Episode 3. NOW : When we are in Love

297 27 0
                                    

Junkyu melangkahkan kakinya sambil menenteng tas ranselnya di tangan kanannya. Langkahnya terus melaju sepanjang jalan setapak. Tiba-tiba suara langkah kaki mendekat dan kemudian memukul kepalanya dengan kencang.

"Aduh! Ini si–Haruto, kebiasaan banget, sih!" teriak Junkyu setelah mendapati pelaku pemukulan kepalanya.

"Habisnya kepala mu enak untuk dipukul, sih!" Haruto sedikit tertawa dalam berucap membuat pemuda di hadapannya itu meringis dan kesal secara bersamaan.

"Lagian ngapain, sih?"

"Mau pulang bareng enggak?" Haruto terlihat mengeluarkan sesuatu dari saku celananya. "Aku punya tiket karaoke, mau bernyanyi bersama?" tanya Haruto sambil menaikan alisnya.

"Berdua saja?" Haruto mengangguk.

Junkyu kemudian mengangguk. "Oke, ayo kita ke tempat karaoke!" seru Junkyu sambil mengepalkan tangannya ke atas. Keduanya pun segera bergegas ke tempat karaoke yang telah di pesan oleh Haruto sebelumnya.

Sampailah keduanya di tempat tersebut, sebuah box karaoke mini yang di dalamnya dipenuhi lampu berwarna warni. Junkyu dan Haruto segera masuk setelah memberikan tiket kepada pengawas di sana.

"Mau mendengarkan lagu apa, kyu?" tanya Haruto sambil menekan tombol opsi pada layar monitor.

"Mau Me Gustas Tu, Gfriend!" jawabnya dengan senang.

Haruto segera mencari judul lagu tersebut dan mendapatkannya. Mereka pun segera menyanyikan lagu tersebut bersama-sama di dalam box karaoke tersebut.

/Lirik lagu Gfriend - Me Gustas Tu/

Karena terlalu asyik berkaraoke, mereka tidak sadar jika jam telah menunjukan pukul dua siang. Cukup lama mereka bernyanyi di dalam sana. Junkyu segera meminta pulang kepada Haruto.

"Haruto aku mau pulang!" serunya pada pemuda itu.

"Oh, yaudah." Haruto segera mematikan layar monitor tersebut dan membereskan kekacauan yang mereka perbuat.

(⁠◕⁠દ⁠◕⁠)

"Karena hari sudah siang, biar aku antarkan saja." Haruto segera menggandeng tangan Junkyu dengan erat dan menarik pria itu untuk mengikutinya.

Jalan penyebrangan terasa sepi, lampu telah menunjukan lampu merah pertanda mereka harus bergegas jalan untuk menyebrang.

"Sebentar, Junkyu mau gurita bakar?" tanya Haruto sambil mengeluarkan dompetnya. Pria itu mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya.

"Mau! Mau! Haruto yang bayarin, ya?" Mata Junkyu seperti memunculkan manik-manik cahaya membuat Haruto tersenyum dan segera mengangguk. Ia pun memesan dua gurita bakar oleh pedagang.

Setelah menunggu waktu cukup lama selama pemanggangan, gurita bakar itupun siap untuk disantap. Keduanya segera menyantap gurita bakar itu sambil berjalan menuju rumah Junkyu.

"Haruto makasih, ya sudah mengajak ku berkaraoke dan membeli gurita bakar. " Junkyu mengigit daging gurita itu dan mengunyahnya dengan menggemaskan, pipinya jadi membesar karena melahap dalam porsi besar.

Haruto mengangguk. "Iya, sama-sama yang penting Junkyu senang aku pun senang."

Nyut! ♡

Wajah Junkyu merona merah, ia segera mengalihkan pandangannya ke arah lain. Haruto benar-benar pandai membuatnya salah tingkah. Junkyu kemudian tersenyum dan mengangguk.

"Salah tingkah, tuh!" seru Haruto sambil menyolek dagu Junkyu dengan jari telunjuknya.

"Eh? Enggak! Enggak! Ya! Aku enggak salah tingkah cuman karena digituin!" Junkyu merengut, wajahnya benar-benar menggemaskan bagi Haruto.

Tanpa mereka sadar, perjalanan mereka pun harus terhenti kala keduanya susah sampai di depan rumah Junkyu.

"Makasih sudah mengantarkan ku pulang!" Junkyu memberi salam perpisahan sambil membungkuk, begitu dengan Haruto yang membalasnya.

"Sama-sama."

"Tidak rugi juga Haruto jadi mesin ATM berjalan ku, hihih!" Tawa pria itu kemudian melesat masuk ke dalam rumah.

Haruto yang mendengar itu menggelengkan kepalanya.

"Jangankan jadi mesin ATM, jadi kotak berangkas bank juga aku mau kok, asalkan kamu mau sama aku," ujarnya dengan suara yang kecil. Haruto segera meninggalkan perkarangan rumah Junkyu untuk pergi menuju rumahnya.

To be continued.

Haruto gombal! ♡⁠(⁠>⁠ _ ⁠<⁠)⁠♡

Jangan lupa untuk vote dan comment!

Hisashiburi no Lip Gloss || HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang