Episode 8. 1¹¹=1 (POWER OF DESTINY) - End

296 22 1
                                    

Kelas 12 - 2 begitu ramai riuh penuh kebisingan. Itu karena kelas sedang mengalami free class karena pada guru tengah mengadakan rapat untuk hari-hari menuju ujian kelulusan.

Hyunsuk yang seharusnya membuat kelas menjadi kondusif justru menjadi biar keroknya dengan menyetel musik keras di dalam kelas itu, yang menarik emosi pada siswi di kelas tersebut.

"Hyunsuk, ih! Matiin musiknya berisik!" teriak Wonyoung yang lagi pakai cat kuku pada jari-jarinya.

"Biarin dong, suka-suka aku kan, aku ketua kelasnya!" sahut Hyunsuk dengan muka tengilnya.

"Stres nih, lama-lama punya ketua kelas kayak dia. Lagi siapa sih, yang nyuruh dia jadi ketua kelas." Wonyoung mendengus sambil mengumpat dalam kegiatannya.

Berbeda dengan teman-teman lainnya yang mulai bertingkah berisik di kelas tersebut, pasangan Junkyu dan Haruto justru lagi asyik mojok di sudut kelas sambil makan onigiri yang dibawa Haruto.

Haruto membawa bekal untuk dia santap sendirian tapi karena Junkyu meminta akhirnya ia pun memberikannya pada pemuda itu.

"Ini enak, Ruto. Ibu kamu hebat bikinnya," ujar Junkyu sambil menjilat jari-jarinya karena masih ada sisa rasa asin pada tangannya tersebut.

"Junkyu mau dibikinin juga? Nanti aku bilang sama ibu aku buat bikinin bekal untuk calon menantunya." Tatapan horor kembali ia dapatkan dari Junkyu.

"Jangan ngomong begitu, nanti ibu kamu beneran kita aku menantunya," sahut Junkyu mengambil kembali onigiri milik Haruto.

"Emang kenapa sih, kok nolak mulu kalau mau aku aja pacaran? Aku kurangnya apa coba?" Haruto menghirup aroma rambut Junkyu dan menciumnya.

"Haruto enggak ada kekurangannya. Haruto sudah sempurna tapi nanti aneh banget enggak ada angin, enggak ada hujan aku dipanggil menanti sama Ibu Haruto." Junkyu berucap dengan mulut yang dipenuhi nasi onigiri tersebut.

"Aku serius, kyu mau enggak jadi pacarku?" tanya Haruto.

Junkyu terdiam enggan untuk menjawab pertanyaan Haruto. Haruto yang menyadari itu hanya mendengus kan nafasnya dengan kasar.

Haruto boleh enggak sih, merasa lelah dengan semua ini?

•••

"Tumben enggak makan bareng Haruto." Doyoung berujar sambil membawa nampan miliknya.

Junkyu menggelengkan kepalanya. "Enggak tahu, tuh. Tapi sebelum jam istirahat bilangnya mau makan sama temen-temennya. Ya, sudah." Junkyu menyantap makan siangnya.

Makan siang hari ini adalah daging sapi yang dibakar dengan nasi dan kimchi sebagai pencuci mulutnya.

"Oh, iya kau kapan mau pacaran sama Haruto? Bukanya Haruto suka banget, ya dengan mu," tanya Doyoung sambil menyendok nasi ke mulutnya.

Junkyu hanya mengangkat bahunya. Ia enggan menjawab karena memang tidak tahu mau membalas perasaan Haruto.

"Kau kalau tidak ingin membalas perasaan Haruto jangan bersikap seakan-akan Haruto itu milikmu." Junkyu terdiam. "Aku tahu kok, Haruto batalin pertunangannya karena kamu."

Junkyu mendadak tidak enak hati dengan perkataan temannya itu.

"Nih, aku kasih tahu, ya! Kalau nanti Haruto udah lelah sama perasaan dia ke dirimu, dia pasti perlahan bakalan cari yang lain, loh!"

"Ya, kalau begitu ya, enggak papa." Junkyu menyahutinya dengan nada judesnya.

"Yakin? Bukanya kamu juga suka sama Haruto?" tanya Doyoung sambil mengangkat alisnya berkali-kali.

Hisashiburi no Lip Gloss || HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang