Damai Yang Usai

854 126 17
                                    

Alur diskip demi kewarasan penulis
Dan jangan bahas penuaan Chan 😭 anggap dia masih 40+ 🙈

Kita mungkin tak asing lagi dengan anak-anak dari Kinn dan Porsche. Dew si periang, Mos atau sering dipanggil Moshi oleh orang-orang dan si kecil Drake yang terlihat selalu marah padahal itu hanya bentuk alisnya yang menukik seperti daddy nya.

"Porsche yang menggoda aku bisa apa?" jawab Kinn ketika Thankun menyalahkan nya yang tidak memakai pengaman

Sementara asisten dari Porsche sendiri, Big, masih berpedoman jika 1 anak lebih dari cukup mengingat ia adalah bungsu dari enam bersaudara, sementara sang suami, Chan, ia sudah naik menjadi asisten pribadi Tuan Korn mengingat ialah orang yang paling dipercaya olehnya. Untuk penghasilan sendiri itu sangat lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kecil yang beranggotakan 3 orang, ya setidaknya sampai pagi ini

Big mendecak kesal dengan suaminya pagi-pagi buta. Bukan karena apa, tapi semenjak memotong rambut menjadi pendek Chan merasa terlalu 'gemas' hingga mencium kepalanya kapanpun ada kesempatan. Tapi sekarang sepertinya kadar kegemasan yang ada naik hingga ia tidak bisa berjauhan dengan Big. Jika ditanya kenapa pasti Chan akan menjawab 'You look so stunning love'

Tidur pun kepalanya menjadi bintang utama yang harus diusap mengalahkan buntalan pantat nya. Dan sekarang lihatlah yang terjadi, Big sukses bangun dengan liur yang mempel pada rambutnya

Dengan hati kesal memasak telur untuk sarapan agar cepat karena ia harus mengunjungi Pete yang dirawat di rumah sakit

"Morning papa" Sapa Tara yang sudah selesai cuci muka dan buang air kecil

"Morning tata" sahut Big riang

"Morning love"

"Heemm" sudah dipastikan itu adalah sapaan dari Chan yang langsung mencium kepalanya

Setelah kedua orang dengan wajah yang mirip itu duduk tenang, Big mulai menyajikan sarapan yang tadi ia buat, namun Big tidak ikut sarapan bersama mereka.

"Phi Chan, hari ini Porsche akan pergi ke rumah sakit. Aku tidak tau berapa lama jadi tolong jemput Tara dari sekolah ya" ucapnya sambil sambil mengikat tali sepatu

"Yaya jemput?" tanya Tara

"Iya, papa mau pergi pergi sama papa Dewi" Big menyelesaikan ikatan talinya dan langsung mengambil keranjang buah yang sudah kemarin ia siapkan, belum mencapai pintu tangannya sudah ditarik untuk menghentikan langkahnya

"Setidaknya berikan kami ciuman sebelum pergi" Chan kembali dengan rasa manja nya pada Big

.

.

Jika Big datang dengan buah, lain halnya dengan Porsche yang membawa seluruh perlengkapan, bahkan baju baju untuk beberapa bulan ke depan

"Kau tau kan jika Vegas tidak miskin?" tanya Big

"Shuut...tidak ada yang tau masa depan seperti apa jadi sebelum dia miskin aku sudah siapkan" protes Porsche

Pintu masuk gerbang dihadang dua penjaga bersenjata, Porsche menurunkan kaca mobilnya untuk bicara dan kemudian mereka mengijinkan Rombongan mobilnya masuk

"Pete!! Sayang!" teriak Porsche ketik melihat Pete duduk di bangku khusus perjamuan di taman belakang rumahnya
"Maaf ya aku baru bisa datang, Vegas baru memberi tahu ku tiga hari lalu, apalagi anak-anak tidak ada yang bisa ditinggal lama" jelasnya

"Lalu mana mereka sekarang?" tanya Pete

"Bersama daddy nya. Tenang saja mereka aman"

Sementara Kinn di mansion utama sibuk dengan Drake yang baru belajar berjalan dan entah kenapa senang sekali bersandar pada tempat rawan seperti guci besar koleksi kakek, untung saja kedua kakaknya masih sibuk menonton kartun sambil memakan croissant kesukaan papa

This HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang