Dunia Fantasy

53 4 0
                                    

bae dan satrio pun berteleport di dunia lain di mana dunia itu bukanlah dunia tempat tinggal satrio yang dulu, di dunia itu di penuhi sihir, bangunannya seperti abad pertengahan beserta penduduk desanya. peradaban kala itu masihlah mundur apa yang di rasakan satrio kala itu seperti berada di game fantasy, untung nya bae dan satrio berteleport di gang sepi perumahan kota, mereka terbangun dengan keadaan tubuh mereka di penuhi lecet dan debu.

satrio membuka matanya,"heuuuh tempat apa ini, bae bangunlah baee!!"  bae yang tak sadarkan diri di samping satrio mulai bergerak dan membuka matanya, "haa ada apa satrio kita berada di mana?" bae bertanya kebingungan kepada satrio,satrio memberi tahu bae bahwa ia juga tidak mengetahui tempat dan di mana ini sebenarnya dalam kebingungan mereka berdua mereka berdiri dan berjalan menuju ke ujung gang sepi samar samar mereka melihat cahaya di ujung gang itu,mereka sangat terkejut dengan pemandangan yang mereka lihat di mana terdapat aktivitas masyarakat abad pertengahan, kios-kios dagangan sederhana tertata rapi di pinggir jalan beserta masyarakat yang berlalu lalang.

"sepertinya kita berada di zaman di mana peradaban masih mundur bae apakah kau tidak apa apa?" bae hanya mengangguk dan berkata, "aku tidak apa apa satrio, jadi ini dunia yang kau ingin tunjukan padahal manusia dulu masih lah seperti hewan yang memegang hukum rimba tapi sekarang manusia manusia itu sudah memiliki peradaban dan kedamaian" satrio bingung tentang apa yang di bicarakan bae namun bae berkata untuk tidak perlu memikirkan apa yang dia ucapkan.

satrio dan bae mulai berjalan menuju ke kerumunan masyarakat meskipun keadaan satrio dan bae seperti orang kotor,
satrio mulai berjalan di tengah masyarakat ia sangat terkejut setelah melihat ras selain manusia yaitu demihuman orang orang di sekitar nya mulai melihat satrio dan bae namun satrio dan bae tidak memperdulikan tatapan itu hingga pada suatu titik di mana satrio berada di alun alun kota yang di mana di tengah alun alun itu terdapat air mancur yang besar beserta persimpangan jalan yang bercabang-cabang, satrio begitu terpukau dengan pemandangan fantasi yang berada di depan matanya bae lalu berkata, "satrio kau ini kenapa senyum-senyum sendiri" satrio pun membalas ucapan bae, "hahah tidak apa apa kok aku cuma terpukau dengan suasana kota ini, ini mirip seperti cerita dongen/game fantasy yang pernah aku lihat di dunia ku, di dunia ku dunia seperti ini hanya lah fiksi/dongen saja aku tak menyangka bahwa dunia fantasy memang ada"  bae lalu bertanya kepada satrio, "haa game? game itu apa, dunia seperti ini memang ada satr karena alam semesta itu luas"  "game itu adalah permainan bae seperti gambar bergerak yang bisa di kendalikan di dalam kotak begitu lah kira-kira jika kita berhasil pulang ke dunia ku maka aku akan mengenalkan game kepadamu bae.

di tengah pembicaraan satrio dan bae tiba-tiba saja ada beberapa prajurit kerjaan yang berisi 5 orang dan mulai menghampiri bae dan satrio sala satu dari prajurit itu lalu menghampiri satrio dan bae, "heyy dua orang yang di sana siapa nama kalian pakaian dan penampilan kalian mencurigakan dan demihuman yang berada di samping mu itu ras apa dan kenapa bajumu compang camping?" bae yang mendengar itu seolah olah mengabaikan mereka namun raut wajah satrio se akan akan takut lalu ia membalas pertanyaan prajurit itu dengan khayalan nya sendiri bahwa dia habis di rampok oleh bandit, "maaf tuan kami hanya penglana yang mampir di kota ini, baju kami seperti ini karena kami kerampokan saat kami hendak ke kota ini tuan" prajurit itu ragu akan jawaban satrio dan memutuskan untuk membawa nya ke istana dan menginterogasi mereka karena prajurit ini menganggap satrio dan bae adalah mata mata bandit/kerajaan lain, "sepertinya dirimu berbohong prajurit tolong amankan mereka lalu bawak mereka ke istana" lalu 4 prajurit bersenjata lengkap pun turun dari kuda mereka, satrio mulai panik dia tidak tau apa yang harus ia lakukan orang orang yang berada di alun alun kota itu mulai melihat satrio dan bae, bae pun berkata kepada satrio untuk melawan mereka karena kita tidak memiliki kesalahan apapun dengan berat hatipun satrio menuruti perkataan bae meskipun hal itu akan menimbulkan masalah berkepanjangan.

Waktu Yang TerlupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang