Chapter II ~ How are you?

20 3 2
                                    

Jika harus mengikuti kata hati ini, dengan lantang aku akan mengatakan. Bahwa aku menginginkan dirimu.

~ Indira Katharina ~


🕊️


Indira kini tengah berkutat dengan laptop didepannya. Mengisi buku Induk siswa di sekolah tempatnya bekerja.

Yah, Indira bekerja di sebuah sekolah Negeri sebagai Staff Tata Usaha. Indira bukanlah berasal dari keluarga yang sangat mampu dan berkecukupan. Tapi, ia berasal dari keluarga sederhana.

Disaat seusianya kini tengah menempuh pendidikan, di universitas yang diminatinya. Indira justru harus bekerja, untuk memenuhi kebutuhannya juga membantu perekonomian keluarganya.

Hampir setahun sudah Indira bekerja disini, ia tak pernah menyangka lulusan SMA seperti nya, bisa diterima bekerja di SMA Nusa 27 Bandung, yang bergengsi itu.

Yang ia percaya dari itu adalah bahwa keberuntungan seseorang berbeda-beda, tergantung kita berusaha atau tidak untuk mencapai itu.

Indira menyandarkan punggungnya dikursi, ia telah menyelesaikan pekerjaannya. Tangannya bergerak mengambil ponsel, tapi nihil orang yang dinanti belum juga mengirimkan pesan untuk nya.

"Ra Nanti jam 11 kita Rapat" ucap Syifa, partner kerja Indira.

Disini Indira adalah yang termuda, usianya baru mencapai kepala dua, tiga bulan yang lalu. Sedangkan yang lainnya, banyak yang sudah menikah.

Saat awal bekerja, ia sangat kesulitan untuk beradaptasi karena kepribadiannya itu, bahkan sampai saat ini pun ia masih susah untuk beradaptasi dengan para guru lain, untungnya ia mempunyai rekan kerja Staff yang sangat baik dan perhatian kepadanya, yang membuat dirinya nyaman berkerja disini.

Tak jarang, siswa pun ada saja yang menggodanya melihat umur Indira yang masih sangat muda.

"Heem, aku udah buat daftar hadir nya kok." Syifa mengangguk.

"Ra, kamu bawa makan?" Indira mengangguk.

"Yah, tadinya mau ajak Kamu makan diluar" ucapnya sedih, Indira tersenyum.

"Kan kak Syifa tau, kalo aku selalu bawa bekal."

"Iya juga yah. Ehh Ra gimana perkembangannya sama Pak Adnan?" Indira mengerutkan keningnya.

"Dia makin keliatan suka sama kamu nya. Kalo ada kamu, pasti selalu curi-curi pandang, perhatiin kamu." Indira tertawa.

"Ngga lah kak!"

"Ih ga papa, dia juga Masih jomblo umurnya cuman beda 5 tahun sama kamu."

"Aku gak mau kak!" Ucapnya dengan sedikit penekanan, inilah dirinya jika dia tidak suka dia pasti akan menunjukannya.

"Abisnya cuman kamu Ra disini yang masih jomblo" tumpah Nayla, Staff disana juga.

"Emang salah kalo aku jomblo?" Syifa maupun Nayla seketika berhenti menggoda Indira, mereka sangat tau bagaimana Indira jika sudah seperti ini.

Keduanya memang paling gencar, untuk urusan menjodohkan Indira. Mereka sudah menikah, jadilah Indira dijadikan Target untuk mereka jodohkan.

Setiap lelaki yang masih single, langsung ditawarkan kepada Indira. Entah sampai kapan mereka akan terus seperti itu.

Walaupun hal itu tak membuat Indira marah ataupun risih, tapi tetap saja jika suatu waktu mereka terus seperti itu membuat Indira sangat jengah. Walaupun, mereka pun tau siapa seseorang yang Indira sukai.

My Choice - Ini tentangmu, Fattan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang