Chapter VI ~ don't leave me, okay?

8 1 11
                                    

Aku tersenyum saat kamu datang menghampiri ku diwaktu yang tepat.

~ Indira Katharina ~

🕊️🕊️🕊️

Indira baru saja turun dari motor, melepaskan helm kemudian memberikannya kepada Ayahnya. Pagi ini Indira memang tidak berniat membawa kendaraan untuk bekerja, ia sedang ingin diantar oleh ayahnya.

Seperti inilah Indira, hidupnya tak mempunyai tujuan. Ia hanya menjalankan apa yang saat ini tengah terjadi. Bekerja, belajar, kuliah, tidur, makan. Hanya itu saja yang ada dihidup Indira.

Tidak ada yang istimewa, mungkin perasaannya pada Fattan termasuk istimewa? Entahlah ia tak tau, karena pada dasarnya ia hanya memiliki perasaan yang tidak terbalas.

Ia berjalan masuk ke kawasan sekolah tempatnya bekerja, di sepanjang perjalanan sesekali ia tersenyum membalas sapaan dari murid yang melihatnya.

Ia sangat nyaman bekerja disini, dengan lingkungan yang sehat, membuatnya selalu bersemangat saat berangkat bekerja.

Walaupun sesekali ada murid semacam Arga ataupun ada beberapa guru yang secara terang-terangan tak menyukainya tapi itu tak membuat ia takut untuk kembali kesekolah. Apalagi, semenjak Davi menyelamatkannya ia belum lagi diganggu, semoga saja seterusnya seperti itu. Ahh mengingat pria itu membuat pipinya sedikit memanas.

Ia tak menyangka bisa mengetahui Davi dari sisi yang lain. Jika mengingatnya, membuat bibirnya sedikit terangkat. Apalagi saat ia mengingat, malam itu ia menemani Davi untuk mengerjakan tugasnya lewat video call.

Tak terasa Indira sudah sampai di ruangannya, ia menyimpan tas dan jaketnya dimeja, lalu duduk.

Waktu terus berlalu, ruang Staff pun kini sudah terisi penuh. Ia masih berkutat dengan komputer didepannya. Menyusun daftar hadir Study tour untuk guru, Staff dan siswa.

"Neng" panggil seseorang dari kejauhan, Indira tersenyum melihat seseorang itu menghampirinya.

"Ada apa Bu?" Tanya Indira ketika, wanita paruh baya yang dipanggil ibu itu telah berada dihadapannya.

"Nanti jam sepuluh kan pengumuman buat keberangkatan kita lusa, nah pembagian Id Card sama Buku saku nya sama kamu yah." Jelas Bu Ida, ia mengerutkan keningnya agak terkejut.

"Kok aku Bu?"

"Kan kamu juga bagian dari panitia Study tour, walaupun ga sepenuhnya." Indira nampak berpikir, lalu mengangguk setuju yang disambut senyuman senang oleh Bu Ida.

Jam sudah menunjukkan pukul 10, dan ia kini sudah berjajar dengan guru dan Staff panitia Study tour kelas 11 tahun ajaran 2022/2023. Jantungnya berdetak lebih cepat, saat saat perlahan para siswa mulai memenuhi lapangan.

Lapangan kini sudah dipenuhi oleh para siswa, Bu Ida selaku panitia pelaksana langsung berbicara mengenai jadwal keberangkatan dan juga kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan disana.

Jantungnya semakin berdetak lebih cepat, kala ia melihat Davi maju sebagai Kesiswaan dan berbicara disana. Sangat berbeda dengan Davi yang ia temui dimalam itu. Gaya bicaranya yang tegas, belum lagi badannya yang tinggi dan tegap membuat siapapun yang melihatnya pasti terpana. Termasuk Indira.

Pada akhirnya saat ini ia mengakui pesona seorang Daviandra Naushad.

Terlihat Davi berbalik dan bejalan menuju arah Indira, yang saat ini tanpa sadar masih menatapnya.

"Indira?" panggil Davi yang sedikit kearah Indira, yang membuatnya tersadar.

"Iya pak?" Davi menggeleng sambil tersenyum, kemudian berdiri tepat disamping Indira.

My Choice - Ini tentangmu, Fattan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang