XII IPS X, kelas terburuk di sekolah terbaik. Kelas yang namanya disebut paling akhir. Kelas yang kau hanya akan mendengar keburukannya dari orang lain.
12 anak laki-laki yang mengisi kelas XII IPS X itu bagaikan kutub magnet yang sama, saling tolak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini betulan masih pagi, tapi Jeongwoo dan Jaehyuk udah ribet di pojokan. Ngebentangin taplak meja buat nutupin sudut ruangan yang mendadak jadi tempat ganti baju dadakan, padahal jarak kelas ke toilet cukup dekat, tapi mereka lebih milih ganti baju di kelas dengan alasan praktis.
"Ngintip gue sumpahin mata lo bintitan segede telor puyuh!" Jeongwoo menunjuk wajah Jaehyuk cuma buat bikin cowok itu menyengir jahil.
"Makanya cepetan bangsul! Tangan gue kesemutan megangin taplak meja terus. Ganti celana doang lama banget lo!"
"Sabar babi! Celana gue udah rada sempit ini!"
Jaehyuk nampak nggak peduli dan malah menurunkan taplak meja yang semula menutupi aurat Jeongwoo sambil mendesah karena lengannya mulai pegal, dan itu bikin Jeongwoo melotot lalu menjerit protes sambil nutupin badannya yang shirtless.
"Beduuuul! Gue belum pake baju!"
"yaudah atuh dipake!"
"Ya mana baju guenya!"
"Nih." Jaehyuk mengulurkan tangannya yang memegang baju olahraga Jeongwoo tapi sambil mundur pelan-pelan. Wajah jahilnya bikin Jeongwoo curiga.
"Sini nying! Nggak usah becanda lo! Gue belum cukur bulu ketek nih, kalo orang-orang pada liat bisa rusak reputasi gue!"
"Mau ini? Ya ambil sendiri lah!"
"ANJENG JAEHYUKKKK!!!"
Hyunsuk yang lagi piket otomatis berhenti menyapu dengan sapu buntungnya, cuma buat geleng-geleng kepala melihat Jeongwoo mengejar Jaehyuk ke lapangan sambil nutupin badannya pakai taplak meja. Udah nggak heran sebenarnya, tapi kelakuan mereka selalu bikin ketawa. Walau kadang Hyunsuk sering dibuat ribet kalau becandaan mereka udah kelewat batas terutama pada guru-guru.
Jihoon yang tengah membersihkan papan tulis ikutan terbahak. Sementara Asahi yang tengah duduk menggambar di sebuah sketchbook cuma bisa senyum tipis. Tapi senyum itu langsung lenyap di detik berikutnya, berganti raut terkejut tepat ketika Junkyu datang bersama Haruto dengan wajah berhias lebam.
"Jun, pipi lo kenapa?"
Junkyu terlihat kaget, lalu sedetik berikutnya gelagapan, "I-ini—"
"Lo juga, To. Kalian berantem?"
Nggak ada yang menjawab pertanyaan Asahi. Junkyu sendiri bingung mau bilang apa, dia takut Haruto bakal ngamuk kalau menceritakan kejadian semalam.
Untuk beberapa saat, Junkyu merasa terjebak dalam situasi yang sama sekali nggak enak. Haruto juga keliatan nggak berniat mengatakan apapun. Tapi detik berikutnya dia terselamatkan oleh lengkingan Jeongwoo dan tawa Jaehyuk yang menggema sepanjang lorong kelas.
"IYA IYA AMPUN PAK!!!"
Jeongwoo dan Jaehyuk berlari masuk kelas sambil terbahak-bahak, sementara Ginan berjalan di belakang mereka dengan taplak meja yang disampirkan di bahu.