•| ʏᴏᴜ ɢᴏᴛᴛᴀ ᴋᴇᴇᴘ ᴜᴘ ᴡɪᴛʜ ᴍᴇ ɪ ɢᴏᴛ ꜱᴏᴍᴇ ʏᴏᴜɴɢ ᴇɴᴇʀɢʏ, ɪ ᴄᴀᴜɢʜᴛ ᴛʜᴇ ʟ-ᴏ-ᴠ-ᴇ, ʜᴏᴡ ᴅᴏ ʏᴏᴜ ᴅᴏ ᴛʜɪꜱ ᴛᴏ ᴍᴇ? |•
"Itu pacar kamu ya?"AKU terdiam sebentar sambil menatapnya bingung.
"Menurut kamu?"
Ardan menggaruk tengkuknya, "Kayak pacaran soalnya."
Ku lihat wajahnya yang memakai helm hitam, hanya terlihat matanya saja. Matanya seperti menunggu jawabanku.
"Oh yaudah, kami duluan ya."
Aku tersenyum lalu berbalik dan mulai berjalan santai menuju Donis.
"Ternyata kamu udah punya pacar ya?"
Sudah kutebak, Ardan ini tidak pernah puas akan jawaban yang kuberikan. Semua harus clear.
Aku berbalik dan tertawa mendengarnya, "Ngga Ardan,"
Ardan tersenyum sebentar. "Kamu mau kemana?"
"Pulang."
"Sama siapa?"
"Tuhan."
Mata Ardan melotot, tampak tak suka dengan ujaran ku tadi.
"Gaboleh begitu rum, omongan itu doa loh," Ardan naik ke motornya dan menyalakannya.
Aku mengangguk pelan, "Hehe maaf." Balasku sambil menaikkan 2 jari tanda 'peace'
"Yaudah, Arum pulang duluan ya dan, ini tas nya nanti Arum kasih kalau udah nyampe."
"Aku anterin."
Mataku yang mendengar itu membulat lebar, "B-beneran?"
Ardan mengangguk lalu menurunkan pijakan kaki motornya menggunakan tangannya. Apa tidak kotor?
Tapi aku berpikir, tadi kan Ardan mau ke rumah temannya. "Ga ah, kamu kan mau pergi ke rumah teman mu."
Aku hanya diam berdiri menatap kepala Ardan dari belakang. "Aku cancel aja."
Aku dengan senangnya menaiki motornya, karena dengan ini aku bisa berhemat juga ga perlu sempit-sempitan di angkot.
"Ga takut jatuh?" Ardan menatap ke arah spion kirinya.
Aku menggeleng, "ndak,"
"Pegangan rum." Ucapnya dengan nada rendah.
"Ngga bisa."
"Kenapa hm?"
Aku menyengir, "Tangan Arum cuman dua. Satu pegang tas Ardan, satu lagi pegang tas bekal hehe."
Ardan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "Sini tas bontotnya."
"Ih, ini mah berat, itu tas kamu aja yang kamu pegang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Physics Of Love
Humor"𝐃𝐢 𝐛𝐚𝐥𝐢𝐤 𝐬𝐞𝐧𝐲𝐮𝐦 𝐬𝐞𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠, 𝐚𝐝𝐚 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐭𝐮 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐞𝐫𝐭𝐢." *** "Have you ever missed me?" Suara bariton tersebut membuat perempuan kantoran itu membeku. Suara yang be...