"Kamu milik ku dan selamanya akan begitu"
Ridho Arkana Putra~
••••••••
"Gue apa hmm" suara dari belakangnya membuat Iki menegang seketika.
Jantung yang tadinya masih berdetak normal kini sudah berdetak tak menentu. Iki tidak mengira kalau mba kuntinya bakal marah kalau dia punya niat yang engga-engga sama Ido.
"Duh, itu si mba marah lagi. Gue harus baca doa apa lagi. Sial banget sih, mana gue cuma hafal doa makan sama tidur lagi." Rutuk Iki malah sibuk menepuk-nepuk jidatnya sendiri.
"Hei kamu kenapa?" Suara itu kembali terdengar dan parah nya kini malah ada tangan yang menepuk pundaknya membuat Iki semakin gemetar.
Dengan gerakan slow motion dan jantung yang semakin menggila Iki mencoba membalikan badannya. Dan saat sudah berputar sepenuhnya, suara melengking Iki pun keluar.
"Aaaaaaaaaaa bunda hantuuuuu" jerit Iki melihat mba kunti berdiri di depannya dengan kepala yang tertutup tudung hoodie.
"Aaaa hantuuu, duh baca doa apa ni gue. Ha iya, allahumma bariklana fima roj-"
"Hantu ga bakal panas denger dia itu. Dia malah bakal makin laper yang ada" celetuk sosok memotong doa Iki.
Bagaimana mungkin Iki malah membacakan doa makan bukan ayat kursi.
Setelah mencerna lebih jelas lagi suara itu, Iki baru sadar ternyata suara itu sangat tidak asing untuknya.
Dia pun segera membuka matanya dan betapa terkejutnya dia setelahnya.
"Ido"
Ya sosok bertutup tudung hoodie itu ternyata Ido, bukan mba kunti yang pakai hoodie.
"Hmm aku"
"Kamu ngapai? A,, aku kira tad"
"Hantu?" Potong Ido menaikan alisnya membuat Iki mengangguk polos.
"Makannya ga usah suka mikir aneh-aneh" celetuk Ido menyentil kening Iki dan masuk kelas terlebih dahulu meninggalkan Iki yang masih berpikir.
"Eh, aku ga mikir aneh-aneh ya." Ucap Iki menyusul Ido setelah tersadar dari pikirannya.
"Eh eh ehhh, kamu ngapain" cegah Iki saat melihat Ido malah duduk di bangkunya.
"Duduk" jawab Ido polos
"Ya aku tau kamu duduk. Masalahnya itu bangku aku sama Briana, kamu ngapain duduk di situ?" Ucap Iki menunjuk-nunjuk bangkunya dan Briana.
"Hari ini aku duduknya sama kamu" ucap Ido santai meletakan tas dan menurunkan tudung hoodienya.
Masih syok dengan kejadian tadi, kini Iki di buat tambah syok lagi dengan ucapan Ido.
"Terus Briana duduk dimana?" Tanya Iki ikut mendudukkan dirinya disana dan segera mengeluarkan buku pr nya.
"Ya sama Kelvin lah sama siapa lagi" ucap Ido santai kelewat santai membuat Iki mendelik sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I K I • I D O
Teen FictionCerita ini di tulis untuk mengenang hubungan pemeran utama yang hanya sebatas HTS. Jadi di mohonkan kepada para readers agar memberikan saran dan masukan yang bersifat membangun agar kedepannya author bisa lebih baik lagi dalam menulis. Atas partisi...