XII IPS X, kelas terburuk di sekolah terbaik. Kelas yang namanya disebut paling akhir. Kelas yang kau hanya akan mendengar keburukannya dari orang lain.
12 anak laki-laki yang mengisi kelas XII IPS X itu bagaikan kutub magnet yang sama, saling tolak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari lainnya dimulai di koridor. Bel belum berbunyi, dan berhubung hari ini ujian akhir semester ganjil, ruang kelas masih terkunci dan baru dibuka ketika pengawas ujian datang. Katanya sih, biar tetap steril. Jadilah, anak-anak XII IPS X berkumpul di koridor depan kelas macam pengungsi banjir.
Buat murid ambis macam Doyoung, tentu dia akan memanfaatkan waktu buat belajar matematika yang hari ini akan diujikan. Tapi buat Jeongwoo dan Jaehyuk, waktu terlalu berharga kalau cuma buat belajar dan bikin kepala pecah-pecah gara-gara rumus yang sulit dimengerti.
Doyoung yang duduk tepat di depan pintu kelas langsung menghela napas setelah menghabiskan selembar kertas buat mencari nilai X. Dia lantas merenggangkan otot leher yang mulai mengencang akibat menunduk untuk waktu yang cukup lama.
"Kalo capek istirahat Dob, nggak usah ambis gitu," kata Mashiho. Cowok mungil itu memandang Doyoung yang kelihatan lelah dengan sorot prihatin. Dia lantas mengambil botol minum yang ada di sisi ranselnya lalu menyodorkannya pada Doyoung. "Nih, minum!"
"Nanti aja deh, nggak haus."
"Nggak haus bukan berarti nggak butuh minum! Kurang cairan juga bisa bikin nggak fokus, Dob!"
Doyoung menghela napas panjang lantas menerima botol yang Mashiho ulurkan. Untuk sesaat, Doyoung terdiam menikmati kerongkongannya dilalui air dengan perlahan, lalu berikutnya pandangan cowok itu jatuh pada Jeongwoo yang merebahkan kepalanya santai di atas paha Jaehyuk sembari menggulir layar ponselnya.
Doyoung mereguk habis air yang ada di mulutnya sebelum bertanya, "Lo nggak belajar, Woo?"
"Belajar?" Jeongwoo malah balik bertanya tanpa mengalihkan perhatiannya dari layar ponsel. "Belajar apa?"
"Bahasa Inggris sama matematika bego!" serobot Jaehyuk gemas. "Ya ampun... Gue walaupun nggak belajar masih inget jadwal anjir!"
"Yaelah, bahasa Inggris mah kecil, gini-gini gue keturunan bule!" kata Jeongwoo kelewat santai.
"Bule mana sih yang kulitnya mati lampu macam lo?" Dari tempatnya, Jihoon menyahut, bikin Mashiho dan Hyunsuk yang dari tadi menyimak auto dibuat tertawa.
"Gue bule eksotis, Ji!" sahut Jeongwoo, "Lagian nih ya, gue kasih tau," Jeongwoo menjeda video cewek yang lagi joget-joget di tiktok cuma buat menyampaikan kalimat nirfaedahnya. "Hari ini tuh pengawas kita pak Budiman. Yang mana, kita ngomong dari radius kurang dari tiga meter aja kadang kagak kedengaran! Aman lah kalo buat main kode mah."
"Lo mau main kode sama siapa? Doyoung?" Jaehyuk menimpali, lantas melirik Doyoung yang sudah kembali fokus pada buku dan melupakan dunia di sekelilingnya. "Dia mah begitu bel bunyi juga langsung ketempelan setan budek!"
