pesan paling bermakna adalah soal waktu. orang-orang bisa dibuat tunduk sejadi-jadinya oleh waktu yang Tuhan berikan. dengan waktu apapun dapat diraih. kesempatan, peluang, dan keberhasilan. maka dari itu, mashiho sangat menghargai waktu yang menurutnya bukan hal biasa yang diperolehnya.
ia dengan mudah mendapat kesempatan untuk melakukan berbagai kesibukan dalam sehari. bersekolah, memasuki kelas ekstra basketball, selesai pukul 5 sore menyempatkan melatih adik kelasnya bermain biola di ruang seni, dan kadang pula mashiho ikut pelatihnya menghadiri sparing di sekolah sebelah.
bahkan bisa dalam sehari ia tidak pernah berhenti. mashiho selalu punya cara bagaimana dirinya tersibukkan pada urusan yang menyangkut sekolah dan olahraga. lelaki yang diketahui senang berolahraga itu tidak kenal akan kata lelah.
bagi mashiho, waktu ialah emas. olahraga adalah separuh hidupnya. keduanya tidak bisa ia tinggalkan barang sedetik sekalipun.
meski tak dapat ditampik bahwa mashiho masih punya rumah serta keluarganya, waktu untuk mengejar mimpi menjadi atlet tetap dinomor satukannya.
sehingga lambat laun mindset tersebut berimbas pada kedudukan keluarga dalam hatinya. mashiho perlahan merubah arti dari sebuah hubungan dengan keluarganya, rumahnya, dan saudara-saudaranya. tidak ada satu kenyamananpun yang konsisten ketika ia berada dalam lingkup itu. Mashiho merasakan jika dirinya harus segera mungkin keluar; dalam artian tidak kerasan.
awal mulanya perubahan yang terjadi belum sekental sekarang. keluarganya masih tidak terlalu memahami perijinan mashiho yang sering pergi ketika tengah melangsungkan sebuah acara di rumah. berbekal alasan seperti kepentingan mendesak hingga membuatnya harus meninggalkan mereka sampai alibi berdusta kalau ia melupakan suatu hal yang sebenarnya tidak penting.
mashiho sering melakukan itu hanya untuk menghindari bertemu mereka. ayahnya sudah sering mengulur-ulur waktu supaya mashiho tidak jadi pergi. tapi pengukuhan yang dirinya stir sedemikian bagus membuat ayah luntur melepasnya meninggalkan rumah.
hyunsuk sebagai kakak yang paling dekat dengan mashiho terus terang sangat mudah maklum terhadap alasan tak logisnya. mashiho boleh-boleh saja keluar dan pulang larut malam untuk turnamen basket atau melatih juniornya bermain musik.
tentu hal tersebut lantas disambut sumringah oleh mashiho yang notabene budak akut kegiatan sosial. alasan yang dianggap sepele ini membuat mashiho semakin gencar menambah kesibukan-kesibukan lainnya sampai pernah suatu hari ia tidak menyempatkan diri mampir ke rumah karena terlena akan dunianya itu.
ayah sangat mencemaskannya. ayah selalu menanyakan kabar mashiho. apakah dia sudah makan, apakah dia tidur dengan cukup, apakah dia masih mengingat keluarganya di sini.
malangnya, mashiho tidak satu pun mau mengerti perasaan ayah. mashiho tetap membuat dirinya sibuk hingga hari dimana kepergian itu hadir bertamu.
ayah meninggal dunia tepat ketika mashiho baru saja mempunyai waktu untuk berkumpul bersama.
ayah meninggalkannya tidak pamit, tanpa sebuah salam perpisahan yang mashiho dambakan hingga saat ini.
***
note : maaf ya, kalau ngga senyaman dari bagian sebelumnya. tapi kalian masih mau menikmati 'treasure', kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Treasure ✓
Short Story❛❛kami adalah sebuah keluarga. tanpa syarat. selamanya.❞ --------------------------------------------------------- start : 19 jan 23 end : 05 feb 23 ©peachxyblss