Senandung

1.4K 294 71
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komen yang buanyaakkkkk biar aku semangat update hehehe

Selamat membacaJangan lupa vote dan komen yang buanyaakkkkk biar aku semangat update hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Doing the best is better than being the best
—Bang Yedam
*
*
*

Yedam langsung memapah Jaehyuk ke dalam kelas, lalu mendudukkan lelaki itu ke kursi guru selagi dirinya mencari pakaian yang Jaehyuk bawa buat tampil di panggung nanti. Semuanya betul-betul serba dadakan. Dan untungnya Jaehyuk nggak melupakan pakaian yang tadinya bakal dia pakai buat naik ke atas panggung.

Begitu mendapatkan kaos Jaehyuk, Yedam langsung menanggalkan kaos birunya lalu memakai kaos hitam berlengan panjang dan kaos abu-abu sebagai luarannya. Celana abu-abunya berganti jeans hitam yang robek di bagian lutut. Lalu dengan air yang Yedam ambil tanpa bilang dari botol minum Mashiho, dia menata rambutnya.

"Ini lebih ke style buat nyanyi lagu rock daripada lagu lawas," komentar Yedam begitu mematut tampilannya lewat kaca lemari di pojokan kelas.

"Udah jangan banyak komen. Masih mending gue bawa baju kayak gitu. Tadinya gue mau bawa batik bapak gue." Jaehyuk menimpali tanpa mengalihkan mata dari ponselnya. "Pak Ginan belum muncul juga dari tadi. Gue heran kenapa si bapak ngilang pas lagi urgent begini."

"Coba lo telpon?"

"Udah." Jaehyuk mendial nomor pak Ginan. Lagi. tapi hanya ada bunyi 'tut' yang terdengar panjang. "Masih nggak diangkat juga."

"Yaudah biarin aja. Pak Ginan, kan, udah tua. Nggak ada yang minat nyulik dia. Organ tubuhnya pasti udah nggak prima buat di jual apalagi didonorin ke orang." Yedam merapikan sobekan pada celananya

"Kalo pak Ginan diculik terus dijadiin tumbal proyek gimana?"

"Nggak usah ngaco, Jae!"

"Kepada peserta lomba vokal urutan 20 sampai 23 harap bersiap. Untuk peserta yang sudah dipanggil sebanyak tiga kali dan tidak hadir ke atas panggung akan didiskualifikasi."

Pengumuman yang terdengar dari lapangan utama membuat Jaehyuk dan Yedam saling pandang. Wajah Jaehyuk langsung mengerut cemas. Sepanjang yang Jaehyuk tau, dia akan tampil di urutan 20 tepatnya setelah final futsal selesai. Tapi kenapa jadi lebih cepat dari yang seharusnya?

"Dam, ini gawat! Ini gawat! Kita nggak ada waktu."

Yedam berdecak. "Ah anjir! Emang lo nomor urut berapa sih?!"

"Dua puluh. Ayo, Dam—"

"Sabar! Lo mau kaki lo tambah pengkor?!"

Jaehyuk batal melompat dari tempat duduknya ketika Yedam membentak. Tapi berikutnya tersenyum waktu Yedam menyanggah tangan Jaehyuk buat membantunya berjalan.

"Ngapain lo senyum begitu?" Mata Yedam memicing.

Jaehyuk langsung buang muka. "Senyum apaan sih? Mana ada!"

Konstelasi 12 Bintang | TREASURE OT12Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang