Chapter 1

4K 239 10
                                    

Ding Ding Ding Penerbangan ...

"Akhirnya sampe juga, hawa Korea Selatan gini toh"

Iya hari ini tepat pada tanggal 24 Desember 2022 anak bermarga Shim itu menginjakan kakinya di Korea, tentu saja sendirian karna Tn. Shim masih harus mengurus kerjaannya.

"Kata daddy aku akan dijemput right? aku hanya harus cari papan namaku, eum where is it?" Jake berkeliling melihat banyaknya orang, dia berpikir apakah orang Korea menganggap pesawat itu angkutan umum? kenapa ramai seka-- ohh ada artis, pantesan pada bawa papan. Ini bakal susah nih nyari papan nama dia di lautan manusia, Jake lupa dia hanya harus menelpon nomer yang diberikan oleh daddy-nya.

Disisi lain, ada 2 pemuda yang berdiri dengan tidak ikhlas mengangkat papan nama Jake hanya setinggi dada, yak betul pantas saja Jake sulit menemukan papan namanya.

"Ini orang yang kita tunggu mana dah, gue sih seneng bisa ambil cuti sekolah karna ini tapi masa mau ngabisin waktu berdiri disini doang kaya boneka mampang" Seseorang yang memiliki garis rahang yang tajam itu menggerutu, mulai lelah berdiri karena jika duduk nanti yang mereka tunggu tidak bisa melihat papan yang mereka angkat, padahal mereka berdiri pun papannya tidak terlihat.

"Sabar Jay, telpon saja" Orang yang memiliki kulit putih bak salju itu menyahuti dengan malas gerutuan sepupunya itu, mereka bisa dibilang telat menjemput orang yang mereka tunggu, tidak tau diri kalo mengeluh.

"Lah iya, Sunghoon terus lu ngapain ngide bawa papan kalo bisa nelpon sialan" Jay mulai mengeluarkan handphone-nya dari saku dan menelpon Jake, seseorang yang mereka tunggu.

Sebelum itu, mari kita flashback bagaimana mereka bisa terdampar disini untuk menjemput Jake.

Flashback On

Tring Tring Tring

"Hello, uncle?"

"Hai Heeseung, how are you?"

"I'm fine, ada apa uncle menelpon?"

"Uncle mau nitip anak uncle di kamu boleh gak ya, setau uncle kamu tinggal sama Jay dan Sunghoon mereka seumuran sama Jaeyun jadi mungkin mereka bisa akrab"

"Gak boleh, nambahin beban saya" maunya sih Heeseung jawab gitu, tapi kalo dia jawab gitu alamat perang dunia ketiga, jadi dia hanya mengucapkan itu di dalam hati.

"Boleh uncle, biar semakin ramai" padahal ada Jay sama Sunghoon saja rumah megahnya sudah seperti tempat clubbing.

"Ohh thank you so much Heeseung, dia akan berangkat besok. Tolong bantuannya ya, saya akan kasih kontaknya. Maaf uncle harus matikan telpon sekarang, soalnya uncle ada rapat".

"Ok unc--"

Tut

"Oh udah mati"

"Siapa yang mati hyung?"

"Ini tadi uncle Shim" Heeseung menjawab tanpa sadar karna masih mengotak-atik handphone-nya.

"HAH?!?!!?!? YANG BENER LU HYUNG?!"

"ASTAGA BUKAN GITU JAY, telpon uncle Shim maksudnya" Heeseung panik dibuatnya, lalu melirik ke Sunghoon yang hanya memasang muka malas, bukan gak kaget Sunghoon kaget kok cuman harus stay calm.

"Besok hyung ada jam kuliah, kalian yang jemput ya" Jay dan Sunghoon tersenyum cerah batin mereka berteriak senang karna bisa ambil cuti, sekolah kurikulum IB itu cukup menyiksa mereka asal kalian tau saja.

"Oke hyung!"

Ding

👤 Ikeu

"Ikeu? heum, okey ini kontaknya nanti hyung kirim ke kalian ya" setelah melihat pesan yang dikirim uncle-nya, Heeseung pergi begitu saja meninggalkan adik sepupunya yang excited untuk mengambil cuti besok.

"Siap!" jawab Jay dan Sunghoon serentak.

Flashback Off

Jadi, disinilah Jay dan Sunghoon menunggu di cafe bandara untuk Jake. Iya mereka janjian di cafe, soalnya Jake bilang dia mau ke cafe untuk makan.

"Ah maaf ini dengan Jay dan Sunghoon?" suara itu membuat keheningan kedua orang itu pecah dan mengalihkan pandangan mereka ke orang yang menyapa mereka.

"Oh! dengan Ikeu?" Jay menjawab dengan cepat membuat Jake yang dipanggil begitu melongo bingung mengangguk linglung lalu duduk dengan posisinya berada dihadapan Jay dan Sunghoon.

"Makan" Sunghoon menyahuti singkat seolah sedang memerintah, Jake tersenyum senang lalu mengangguk lucu.

Klak

"Ahh kenyang sekali, ini makanan enak banget" Jake berbicara dengan bahasa koreanya yang tidak lancar, membuat Jay menahan tawa.

"Anw, maaf ya sudah merepotkan menjemput untuk ku, aku besar sudah padahal tapi karna daddy ku jadi repotin kalian" Jay dan Sunghoon dibuat pusing dengan bicara Jake serius, selain kosakatanya berantakan bagaimana Jake mengucapkan bahasa korea seperti cadel bikin pendegaran mereka harus ekstra, jadi Jay berinisiatif untuk berbicara menggunakan english agar lebih nyaman saja.

"Ahahah don't worry Ikeu! if you feel uncomfortable when speaking korean, you can use english with me" Jay tersenyum ramah karna senang sekali bisa bertemu Jake untuk diajak berbicara menggunakan english ah sudah lama dia tidak menggunakan english bahkan dia sudah hampir lupa, dan disanalah Sunghoon cengok tidak mengerti apa-apa.

"Naur, harus belajar bahasa korea soalnya sekolah nanti susah cari temannya" Jake menyahuti dengan gelengan kepala ya excited, diam-diam Sunghoon memperhatikan Jake, dibenaknya berkata bahwa Jake mudah dibaca karna sangat ekspresif.

"Oke, ayo pulang" Sunghoon berucap seraya berdiri disusul dengan Jay yang mengambil alih koper Jake, Jake sih gak ngelarang soalnya niat baik begitu harus dihargai kata mommy-nya.

Saat mereka bertiga berdiri, Jay dan Sunghoon baru menyadari bahwa Jake tidak tinggi, mereka berdua tingginya 180-an sedangkan Jake sepertinya 170-an dan Jake terlihat bulat karena coat yang dia pakai sangat lucu.

"Nanti sekolahnya aku bareng Jay dan Sunghoon ya? apa tidak apa-apa? takutnya kalian terbebani" Jake membuka pembicaraan setelah mereka sudah berada di dalam mobil, kini posisi Jake ada dibangki belakang.

"Ahahah santai saja Jake, kami bahkan tidak berpikir sejauh itu" Jay menyahuti sambil tertawa ramah dimana juga dibalas oleh Jake dengan giggles-nya yang lucu, sepanjang perjalanan Jake sangat ramah dan dia bercerita banyak hal bahkan Jay dan Sunghoon merasa mobil mereka dipenuhi aura positif Jake.

"Sudah sampai" ucap Sunghoon kala mobil mereka sudah mulai memasuki gerbang mansion yang tidak disahuti suara Jake dan membuatnya tersadar bahwa Jake sudah tidak bersuara dari beberapa waktu yang lalu, Jay melirik kebelakang melihat Jake tertidur lucu karna Jake terlihat membengkak.

Disinilah kesulitan mereka akan dimulai.

❏ ❐ ❑ ❒ ❏ ❐ ❏ ❐ ❑ ❒ ❏ ❐ ❒ ❏ ❐

Clip Next Chapter:

Eungh eumhh emhh

"Aniyooo~"

"Sudah, biar aku gendong saja"

974 words
TBC

PURE BARK BARK [ Jake Harem ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang