Ayah Tunggal

1.3K 176 13
                                    

Pada saat sebelum pasangan ini resmi menjadi orang tua, mereka terlebih dahulu menjadi orang tua asuh untuk seekor kucing bernama codet, namun sekarang tidak lagi.

Setelah pengenalan kurang mengenakkan pada keluarga besar Big, mereka semua sepakat untuk mengunjungi balik pasangan itu dirumah mereka, namun ketika melihat interaksi antara kucing dan sang menantu yang tidak harmonis sang ayah meminta ijin untuk membawanya pulang bersama. Yah dengan berat hati Big harus merelakan kucingnya karena sangat sulit untuk dirinya mengurus newborn ditambah dengan cuti suaminya yang kian menipis.

Hari hari mereka lalui bersama untuk membesarkan si kecil yang sekarang sudah hampir lancar berjalan, meski Tara 80 persen diasuh oleh Big, Chan tidak kalah dalam mengurus bayi sekarang. Walaupun ia tidak selalu berada disekitar anaknya Chan minimal tau cara memandikan, menidurkan, membuat susu, dan mengganti popok. Chan pikir mengurus bayi adalah hal yang mudah jika sudah menguasai dasar-dasarnya. Namun ia lupa jika hal hal yang ia lakukan diatas hanya dilakukan dalam satu waktu saja

Hingga tibalah waktunya ia harus menjadi ayah tunggal.

BRAKK!!

"PAA!" teriak Porsche setelah berhasil mendobrak pintu ruang kerja milik ayah dari kekasihnya

Chan yang sigap langsung menodongkan senjatanya ke arah keributan karena ia ikut terkejut

"Astaga lung, kau membuatku kaget. Ada apa hm? Apa Kinn membuatmu kesal lagi?" sahut Khun Korn sabar

"Pulangkan dia!" tunjuk Porsche pada Chan

"Kenapa begitu? Ayo duduk disini dan jelaskan pada Pa apa yang terjadi?"

Porsche duduk didepannya dan menceritakan tentang keinginannya selama kehamilan keduanya yang menginginkan berjalan-jalan bersama Big hanya berdua layaknya remaja yang menikmati weekend

Tapi Big melolak dengan alasan tidak ada yang menegur Tara. Porsche lalu menyarankan agar Tara dititipkan saja pada Kinn seperti Dew. Big yang masih waras tidak mau melakukannya karena bagaimanapun Kinn adalah bos sedangkan ia dan suaminya hanya bawahan

Setelah perdebatan alot dan ego Porsche yang tak pernah turun efek dari kehamilannya ini, mereka akhirnya memutuskan untuk menitipkan Tara pada sang ayah sampai Porsche puas jalan jalan

Dan disinilah akhirnya. Big yang bersiap pergi sementara Chan dan Tara menunggunya bersiap-siap.

"Baiklah aku sudah menyiapkan buah dan snacknya jangan berikan apapun selama 2 jam sebelum waktu makan, jangan biarkan dia dirumput terlalu lama, nanti gatal. Untuk susu ak- Ummmph" petuah panjang Big dipotong dengan ciuman oleh suaminya.

"I know bebe, just trust me take care of him. Aku hafal jadwal bayinya meski tidak ikut melakukannya"

"Baiklah, aku menyiapkan makanan lebih untuknya karena kami tidak tau akan pergi berapa lama jadi itu tinggal di panaskan saja ya"

"say oke to papa" bujuk Chan

"Te papa" Jawa Tara

TINNN TINNN TINNNN

"Big cepat!"
Moment keluarga bahagia itu harus berakhir bersama dengan suara perintah dari nyonya besar itu. Sungguh, kehamilan kedua Porsche membuatnya sangat mudah tersulit emosi dan tidak sabaran, membuat Big kadang tidak bisa membodohinya

.

.

" Ini namanya buah naga" jelas Chan pada anaknya yang sedang memakan buah itu

"Nana"

"Iya, begitulah" cukup canggung memang

Tara yang sudah bisa makan sendiri itu, memoleskan warna merah alami ke hampir seluruh meja kecilnya sebelum masuk mulut, dan jangan lupa wajahnya yang sekarang lebih mirip kepiting itu

This HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang