SOMEDAY 03

8 2 0
                                        

SOMEDAY IIKOSONG TIGA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SOMEDAY II
KOSONG TIGA

Ega berjalan beriringan dengan Dimas, Chiko, Ilham, Arda, Fiko, dan Echa menuju parkiran, dengan tangan Ega yang tersampir di bahu Dimas.

"Woy, ketos! Mau kemana lo, rapat kita!" seru Damian si waketos dengan garang.

"Gue cabut duluan," ujar Chiko sembari menghentikan langkahnya.

"Pak ketos emang sibuk, ya. Mangats pak ketos!" seru Echa lebay sembari mengacungkan jempol.

Chiko tersenyum simpul sembari balas mengacungkan jempolnya.

"Wih, sepeda fixie siapa nih? Keren betul!" celetuk Ilham terkagum-kagum.

"Siapa orang gila yang bawa sepeda balap ke sekolah, ngeri banget!" ujar Arda heboh.

Dimas diam-diam menyunggingkan senyum.

Ega berseru sembari mengangkat tangan Dimas, "nih orang gilanya!"

"Diem-diem lo sekaya itu, Dim? Gue kira lo sefrekuensi sama kita," sahut Arda dengan nada kecewa yang diangguki Ilham.

"Dia dapet dari cewek tadi pagi, cok," tukas Ega.

"Sedermawan apa tuh cewe!?" celetuk Fiko tertahan.

Tiba-tiba seseorang menyenggol salah satu sepeda hingga menciptakan sebuah efek domino dari jejeran sepeda yang terparkir.

Dimas dan yang lain berseru tertahan menatap sepeda Dimas tertimpa sepeda yang lain. Mereka menatap seorang gadis yang menjadi pelaku atas kasus tersebut.

"Sorry!" seru Dasya sembari menyatukan telapak tangannya.

"Waw," ujar Echa sembari menutup mulutnya dengan kipas.

Dimas mengambil sepedanya yang lecet-lecet, lalu mendorongnya mendekati Dasya.

"Lo tau hama? Hewan pengganggu, persis kaya lo," desisnya menatap tajam perempuan itu.

Dasya menunduk sembari berkata lirih, "gue nggak sengaja."

"Mau sengaja atau engga, lo udah ngerusak barang gue, bangsat," tukas Dimas tajam.

"Hoy, Dim! Udahlah orang dia udah minta maaf, juga!" kilah Ega sembari menahan bahunya.

"Lo nggak usah ikut campur," desis Dimas mengenyahkan lengan Ega kasar.

"Asik ribut," gumam Fiko sembari menyalakan handphonenya.

Echa memukul belakang kepala Fiko sembari berdecak, "lo juga nggak usah ikut-ikutan!"

"Maaf, Dim, gue minta maaf," sesal Dasya sembari menatap Dimas.

Dimas mengacuhkannya sembari melenggang pergi. Ia berujar tajam, "lo kira dengan minta maaf, sepeda ini balik lagi kaya semula?"

Dasya menatap sepeda Dimas yang lecet di sana-sini. Lalu ia mengambil alih sepedanya sembari berujar, "biar sepeda lo, gue bawa ke bengkel."

Ega menatap Dasya yang melenggang pergi membawa sepedanya.

"Jangan kasar-kasar bro sama cewek. Cakep gitu lu bentak-bentak. Eh btw gua baru liat tuh cewek, lu kenal?" cecar Ega sembari merangkul Dimas.

"Dia, Dasya murid pindahan di kelas kita bro," celetuk Fiko.

"Kok gua nggak tau."

"Makannya kalo dikelas tuh jangan turu," imbuh Arda sembari menepuk bahu Ega pasrah.

Ega menggaruk kepalanya sembari memprotes, "salah gua mulu perasaan."

"Bro, kalian berdua pulang bareng gue aja, kita searah kok," tukas Fiko pada Dimas dan Ega.

"Ngerepotin lu lah," ujar Ega yang sudah naik ke mobil lamborgini berwarna biru itu.

"Gue naik bus aja," ujar Dimas.

Ega menarik lengan Dimas dan menyeretnya ke dalam mobil, ia berkata, "udahlah bro, rejeki tuh nggak boleh ditolak."

Echa menjerit tertahan di samping Fiko. Pria berambut biru itu menatap malas tetangga sekaligus teman masa kecilnya itu. Mobil pun segera melesat meninggalkan area sekolah.


LMAO GAN

Perasaan Dimas kena sial mulu ya di deket cewek
Jangan jangannnn
Awokawok kaburrrrr

Berhubung masih lebaran yaa author mengucapkan minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin minaa🙏

Buat yang nungguin cerita Dimas and Ega author ngucapin terima kasih sebanyak-banyaknya
Sayangg kalian❤️

SOMEDAY IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang