pada iri.
"Kemana dulu Jay?." Tanya Monday pada Jay yg lagi mendorong keranjang belanjaan.
Jadi kedu tangan Jay mendorong keranjang belanjaan tapi tangan kanannya sambil menggenggam tangan Monday, jadi Monday juga ikut mendorong.
"Ke bagian sayuran segar dulu." Ucap Jay.
Lalu mereka pun berjalan ke bagian sayuran segar.
Sebenarnya Monday agak risih dengan tatapan pengunjung supermarket lainnya. Makanya Monday hanya menundukkan kepalanya.
Jay merasa aneh dengan sikap Monday. "Kamu kenapa?." Tanyanya.
"Risih sama tatapan orang orang, lepas aja ya Jay, tangan ku." Ucap Monday pelan.
Bukannya melepaskan tangan Monday, Jay malah merangkul pundak Monday.
Para jomblo makin iri jadinya.
"Udah ga papa gak usah diladenin." Ucap Jay lembut.
Jangan sampai Jay mendengar detak jantung Monday.
~~~
Tbc
Hallo Zya comeback.
Akhirnya aku bisa up lagi, maaf karna baru up sekarang soalnya belakangan ini mood ku kurang baik ditambah aku masih gamon sama Trainee A 😭😭.Kayaknya mulai sekarang aku bakal up sesuai mood ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend [Monbunsu]
Teen Fiction"Mon, gue mau nanya." "Hm? Nanya apa?." "Soal perasaan lo ke gue, sebenarnya lo punya perasaan gak ke gue ya walaupun sekecil biji semangka tapi ada gak?." "Hah? Maksud lo?." "Gue butuh jawaban Mon, bukan pertanyaan balik." "Kayaknya ada deh tapi gu...