Bab 08

1K 170 3
                                    

Setelah keributan itu Haruto di bawa ke ruang guru. Sedangkan cowok bernama Lichan di bopong ke UKS karena pingsan.

Jeongwoo baru sampai di depan pintu ruang guru. Dia tau berita keributan Haruto dari Junghwan. Sedangkan Junghwan langsung ngacir ke kelas setelah mengantar Jeongwoo.

Cklek!

"Jeongwoo?"

Jeongwoo menatap Haruto malas sambil geleng-geleng tidak habis pikir.

"Berantem lagi?"

"Junghwan mana?" Alih-alih jawab Haruto malah celingukan mencari bocah itu.

Jeongwoo menghela panjang lalu menarik Haruto ke suatu tempat.

Disinilah mereka. Dibangku panjang di depan kelas kosong yang berada di sebelah UKS. Kelas itu tidak terpakai, hanya digunakan untuk rapat anggota OSIS. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Mumpung para guru masih rapat jadi mereka bisa santai.

"Ngapain ngajak gue mojok? Mau ngajak gue maksiat lo ya?" ucap Haruto asal.

"Gue tabok mulut lo Ru" ancam Jeongwoo membuat Haruto menatapnya takut-takut.

"Mau ngapain sih? Oh iya, Junghwan mana sih? Gue belom sempet bilang makasih lagi ke tuh bocah"

Jeongwoo tercengung oleh sikap Haruto. Dia baru saja memukul orang sampai pingsan tapi masih bisa setenang itu.

"Kalem banget lo Ru. Lo nggak sadar apa abis bikin orang pingsan?" Jeongwoo geleng-geleng.

Haruto senderan sambil memejamkan mata dan menghembuskan napas.

"Lagian dia cari masalah duluan" jawab Haruto.

"Cari masalah gimana?" heran Jeongwoo. Sebenarnya dia belum tau alasan Haruto berantem. Jadi Jeongwoo berusaha tidak menghakimi Haruto dulu.

"Dia cekek lo kan? Itu sama aja dia cari gara-gara ama gue"

Jeongwoo tertegun agak sedikit lama. Jadi Haruto berantem karena dia?

"Tapi gue gapapa. Lo mestinya jangan berlebihan"

Haruto membuka mata dan mengerutkan dahi. Menyentil tengkuk Jeongwoo dengan tangan kiri membuat cowok itu mendelik galak.

"Pacar lo itu gue atau si bencong itu sih? Lo kok nggak belain gue sih?"

Jeongwoo memutar mata jenuh "Males belain anak nakal"

Haruto terkekeh lalu mengacak-acak rambut Jeongwoo gemas "Anak nakal ini juga pacar lo. Gue bertarung buat lo tau. Buat ngebales kelakuan dia. Keren kan gue?" Alis Haruto turun naik.

Jeongwoo masih belum bisa terima jika hanya itu alasan Haruto.

"Lo jangan begitu Ru. Lo bikin orang babak belur sampe pingsan begitu"

"Tapi dia ngehina lo Woo?" sengit Haruto.

"Dia nggak ngehina gue" sanggah Jeongwoo.

"Lo kaga usah belain dia sih? Semua orang tau dia bencong. Mulutnya bau sampah" kesal Haruto lalu duduk dengan tegap.

Dia kalo ngatain orang nggak tanggung-tanggung.

"Tapi lo jangan pukul dia. Kalo mati gimana?" cibir Jeongwoo.

"Ya kubur"

"Terserah. Males ngeladenin gue"

Haruto ketawa melihat muka Jeongwoo yang sudah semrawut. Dia iseng menorehkan kepala Jeongwoo sehingga mereka tatap-tatapan. Dekat sekali sampai Jeongwoo bisa merasakan napas hangat Haruto.

Forever Trial • Hajeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang