terlahir sebagai anak tertua diantara kedua belasan treasure merupakan tantangan tersendiri bagi choi hyunsuk.
kewajiban dalam mengurus serta menjaga adik-adiknya selalu tercantum pada lampiran pertama dalam hidup lelaki itu. meski tak sedikit goncangan berkelana menyambut, hyunsuk tetap dituntut untuk terus terbiasa.
sesungguhnya peran penting itu sudah lama dipikul oleh hyunsuk. lebih tepatnya semenjak kepergian ayah dimalam hari ulang tahun beliau ke 50. saat ayah berpulang ke pangkuan Sang Pencipta dalam waktu bersamaan pula ia mulai memegang tanggung jawab tersebut.
hyunsuk menggantikan figur pahlawan seperti ayah demi menjaga supaya adik-adiknya merasakan bahwa beliau masih ada disini, menemani mereka. walau tak menutup kebenaran jika sebenarnya ayah telah tiada.
hyunsuk akhirnya mulai mengemban tugas baru, terutama dalam hal menggali pundi-pundi rupiah dengan bertujuan adik-adiknya mendapat sesuap makanan setiap hari.
karena dulunya ayah hanya karyawan swasta sederhana, yang berpenghasilan nyaris tak seberapa, membikin hyunsuk terjun langsung ke dunia kantor serta menggauli bisnis berjualan kuliner setiap malam.
mungkin bagi mereka yang belum memahami latar belakang keluarga choi, bergantung hidup dengan gaji perusahaan dan kedai makanan kecil-kecilan merupakan pengalaman yang sulut. ditambah lagi banyaknya anggota keluarga yang masih bersekolah.
tetapi hal tersebut tidak lantas menyurutkan semangat pria itu. selama hyunsuk dapat menekuni pekerjaannya serta telaten mengurus bisnis berjualannya yang dibantu oleh jihoon, yoshi dan mashiho apapun bisa terjadi.
hyunsuk hidup tidak sendiri. ia masih memiliki kesebelas saudara yang teramat disayang dan dicintainya. kebahagiaan itu justru semakin besar dengan kelahiran si bungsu yang menjadi pelengkap harta karun dikeluarga choi.
ibu mungkin pergi sesaat setelah junghwan lahir di dunia. ibu mungkin tak sempat merasakan kehadiran anak termuda dari jagoan treasurenya. tapi hyunsuk tidak mau menyalahkan ibu atas kepergian beliau barang sebutir pasir sekalipun.
hyunsuk kian beranggapan bahwa ia senang karena ibu pergi dalam keadaan suci ketika melahirkan putra terakhirnya dan si bungsu hadir sebagai penutup harta karun seperti yang ayah pernah ucapkan dulu.
"hyunsuk, ayah senang sebentar lagi adikmu akan datang ke dunia. kita akan kedatangan anggota keluarga baru yang mungil seperti saat jeongwoo kecil dulu. dia pasti akan mengisi hening rumah dan membuat resah semua orang. tapi ayah sama sekali tidak keberatan."
"loh, kenapa, yah?"
ayah merespon dengan tersenyum lembut kepada hyunsuk. "karena kalian adalah harta karun kami. they're is my treasure, boy."
sejenak, hatinya meremang mengingat kejadian di masa lalu itu. ketika ayah duduk bersila sambil menyeduh kopi pahit buatan asahi dan sepiring risoles toge hasil eksperimennya dan mashiho.
hari itu langit sedang meredup tanpa gumpalan kapas menggantung di atasnya. sore yang dingin beserta hembusan angin gencar meniup ranting pohon flamboyan di depan rumah.
hyunsuk tidak ingat persisnya kapan, tapi saat itu rumah sepi karena ibu mengajak haruto dan jeongwoo berbelanja singlet untuk jaehyuk yang sudah koyak serta sweater kembar keinginan keduanya.
rupanya saat hyunsuk berusaha mengingat-ingat memori lawas itu, bayang-bayang ayah ada disini semakin terasa. perasaan sesak dan pengap kian menjalar disekujur dadanya sampai menindih kewarasan si sulung choi.
ia merindukan ayah.
tapi sekali lagi ia tidak boleh menunjukkan sisi rapuhnya dihadapan adik-adiknya.
hyunsuk adalah tertua dari keluarga choi dan itu pertanda bahwa selamanya menjadi anak sulung haruslah kuat dan berani melawan kesakitannya sendiri.
***
note : hi-! makasi udah baca cerita ini. kalau kalian suka, tolong beri dukungan buat spam next, ya.. biar aku tulis bagian jihoon nna. sekali lagi, makasii
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure ✓
Short Story❛❛kami adalah sebuah keluarga. tanpa syarat. selamanya.❞ --------------------------------------------------------- start : 19 jan 23 end : 05 feb 23 ©peachxyblss