16. Hari ke tigapuluh satu

1.3K 115 8
                                    

Pukul dua dini hari, jungkook masih berhadapan dengan laptop. Jari jari nya menari indah di atas keyboard. Ditemani oleh Seokjin. Yang lain sudah pada tidur.

Kedua nya masih canggung, belum ada kata balikan. Jungkook mulai menguap tanda ia sudah mengantuk. Kopi yang di berikan Seokjin dua jam yang lalu sudah tidak bisa menahan rasa kantuk nya.

"Tidur gih, biar aku yang lanjutin" Seokjin mengambil alih laptop di pangkuan jungkook dan meletakkan nya di paha nya sendiri

"Gakpapa kak, aku masih sanggup kok"

"Jangan melawan, nanti aku cium. Mau?"

Jungkook tersipu, segera ia alihkan wajah nya agar Seokjin tidak melihat rona merah di wajah nya.

Seokjin hanya tersenyum dan mulai melanjutkan laporan mereka.

"Aku temani kakak"

"Gak usah, tidur aja"

Jungkook tidak enak hati sebenarnya. Ia juga merasa putus dengan Seokjin adalah kesalahan besar. Hanya karna alkohol dan obat sialan itu dirinya harus memutuskan hubungan mereka. Padahal Seokjin sendiri tidak mempermasalahkan itu.

'Aku harus minta maaf'

Jungkook menarik nafas dalam dan menghembuskan nya secara perlahan. Ia menarik kaus lengan nya sampai menutupi seluruh bagian jari jari nya.

"Ehmm... Kak'

" Ya?" Seokjin masih fokus mengerjakan laporan nya.

"Maaf"

Mendengar itu, Seokjin langsung menghentikan jemari nya. Beralih menatap jungkook.

"Untuk apa?"

"Maaf karna menjadi manusia yang terlalu insecure sampai merusak hubungan kita, maaf karna aku gak percaya sama apa yang kakak bilang, padahal kakak udah bilang kalo ada orang yang campur minuman aku. Maaf untuk kejadian di kamar mandi aku terkesan memaksa kakak untuk.. Untuk itu.. "

"Gak ada yang salah, jadi gak perlu ada kata maaf diantara kita. Kamu korban disini. Sejak awal aku mau jelasin kalo kamu korban, tapi kamu nya gak mau dengerin aku"

"Maaf.. "

"Ssssttt.. Gak usah minta maaf lagi. Yang penting semua nya udah jelas kan" Seokjin menggenggam tangan jungkook. Mengelus jemari yang tertutup dengan kain baju.

"Jadi.. Kita.. Balikan?" Jungkook ragu ragu mengatakan ini.

"Emang kita pernah putus?" Seokjin menarik pinggang jungkook agar semakin menempel dengan tubuh nya.

"Kemarin aku bilang putus sama kakak" Jemari jungkook memainkan kerah kemeja hitam milik Seokjin.

"Tapi aku gak setuju. Kalau mau putus harus dua orang yang sepakat, karna jadian nya aja atas kesepakatan dua orang"

"Ohh gitu yaa"

"Kaya belum pernah pacaran aja kamu kookie"

"Memang"

"Serius?"

Jungkook mengangguk "kakak pacar pertama aku. Dan kakak cinta pertama aku"

"Yah.. Aku jadi merasa bersalah"

"Kenapa?"

"Karna kamu bukan yang pertama Kook. Maaf"

"Ih gakpapa kak.. Kakak kan ganteng jadi siapa aja mau sama kakak. Aku malah bersyukur kakak mau sama aku"

"Kok gitu ngomong nya. Kamu juga ganteng tapi banyak cantik nya. Mungkin karna kookie terlalu pendiam jd orang takut mau dekati kamu"

Jungkook hanya diam, ini bukan pertama kali nya Seokjin memuji diri nya tapi rasa berdebar di jantung nya masih sama kuat nya.

"Kok diem?"

"Kookie sayang kak Seokjin"

"Kak Seokjin cinta banget sama kookie"

//ew :v

Kecupan singkat Seokjin berikan pada jungkook. Tidak ada lumatan, karna di jam segini adalah jam para pria sang*e. Takut kebablasan.

Setelah obrolan panjang mereka, akhirnya jungkook tertidur sambil memeluk lengan Seokjin. Kepala nya ia sandarkan di bahu ternyaman di dunia ini. Bahu Seokjin.

Seokjin melanjutkan kegiatan yang sempat terputus. Sesekali ia mengecup pucuk kepala jungkook atau bagian wajah jungkook secara acak. Itu adalah obat agar ia tetap semangat dan tidak mengantuk.





.
.
.



Pukul tujuh pagi jungkook terbangun, melihat pria kesayangan nya yang ternyata sudah tertidur.

Seokjin baru tidur tiga puluh menit yang  lalu.

Jungkook matikan laptop yang masih menyala itu dan meletakkan nya di atas meja.

Ia menyandarkan tubuh nya di lengan sofa dan menarik Seokjin untuk tidur di atas tubuh nya.

Seokjin yang merasakan posisi nyaman otomatis semakin menyamankan tubuh nya sampai ia benar benar mengukung tubuh jungkook. Tubuh jungkook sampai tak terlihat. Wajah nya ia sembunyikan di leher jungkook, aroma tubuh jungkook seperti ramuan tidur nyenyak bagi Seokjin.

Jungkook juga ikut kembali tidur.



Tbc.


🐹🐰
Tulisan nya aneh banget dan super duper dikit
Tapi yaudah lah ya hueheueh
Bentar lagi tamat😵🤟
Papayyy🕊





Agape | Jinkook ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang