Tahu apa yang sering membuat Yuvan jarang sekali terlihat oleh anggota Enervate?
Itu karena tugasnya sendiri yang selalu mengecek stok serbuk di gudang yang tersebar dimana-mana. Dan Yuvan harus selalu memantaunya agar tidak ada yang kurang.
Butuh waktu yang tak sedikit untuk sampai ke gudang-gudang itu, apalagi ada sekitar 5 lokasi yang jaraknya lumayan berjauhan untuk Yuvan datangi setiap harinya.
Alasan mengapa dirinya selalu menghilang disaat-saat tertentu, karena demi Enervate juga.
4 hari berlalu sejak dirinya disidang dan menerima kemarahan Yera, akan tetapi selama itu juga ia tidak bisa tenang. Takut-takut ada yang Yera rencanakan. Karena sungguh, jika Yera sudah kesal pada orang, gadis itu tidak akan melepaskannya dengan mudah dan akan mengincarnya demi menyiksanya.
Yuvan menghirup napas mencari kedamaian. Ia lantas kembali fokus pada kertas yang dipegangnya, sesekali menuliskan catatan dalam kertas menggunakan pulpen. Matanya menghitung beberapa karung yang ada dalam gudang.
Ponselnya berdering, menandakan panggilan masuk. Yuvan merogoh saku celananya dan mengangkat teleponnya tanpa melihat siapa yang menghubunginya.
"Halo?"
"Van, gawat! Salah satu gudang utara yang di hutan kebakaran!"
"Shit!" Umpat Yuvan mematikan teleponnya secepat mungkin dan berlari menuju motornya berada ketika suara panik Mirza memberitahunya hal terburuk yang pernah ada.
Maven akan membunuhnya jika isi dari gudang tidak bisa diselamatkan. Yuvan bahkan lupa untuk memakai helm, ia menggas motornya tanpa jeda dan mengebut.
Hanya anggota Enervate yang mengetahui gudang-gudang penyimpan barang, dan hanya satu orang yang Yuvan curigai. Dia adalah Yera.
[ ENERVATE ]
Mirza menoleh kesana-kemari mencari air yang sekiranya dapat meredakan api yang berkobar-kobar di depannya kini. Gudang ini lumayan jauh dari kota dan masuk ke pelosok hutan, mangkanya sulit menemukan tanda-tanda kehidupan disini.
Namun entah keberuntungan dari mana, Mirza mendapati sebuah keran dengan selang panjang yang jaraknya beberapa meter dari posisi berdirinya. Tanpa menunggu lebih lama, Mirza berlari kencang dan menyalakannya.
Untung saja keran itu berfungsi, ia segera mengarahkan selangnya pada gedung. Cukup membutuhkan waktu sampai api benar-benar padam, bertepatan dengan kehadiran Yuvan yang begitu tepat waktu.
"Lo ngapain disini? Kenapa bisa sampai kebakaran?" Dua pertanyaan langsung Yuvan berikan begitu tiba disana.
Mirza bernapas lega, menjatuhkan selang itu begitu saja dan menjawab pertanyaan Yuvan. "Gue tadinya mau bawa stok karena ada klien yang mau negosiasi dideket sini. Dia bakalan setuju kalo liat dulu barangnya. Tapi pas nyampe sini gudangnya udah kebakaran, gue nggak tahu siapa pelakunya."
"Yera." Kata Yuvan mengepalkan tangannya sembari menahan amarah.
Mirza menoleh dengan kernyitan heran. "Yera?"
"Hm. Gue yakin Yera pelakunya. Yera tipe orang yang nggak akan biarin siapapun lolos setelah bikin dia terganggu. Dan masalah Yovela terjadi karena kelalaian gue sama Julian. Kemarin si Julian juga cerita kalo Yera ngehajar ceweknya ampe babak belur total." Cerita Yuvan gusar.
"Dan setelah apa yang Yera lakukan, kenapa dia nggak pernah dikeluarin dari Enervate?" Bingung Mirza masih tak paham mengapa Yera selalu lolos dari kekacauan yang diperbuat oleh dirinya sendiri. Apalagi Mirza tahu ini bukanlah yang pertama kalinya Yera berbuat onar dan merugikan Enervate.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENERVATE (New Organization) [Hiatus]
Random[ツ] 99-02 line. Saat ini, dikalangan remaja hingga dewasa sudah ada yang membantu mereka dalam mendapatkan narkoba juga rokok dan minuman keras dengan mudah. Membuat para polisi kelimpungan mencari tahu siapa dalang dibalik hal tersebut. Lantas siap...