[j] memories

132 16 1
                                    

jeongwoo sebelumnya belum pernah pergi ke tempat menyeramkan seperti pemakaman umum yang berlokasi di daerah perumahannya. suatu tempat yang dihuni oleh manusia yang telah dipanggil Tuhan sementara waktu sebelum tiba saatnya dibangkitkan kembali untuk mempertanggung jawabkan semua perbuatannya di dunia.

jeongwoo merasa takut meski baru sampai didepan gerbang masuk tpa. pertama kalinya anak laki-laki itu datang adalah ketika ayah telah menjadi salah satu penghuni baru pemakaman. lebih tepatnya pada saat ia harus mengantarkan jasad beliau yang akan dikebumikan.

waktu itu, jeongwoo belum sempat melihat wajah ayah untuk terakhir kali setelah beliau dipulangkan dari rumah sakit. tubuh ayah langsung dipindahkan untuk menjalani prosesi pengurusan jenazah.

hampir semua anggota keluarganya menangis karena kehilangan sosok berarti dalam hidup mereka secara mendadak nyaris dini hari pada hari jumat. hyunsuk yang jeongwoo lihat paling terpukul diantara saudara-saudaranya yang lain. barangkali kakak tertuanya itu belum siap menggantikan posisi ayah sebagai kepala keluarga serta sosok dewasa yang mengurus rumah.

jeongwoo melihat dengan telanjang bagaimana kak junkyu, kak mashiho, kak jaehyuk, dan kak asahi meluapkan kesedihan mereka disebelah tubuh ayah yang sedang dikafani. mereka semua mengekspresikan perasaan duka kedua setelah kematian bunda berlinangan air mata.

jujur saja, saat itu jeongwoo juga turut sedih menahan dirinya sendiri untuk tidak mendobrak sisi lemahnya dihadapan kesebelasan choi.

ia sontak teringat memori dua tahun lalu ketika kembali ke tempat ini, berziarah ke kuburan ayah. saat-saat dimana mobil ambulans tiba dihalaman depan rumahnya lalu kemudian petugas menggotong tubuh yang terbujur kaku itu ke ruang tamu.

jeongwoo bersama haruto mengekori orang-orang dengan perasaan gaduh yang tak ada surutnya. beberapa saat setelah ayah dikerumuni oleh anak-anaknya, yoshi bergegas mengomando para peziarah menyiapkan keperluan memandikan beliau.

didalam sebuah kelambu hijau, ayah dipangku oleh tiga putranya; jihoon, yoshi, dan mashiho, sementara hyunsuk bertugas membersihkan tubuh beliau yang masih terdapat noda darah usai kecelakaan tengah malam itu.

pada detik-detik terakhir sebelum ayah dijauhkan dari rumahnya sendiri, junkyu dengan tangis yang memilukan menghadang pergerakan jihoon yang hendak memasukkan jenazahnya kedalam keranda. junkyu tak melepaskan cengkeramannya, semakin bertindak agresif supaya ayah tetap berada disini; menemaninya.

dengan berat hati, hyunsuk menarik pakaian junkyu dan membuatnya tersadar bahwa ayah mereka telah pergi. doyoung diamanatkan oleh hyunsuk untuk menjaga junkyu dan jaehyuk serta junghwan sementara waktu di rumah saja. ia tidak memperbolehkan ketiganya ikut mengantarkan ayah ke pemakaman.

akhirnya, mereka pun lekas pergi. empat tertua putra ayah terkecuali junkyu bertugas mengangkat tandu keranda, membawa jenazah ayah ke masjid untuk disholatkan selepasnya akan dikuburkan.

jeongwoo sangat mengingat jelas semua itu. memori lawas yang isinya hanya ada kesedihan dan duka. kehilangan raga yang tak lagi bernyawa untuk kedua kalinya.

akankah takziyah yang dilakukannya hari ini harus menjadi yang terakhir ia terpuruk oleh kenangan itu?

apakah ini berarti mereka harus merelakan?

***




note : aku gabut, aku bosan

Treasure ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang