"Ibuuu!!"sesosok mahkluk mungil meluncur turun dari salah satu bangku taman dan berlari kearahnya dengan senyuman. Ia adalah Chloe dè Artstonehis,anak keduanya putri pertama kediaman Artstonehis."Chloe,jangan berlari"
"Nona hati-hati!"
Peringatan yang diucapkan bersamaan oleh Adelaide dan satu-satunya pelayan setia Chloe itu tak dihiraukan. Chloe memeluk kaki ibunya saat sudah berada didepannya,gadis berusia 4 tahun itu terlihat menggemaskan dengan gaun semata kaki berlengan balon warna biru langit.
"Heheh ibu aku merindukanmu" Chloe mendongak guna melihat wajah sang ibu.
"Aku juga merindukanmu sayang"balas Adelaide sambil menggendong Chloe,mengeluskan pipinya kepipi Chloe. Chloe menatap berbinar dengan mata sebiru langitnya itu,mata itu sangat cocok dengan gaunnya,semua keturunan Artstonehis memiliki ciri khas nya sendiri yakni warna mata biru langit dan rambut hitam legam.
"Ibu,kemana saja ibu selama dua hari ini....kenapa ibu tidak keluar untuk bermain dengan ku"mata berbinar itu mulai menyendu,Adelaide yang melihat itu merasa hatinya berdenyut. Etah perasaan siapa itu,mungkin perasaan Adelaid asli yang masih tertinggal.
"Maaf kan Ibu sayang,kemarin ibu tidak enak badan. Jadi ibu tidak keluar kamar" Mata Chloe membulat saat mendengar ibu nya sakit.
"Apakah ibu masih sakit? Jangan keluar kamar kalo ibu masih sakit... kenapa ibu tidak memberitahuku kalo ibu sakit?" Pertanyaan beruntun itu membuat kekehan lembut terdengar.
Hati Adelaid menghangat mendengar kekhawatiran Chloe. "Ternyata anak ibu ini sungguh cerewet ya?-" Adelaide mengecup pipi tembam Chloe.
"-ayo kita bermain bersama"
Setelah satu minggu tinggal didunia ini,Adelaide mulai paham dengan tata cara kehidupan ala kekaisaran. Semua wanita harus menggunakan gaun berat dan ketat,belajar tata kerama dan pesta minum teh bersama. Para pria menghadiri pengadilan istatan setiap pagi.
Geovano pun ternyata sudah sembuh dari cacatnya sejak satu tahun pernikahan mereka, dan hal itulah yang membuat Amaritis menggangu Adelaide kembali hingga putranya membencinya.
Dan setelah dilihat rata-rata pelayan dikediaman ini bertindak setengah hati saat melayani majikannya,mungkin hanya kepadanya dan Chloe saja.
Sudah tak aneh lagi jika mereka diperlakukan setengah hati, Adelaide dan Chloe sudah dianggap sebagai istri dan anak terlantar.
Dan selama satu minggu ini ia hanya melihat Matheo dè Artstonehis putra pertamanya sebanyak dua kali, pertama saat di sarapan bersama satu minggu lalu dan saat ini.
Theo sedang berjalan berlawanan arah dengan Adelaide, sebentar lagi mereka akan berpapasan di lorong ini.
"Theo!" Theo tidak berhenti walau tau ia dipanggil sang ibu, Adelaide menoleh saat rombongan Theo melewatinya.
"Apakah sopan bertindak seperti itu?" ucapan dingin Adelaide menghentikan langkah Theo, lorong yang tadinya lenggang semangkin terasa suram.
"Ada keperluan apa anda memanggil saya?" Theo membalas dengan acuh tanpa menoleh kehadapan Adelaide, ia merasa tidak ada urusan dengan wanita itu. Kenapa wanita itu tidak diam saja dikamarnya atau setidaknya jangan berkeliaran disekitarnya.
"Jangan sakiti adikmu" Adelaide berucap tegas yang membuat Theo dan bawahannya kaku sementara. "Aku tidak menyakitinya dia yang mencari gara-gara denganku, dan satu lagi dia bukan adik ku"
"Theo! Dia adik kandungmu! Adikmu hanya ingin dekat denganmu"peringat Adelaide, Theo berbalik menghadap Adelaide. "Aku tidak mau dekat dengannya!!dia bukan adikku!"teriaknya murka
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel Of Kingdom
Fantasia( Fantasi book 1) Jangan lupa vote and coment ya🙏🙏 Follow akun aku juga boleh ko🙈 Semuanya berawal saat Andrea yang meninggal akibat tumor otak yang dideritanya pada umur 22 tahun,ia tak menyangka setelah menderita selama 2 tahun akhir hidupny...