Bab 2

5 6 0
                                    

"Kisah ini kita yang mulai, maka kita juga yang harus mengakhirinya"

Ridho Arkana Putra~

•••••••

Dari pada meladeni ocehan briana yang ga bermutu ini, iki lebih memilih mengerjakan pr matematikanya sebab jam terakhir nanti harus dikumpulkan.

Dia lupa mengerjakan pr nya semalam sebab terlalu asik dengan dunia orennya. Itu juga lah yang membuat dia lupa jika pagi ini ada ulangan bahasa indonesia.

“Ki,, i,, ki. I,,itu hah” panggil Bella tiba-tiba datang dengan nafas yang sudah tidak beraturan membuat Iki dan Briana mengernyit bingung.

“Hehh nape dah lo, kayak abis dikejar setan aja.” kesal Briana menabok lengan Bella karena sudah membuatnya keselek ciki.

“Namanya gue abis lari gila, capek nih gue" sewot Bella mengelus tangannya yang di tabok Briana.

“Ya udah lo tarik nafas dulu baru ngomong" lerai Iki.

"Kalau bisa tu nafas di tahan aja, sayang oksigen mahal soalnya" ucap Briana santai tanpa dosa membuat Bella mendelik serem.

“Iya mahal, nyawa gue yang murah" sewot Bella sinis sementara Briana hanya acuh.

Bella tidak menggubris lagi Briana, kini perhatiannya terarah pada Iki sepenuhnya.

“Itu crush lo berantem sama Aldi di kantin" ucap Bella panik, tapi respon yang Iki berikan membuat dia seketika cengo.

“Oh” cuek Iki kembali fokus pada bukunya.

“Ha? Oh doang? Crush lo berantem ogeb sama Aldi di kantin dan respon lo oh doang ki, oh doang?” speclesh Bella tidak habis pikir dengan Iki.

“He jamilah, mereka yang berantem ngapa lo yang hebring sih, biar aja kali. Paling juga adu bacot doang tu dua bon cabe.” Ucap Briana malas mendengar kabar yang Bella bawa dengan heboh ini.

"Ya tadi sih emang baru adu mulut sama liat-liatan aja. Tapi kalau nanti sampai adu jotos ottokee?" Sambung Bella lagi membuat Iki menghembuskan nafasnya dan Briana memutar bola matanya jengah melihat temannya ini.

“Ga bakal. Lo lupa, Minggu kemarin mereka juga gitu. Lagian di sana juga ada Kelvin dan Regan kan? Tanya Iki yang di angguki Bella.

"Ya udah jadi biarin aja. Mending sekarang, ambil buku Matematika lo terus duduk sini. Gue tau lo belum siap, nih mumpung ada contekan kan lumayan kita ga payah mikir lagi."  Ucap Iki dengan santainya mengajak Bella mencontek bareng. Sementara yang pemilik buku yang di contekin hanya mendelik sebal.

"Yeee gini nih contoh temen ga tau diri, dikasih nyontek malah ngajak orang lain nyontek.” Gemes briana menjitak kepala Iki pelan.

“Pahala Bri bantu temen. Gue tau lo tu dah kebanyakan dosa, jadi lo harus banyak-banyak berbuat baik. Biar nanti pas di alam Barzah lo ga terkejut batin banget pas dosa lo di timbang.” Ceramah iki nyengir seolah dia sudah paling oke.

“Tau tuh, pelit banget lo sama temen sendiri” tambah Bella tidak tau diri malah ikutan memojokkan dirinya.

Hei sadarkah dua manusia menyebalkan ini buku siapa yang tengah mereka contekin? Untung saja mereka adalah sahabatnya, jika tidak sudah dia Jambak keduanya.

Ya, Safiana Riski Ananta, Briana Sevarina Zahira dan Arabela Zarka Haury adalah sahabat sejak Taman Kanak-kanak hingga sekarang mereka telah menduduki bangku SMP.

Kebersamaan mereka sejak kecil, membuat mereka bagaikan tiga serangkai yang tak terpisahkan.

Sebenarnya ada dua laki-laki lagi yang menginjak bangku sekolah sama dengan mereka, yaitu Regan dan Lion. Ya Regan Xander Alvaro salah satu teman Ridho Arkana Putra Crush Iki dan Adelion Kaisar Fernandez badboynya IX-¹.

I K I • I D OTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang