School and have a New Friends

2.1K 298 60
                                    

Hari demi hari berlalu. Tak terasa kini Paji sudah berumur lima tahun. Bayi kecil yang Hyunsuk pungut-re;asuh-tumbuh menjadi balita yang sehat, tubuhnya menjadi lebih gemuk dan sifat yang dimiliki bayi itu semakin diluar bumi.

Paji sekarang sudah masuk taman kanak-kanak, bicara nya sudah mulai lancar walau masih cadel. Tapi cara berjalannya yang entah bagaimana bisa jadi tak terlalu lancar.

"YAYAH!"

Suara cempreng dari makhluk kelebihan lemak menjadi suara pertama yang Hyunsuk dengar dipagi hari ini.

Hyunsuk yang tadi sedang menyiapkan sarapan untuknya juga Paji harus terhenti. Dilihatnya sang anak tengah berjalan pelan masih dengan menutup mata, ditangannya tergenggam sebuah teether berbentuk nanas kesayangannya. Menambah kesan imut pada balita itu.

Setelah memastikan anaknya aman, Hyunsuk kembali melanjutkan membuat sebuah semur telur puyuh untuk sarapan Paji. Sementara ia hanya akan memakan nasi dan telur ceplok saja.

"Yah" panggil Paji menarik celana yang Hyunsuk kenakan.

"Ya?" sahutnya tanpa mengalihkan pandangan dari wajan.

"Yaah... kayang Ji koyah?" Tanyanya dibalas anggukkan singkat dari sang ayah.

"Ecok jaa yaa?"

Nawar ni bocah

"Gak ada-gak ada! Emang sekarang mau ngapain minta-minta sekolah besok?" omel Hyunsuk. Tangannya saling berkacak pinggang, persis seperti ibu-ibu yang tengah memarahi anaknya.

"Ji magel yaahh. Ji au bobo" rengek Paji.

Mendengar jawaban dari Paji membuat Hyunsuk geleng-geleng kepala. Ia jadi heran, jiwa mager Paji ini menurun dari siapa sih? Padahal dirinya tak se mager itu perasaan. Pikirnya dalam hati.

"Gak boleh mager-mageran gitu, kamu masih kecil. Kamu harus jadi bocil yang aktif biar masadepan mu cerah" tutur Hyunsuk menasehati. Tangannya sibuk menyiapkan masakannya yang sudah jadi keatas meja.

"Lagian yaa kalo kalo sekolah, nanti kamu juga bakal dapet temen baru. Biar temenmu itu bukan cuma Junkyu doang" lanjutnya.

Mendengar kata teman, membuat binar dimata Paji yang tadinya redup menjadi terang kembali. Membuat kekehan gemas keluar dari bilah bibir Hyunsuk.

"Yayah ndak hohong?" tanya Paji menyelidik.

"Bohong, bayiii. Lagian ya, mana ada Yayah bohong? Kalo nggak percaya makanya berangkat sekolah, biar bisa dapet temen baru" bujuk Hyunsuk.

Kali ini Paji mengangguk dengan semangat, dirinya hendak kembali kekamar berniat untuk mandi sebelum Hyunsuk membawanya untuk duduk di bangku meja makan terlebih dahulu.

"Makan dulu baru mandi. Lu kalo mandi lama soalnya" ucap Hyunsuk begitu ia menyadari raut kesal sang anak.

"Iya deh iya" jawab Paji jutek.














"Siap?"

"CIAP!!" Paji menjawab dengan semangat membuat Hyunsuk tertawa.

"Oke berangkat!"

"LANGKAT!"

Hyunsuk mengendarai mobilnya menyusuri jalanan kota Seoul untuk sampai disebuah kinder garten yang tak jauh dari tempatnya tinggal.

Tak butuh waktu lama keduanya telah sampai di kinder garten yang akan menampung Paji selama beberapa jam kedepan.

"Nah kita sampai!" seru Hyunsuk begitu ia memarkirkan mobilnya di parkiran.

Bayi Jihoon || SUKHOON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang