Begadang

4K 401 11
                                    


13.00 WIB

Hyunsuk menggendong bayi Jihoon sembari berjalan mengelilingi taman. Sudah sejak lima belas menit yang lalu Hyunsuk berjalan-jalan mengelilingi taman hanya untuk membuat bayi Jihoon tertidur.

"Bayi ayolah, lo harus tidur siang" ujar Hyunsuk sambil menepuk-nepuk punggung bayi Jihoon agar cepat tertidur.

Tadi Hyunsuk menelusuri internet tentang cara merawat bayi, apa saja kegiatan yang bayi lakukan, dan bayi berumur sepuluh bulan sudah bisa makan apa.

Dan ternyata Hyunsuk tau kalau bayi itu harus tidur siang agar malam nya tidak rewel.

Tapi bukannya tidur, bayi gembrot ini tak henti-hentinya tertawa sembari bertepuk tangan ketika melihat hal-hal baru, bayi itu juga menggumamkan bahasa alien yang tak Hyunsuk tau. Sampai-sampai Hyunsuk dibuat kesal olehnya.

"Bayiiiii, tidur siang dulu!"

Sepertinya Hyunsuk sudah mulai kehilangan kesabarannya. Tapi bayi itu tak ada takut-takut nya sama sekali.

Tak ada pilihan lain, Hyunsuk harus menggunakan cara itu.

Ia berjalan menuju mobilnya, membuka pintu belakang dan mengambil botol susu yang isinya masih penuh didalam tas kecil. Sengaja ia buat susu ini untuk jaga-jaga jikalau Jihoon menangis.

Tapi sepertinya susu nya dibutuhkan bukan saat bayi Jihoon menangis, tapi untuk membuatnya tertidur.

Hyunsuk menutup pintu belakang mobil dan membuka pintu kemudi, masuk kedalam dan duduk dibelakang kemudi. Mengocok botol susu tersebut membuat bayi Jihoon di pangkuannya tertarik.

Ia terus mencoba untuk meraih susu tersebut dengan ocehan nya. Bergerak-gerak dipangkuan Hyunsuk membuat empunya mendengus dan segera menyumpal mulut kecil itu dengan dot silikon nya.

Setelah itu, bayi Jihoon diam dengan tangan memegang erat botol susu miliknya dan mulut yang aktif menyesap benda putih cair itu.

Tak berselang lama, mata bulat Jihoon menutup seiring dengan dengkuran halus yang terdengar. Menandakan bahwa makhluk kecil itu sudah tertidur.

Hyunsuk bernafas lega setelah bayi aktif itu tertidur, ia mulai menjalankan mobilnya menuju apartemen. Sembari berharap agar seseorang yang berada di apartemennya sudah pulang.

Selama diperjalanan pulang, tangan Hyunsuk tak henti-hentinya mengelus rambut tipis Jihoon. Topi bertelinga beruang nya sudah ia lepaskan, karena merasa jika sibayi mulai kepanasan.

Bibir mungil Jihoon tetap tak berhenti menyesap benda silikon itu, walau isinya sudah habis tak tersisa.

Sampai di apartemen, Hyunsuk bisa bernafas lega karena mobil merah yang terparkir didepan apartemennya sudah menghilang.

Ia pun memutuskan untuk memasukkan mobilnya kedalam basemen dan mengeluarkan seluruh belanjaannya kemudian membawanya ke unit apartemennya.

Selama berada di lift Hyunsuk hanya bisa tersenyum melihat bagaimana lelapnya tidur Jihoon. Jadi dengan cepat ia mengeluarkan ponselnya dari saku celana, kemudian memotret keduanya di cermin lift.

Beberapa foto berhasil Hyunsuk ambil, ia segera keluar dari lift dengan membawa belanjaannya setelah sampai dilantai lima, lantai dimana unit-nya berada.

Setelah menekan pin dan membuka pintu, Hyunsuk membawa masuk belanjaannya kekamar. Meletakkannya diatas karpet berbulu dilantai, sementara dirinya meletakkan bayi Jihoon dikasur. Menyumbat mulut kecil itu dengan pacifer.

Hyunsuk meregangkan tubuhnya sejenak sebelum ia kembali duduk diatas karpet berbulu dan mengeluarkan satu persatu barang yang dibelinya.

Menyusun satu persatu pakaian bayi Jihoon didalam lemari, lalu menaruh perlengkapan mandi dikamar mandi. Dan terakhir, meletakkan mainan bayi Jihoon didalam kotak khusus.

Bayi Jihoon || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang