11. love you

39 7 0
                                    

Apartment mewah dengan desain klasik khas eropa. Seperti orang Belanda itu pikir sinchan saat melihat isi apartment mewah nendra. Mungkin nendra menyukai desain belanda belandaan.

Sinchan tak memperdulikan itu dia langsung duduk disofa empuk disana.

"Lo bawa gue kesini ngapain? " Tanya sinchan sendari menatap nendra yang hanya tersenyum.

Nendra terlihat melepas almamater nya. Tangannya mengambil kotak p3k membawanya kearah sinchan. Nendra terlihat terduduk pas di samping sinchan.

"Sini tangan kamu. " Perintah nendra membuat sinchan mengangkat alisnya heran.

"Buat apa? " Tanya sinchan heran dia menatap p3k tersebut. Kalo dilihat lihat sinchan tidak terlihat ada luka sama sekali.

"Darahnya udah nembus ke bra kamu itu. " Ucapan tersebut membuat sinchan melitot dia menatap sampingnya.

Branya tercetak jelas oleh darah yang lumayan. Nendra menggelengkan kepalanya pelan. Dia menarik tangan sinchan lalu mengobatinya dengan perlahan.

"Apaan si lo. " Tanya sinchan yang melihat nendra sibuk mengobatinya.

"Ngobatin kamu" Jawab nendra logis.

"Kenapa ngga bawa gue kerumah sakit? Ngga mampu lo? " Tanya kembali sinchan nyelkit namun tak membuat nendra sakit hati.

"Saya ngga mau ada yang nyentuh kamu dan lihat bagian itumu. " Jawab nendra kembali dia memerban tangan sinchan yang baret namun cukup banyak.

1 yang perlu diketahui dulu nendra pernah menjadi anggota PMR tepatnya seorang ketua PMR saat SMP dia lanjutkan ke SMA dan kembali menjadi ketua PMR namun hanya saat kelas 10 lalu dia memutuskan mengundurkan diri entah apa alasannya.

"Kamu ganti baju dulu, bajunya tinggal milih dilemari. Itu kamar saya. " Perintah nendra berikut nya dia menunjukan kamarnya yang berpintu hitam.

"Ngga deh gue pengin langsung pergi. " Ucap sinchan dia ingin bangun namun ditarik dengan paksa.

"Ngga baik kamu pake baju sekolah main main gitu. Bikin nama sekolah buruk, ganti baju dulu terus makan. " Ucap nendra membuat sinchan merengut tak jelas. Kenapa si pria disampingnya ini.

"Ngapain si lo ngatur gue mulu? " Tanya sinchan heran dia menghela nafas kasar.

"Kan kamu tunangan saya. "Jawab nendra yang membuat kuping sinchan ingin meledak rasanya.

"Sejak kapan gue tunangan sama lo? " Tanya sinchan kembali meremehkan nendra yang tersenyum manis.

"Kita udah tunangan dari kecil. " Jawabnya.

"HAH? NGADI NGADI BANGSAT! "

"Bibirnya mau aku cium? "

"Bangsat lo! "

Kini sinchan duduk di kursi mangkane dengan baju yang sudah ia ganti hanya kaos hitam polos dan celana kain pendek selutut. Tentunya milik nendra, nendra yang sedang menyiapkan makan tak pernah melunturkan senyumannya.

"Lo kerasukan apa kenapa si? " Tanya sinchan pada nendra lalu nendra hanya menggelengkan kepala.

"Makan." Perintah nendra entah yang berapa kali. Dan kini sinchan kembali menurut tidak terasa sendari tadi sinchan hanya nurut nurut saja.

Mereka makan dengan nikmat begitu pula dengan sinchan yang menikmati makanannya. Di depannya adalah makanan favorit baginya.

Setengah centong nasi dengan hidangan berbagai macam makanan laut seperti kepiting, udang, kerang dan ikan.

"Tadi kenapa ngga keruang BK? " Tanya nendra saat sudah menyelesaikan makannya.
Sinchan yang sedang menikmati kerang ijo menatap nendra lalu mengangguk angguk pelan

"Males entar ketemu lo. " Jawab sinchan.

"Sekarang aja ketemu. " Ucap nendra membuat sinchan memutar bola matanya malas.

"Lo kenapa si deketin gue mulu? "

"Ge'er."

Jawaban nendra membuat sinchan ingin sekali memasukan kulit kerang dia tangannya kedalam mulut itu yang sedang tertawa.

"Emang ngga boleh deketin calon istri sendiri? " Tanya nendra membuat sinchan mendelik kesal.

"Lo nerima perjodohan itu? "

"Iya." Jawab nendra saat pertanyaan kembali terlontar dimulut sinchan.

Ada untungnya juga sinchan berada didalam apartemen ini.

"Kenapa? "

Entah susah berapa kali sinchan bertanya dan dijawab oleh nendra dengan sangat sayang.

"Because love you. "

Deg

-------
No revisi

sinchan & NendraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang