14. Hari ke tiga puluh

1.1K 105 19
                                    

Lima hari sudah berlalu sejak jungkook mengatakan bahwa ia ingin putus dari Seokjin.

Selama lima hari itu Seokjin selalu berusaha untuk membuat jungkook mengerti bahwa itu semua bukan kesalahan nya. Dan kalaupun itu kesalahan jungkook, Seokjin masih tetap ingin bersama jungkook.

Namun semua upaya nya tak diindahkan oleh jungkook. Kerap kali jungkook menghindar dan sedikit kasar pada nya.

Akhirnya Seokjin berhenti mengganggu jungkook karna jungkook bilang ia tidak akan melanjutkan kegiatan KKN ini lagi jika Seokjin masih terus mengusiknya.

Seokjin lebih memilih mencari kegiatan di luar posko, mengurangi sebanyak mungkin untuk bertemu dengan jungkook. Padahal 10 hari terakhir mereka di desa Gongju digunakan untuk membuat laporan akhir kegiatan dan mengisi beberapa hal di portal kampus. Tidak ada agenda untuk desa Gongju.

Mereka berbagi tugas, ada yang membuat laporan akhir, ada yang menyiapkan hal hal untuk presentasi saat penjemputan nanti, dan ada juga yang tidur.

Sudah malam hari tapi Seokjin tak kunjung terlihat di posko. Sudah beberapa hari ini Seokjin mulai pulang malam. Seharian berkeliaran.

Tapi untuk apa jungkook cemas? Bukan kah ini yang ia mau? Tiap kali Seokjin memandang ke arah dirinya jungkook terus merasa malu akan perbuatan nya.

"Kak seokjin!" Yoona yang melihat Seokjin memasuki area ruang tengah segera berlari menghampiri.

Seokjin menatap sekilas ke arah yoona yang sudah berdiri di depan nya, kemudian menatap ke arah jungkook yang menghiraukan kehadiran diri nya, jungkook tampak asik bersenda gurau bersama NamJoon dan taehyung.

"Kakak udah makan? Kakak dari mana aja? Mau aku buatin kopi?"

"Aku tidak menginginkan apapun yoona. Jadi ku mohon berhenti mengusik ku" Suara rendah Seokjin mampu membuat yoona terdiam.

Seokjin berlalu melewati yoona, menghampiri yang lainya untuk mengatakan "kirim semua yang kalian kerjain hari ini pada ku, aku akan mengecek nya" Kemudian ia masuk kedalam kamar.

"Kalian beneran putus kook?" Taehyung bertanya pada jungkook yang masih menatap pintu kamar mereka.

"Hmm" Jungkook mengangguk.

"Wahh daebak, padahal kalian pasangan terbaik di desa ini"

Plakk

Taehyung mendapat pukulan di kepala nya

"Jangan campuri hubungan mereka" Suga yang melakukan pukulan itu.

Seokjin yang sekarang adalah Seokjin yang pertama kali dijumpai oleh jungkook di awal pertemuan mereka di sebuah cafe waktu itu. Saat untuk pertama kali nya Seokjin memperkenalkan diri nya.

Seokjin yang dingin dan tegas. Tapi dulu masih ada sedikit perhatian, sedangkan sekarang tidak ada. Apa jungkook sejauh itu pengaruh nya terhadap Seokjin?

.
.
.

Seokjin merasa lapar, akhirnya ia keluar dari kamar, melihat ruang tengah masih sama saat ia pulang tadi. Rekan rekan sedang mengerjakan laporan di selingi dengan candaan taehyung dan jimin.

Terkadang taehyung juga mencubit pipi jungkook karna merasa gemas.

"Nah gitu dong ketawa, jangan diem muluk" Ucap taehyung sambil melepaskan cubitan nya.

Semenjak mengetahui putusnya hubungan dirinya dengan jungkook, Seokjin rasa taehyung mulai berani mendekati jungkook.

Dari pada ia merasa sakit hati dan kelaparan, lebih baik Seokjin segera masak dan mengenyangkan perut nya.

"Kak Seokjin mau masak?" Jimin bertanya dari ruang tengah. Karna dapur dan ruang tengah tidak ada penghalang sekat.

"Hmm" Seokjin hanya berdehem.

"Mau masak mie ya? Mau dong kak"

Seokjin hanya membalas dengan mengacungkam jari jempol nya.

Sepuluh menit kemudian masakan Seokjin selesai. Ia tidak tau kenapa ia memasak sampai 3 mangkuk mie. Untuk siapa satu mangkuk nya? Apa Seokjin berfikir ia akan memberikan nya untuk jungkook tadi? Entah lah

Seokjin letakkan ketiga mangkuk itu ke atas nampan dan satu gelas air untuk diri nya sendiri. Membawa nya ke ruang tengah.

Seokjin letakkan nampan itu di atas meja, ia nyalakan televisi kemudian duduk di sofa yang kosong. Jauh dari jungkook. Mengambil mangkuk mie nya dan mulai memakan nya.

"Wihh makasih kak Seokjin" Jimin mengambil mie milik nya, "eh, satu mangkuk lagi punya siapa kak?"

"Untuk siapa pun yang mau" Seokjin mengatakan nya sambil menatap jungkook yang masih fokus dengan laptop nya.

"Untuk aku ya kak, walaupun mie bikin gendut tapi aku suka mie buatan kak Seokjin" Yoona mengambil mangkuk mie itu. Seokjin juga tidak terlalu berharap bahwa jungkook yang Akan memakan mie instan buatan nya.

Saat memakan makanannya, Seokjin sudah tidak nafsu untuk menikmati nya. Mendengar jungkook yang mengeluh lelah pada taehyung, kemudian taehyung yang menyemangati jungkook. Sungguh Seokjin muak.

"Kalau laporan nya selesai sampai bab 2 aku beliin es krim deh"

"Beneran?"

"Benerr" Taehyung mengusak rambut jungkook gemas.

TAKK!!

Seokjin meletakkan gelas nya dengan kasar di atas meja kaca itu. Semua perhatian tertuju padanya, begitu juga dengan jungkook.

"Aku sudah selesai, jimin kau cuci semua piring nya. Selamat malam semua nya" Seokjin masuk kedalam kamar untuk meredam kan emosi nya.

"Yakk taehyung, kau lihat itu? Kak Seokjin tidak suka melihat mu terlalu dekat dengan jungkook" Jimin menegur sebagai orang yang paling peka di sana

"Emang aku salah apa? Aku hanya merasa gemas pada jungkook. Aku tidak menyukai jungkook seperti kak Seokjin menyukai jungkook" Taehyung berusaha membela diri nya.

Jungkook mengigit bibir bawah nya, kenapa semua nya semakin berbelit belit.

Yoona bangkit dari duduk nya dan menyusul seokjin masuk kedalam kamar.

Jantung jungkook berdegup kencang, apa ia bisa menerima jika Seokjin akhirnya akan bersama yoona? Apa yang akan mereka lakukan berdua di dalam kamar itu?

"Apa kau siap dengan kemungkinan bahwa yoona pada akhirnya adalah pemenang di dalam permainan ini?" Jimin berbisik pada jungkook, sengaja ingin membuat jungkook sadar bahwa yang dilakukan jungkook selama ini hanya sebagai jembatan mengantar yoona pada kemenangan nya.




Tbc.

Agape | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang