10. apartemen

38 6 0
                                    

Sinchan menolah kearah belakang dan entah dimana dia berada kenapa manusia satu ini berada di dekatnya? dia nendra yang tengah berbincang dengan para bapak bapak yang tadi menolong sinchan. Setelah usai berbincang entah apa terlihat nendra mengeluarkan uang berwarna merah sebanyak 3 lembar.

"Makasih pak udah nolongin tunangan saya. " Ucap nendra sendari melirik sinchan yang melotot kearah nendra namun disambut senyum manis.

"Lah tunanganya neng gelis itu ya? " Tanya bapak bapak pada syla yang sedang diobati betadine oleh ibu ibu.

"Bukan pak. " Jawab syla santai.
"Aduh bu jangan diteken. " Keluhan syla menatap ibu ibu yang hanya tersenyum.

"Lah terus?.... "

"Dia perempuan pak lagi ngambek cosplay jadi laki. " Ucap nendra mengarahkan matanya kearah sinchan yang dihadiahkan wajah judes.

Nendra berjalan kearah sinchan yang sedang duduk santai kayaknya di warkop kopi dia menyeruput teh yang memang disajikan untuk dirinya.

"Ayo yang. " Ajak nendra. Membuat sinchan menepis tangan tersebut.

"Sekali lagi lo ngomong yang yang an bener-bener gue tabok mulut lo! Dan Gue dijemput Bimo. " Ucap sinchan setengah berbisik membuat Nendra menatapnya datar.

"Ikut saya. " Ucap nendra sinchan menggelengkan kepalanya pelan.

"Udah atuh neng ngembeknya. Kasian tunangannya"

Sialan!! Batin sinchan menatap bapak bapak tersebut dengan senyum masam.

Kenal kagak sok tau lagi sama hidup gue
Batin sinchan.

"Udah ayo. " nendra langsung menggandeng tangan sinchan. Dan sinchan hanya menurut mengikutinya.

Entah akan dibawa kemana, sinchan bahkan sampai melupakan tujuannya ke markas. Namun dia tak melupakan bahwa malam nanti dia balap.

"Lo mau bawa gue kemana? " Tanya sinchan sedikit berteriak disamping helm. Namun tak disahut entah tak mendengar atau sengaja.

Sinchan hanya mendengus kesal entah mimpi apa yang menimpanya tadi malam hari ini dirinya merasa manusia tersial didunia.

Sinchan merogoh celananya untung saja nendra membawa motor dengan kecepatan rata-rata menurut sinchan 80km/jam lah.

Sinchan mengeluarkan handphone nya yang terlihat retak tak memperdulikan itu sinchan membuka grup whatsapp nya.

Gemok

Anda ditambahkan.

+62 ***-****-**** alka
P
P
P
@ sinchan2. Lo dimana bngst?

+62 ***-****-**** Bimono
Gue cuma sama syla, @ sinchan2. Lo dimana? Jadi kagak?

+62 ***-****-**** Bimono
Kata syla lo dibawa ketos?
@ sinchan2. Jing?

Y
Send.

Sinchan meletakan kembali handphone nya didalam saku celananya dia menatap area dimana axel membawanya.

"Ngapain lo bawa gue ke apart? " Tanya sinchan heran menatap apartemen mewah.

Nendra tak juga membalas ucapan sinchan entah kupingnya budeg atau malas membalas sinchan mendengus kesal intinya. Sampai pada parkiran apartemen.

"Turun." Perintah nendra seolah tanpa bantahan.

"Paan si??! " Ngegas sinchan tak trima dia turun lalu mengamati apartemen tersebut seperti nya dia tahu dimana dirinya berada sekarang.

Gemok

Me:
Jemput gue entar di apartemen x4.

Terserah siapa yang mau
.
Jam nya entar gue kabarin lagi.

+62 ***-****-**** syla imut.
Gue yang jemput😎

Read.

Sinchan menatap room chat tersebut dengan helaan nafas.

"Eh eh lo mau bawa gue kemana? "

Tanya sinchan tiba tiba tangannya ditarik dia menatap pria jangkun (nendra) yang menyeret dirinya masuk ke lift yang berada di parkiran apartemen.

"Ting."

Lantai 27. Sinchan menatap nendra heran. Ini anak mau ngapain dah dari tadi sinchan hanya ikut, ikut saja. Tapi kenapa sinchan mau yah? Sinchan baru menyadari itu.

"Gue mau pergi. " Ucap sinchan ingin melangkah keluar sebelum pintu lift tersebut tertutup.

Bruk.

Nendra langsung menarik tangan sinchan untuk masuk dan membenturkannys ditembok lift.

"Hukuman apa yang pantas untuk calon istriku satu ini? Hmm.. " Bisik nendra dengan nada deep voice.

Sinchan merinding seketika.

"Ngimpi."
"Awas." Judes sinchan mendorong nendra. Pria beralmameter tersebut hanya tersenyum tipis.

------

No revisi


sinchan & NendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang