Bab 09

1K 158 15
                                    

Pada akhirnya Jeongwoo harus mampir ke rumah Haruto. Malah bisa jadi nginap. Mana mungkin Jeongwoo pulang hujan-hujanan. Hujannya masih sangat deras. Bisa jadi juga akses jalan ditutup karena kemungkinan besar bakalan banjir.

Nggak bisa pulang.

Jeongwoo pusing. Haruto girang.

"Ganti baju Woo" suruh Haruto. Dia sudah pakai kaus hitam dan celana pendek, duduk di sofa yang ada di kamar. Sofa itu menghadap ke televisi besar.

"Gue kan nggak bawa baju" balas Jeongwoo. Dia masih berdiri bertelanjang dada. Ya kalau pakai seragam kan basah.

Celananya kan juga basah?

YAKALI BUGIL ANJIR???????

"Trus? Lo mau telanjang? Boleh aja sih..." Haruto melirik ke Jeongwoo yang langsung di balas tatapan maut.

Haruto langsung pura-pura batuk.

"Jangan mikir macem-macem" ucap Jeongwoo yang seakan tau isi pikiran Haruto.

"Gue? Nggak? Suudzon mulu lo ama pacar sendiri" Haruto milih fokus ke televisi daripada fokus ke badan Jeongwoo yang udah macam judul lagu Seventeen.

HOT

"Gue pinjem baju lo boleh nggak?" tanya Jeongwoo.

Padahal kalau kata Haruto, punya dia punya Jeongwoo juga. Tapi Jeongwoo tidak akan asal pakai, kan dia masih punya sopan santun.

Haruto cuma berdehem. Dia udah mendedikasikan seluruh hartanya ke Jeongwoo sih. Bodo amat jadi gembel yang penting pacar seneng.

Jeongwoo jalan ke arah lemari sambil nenteng seragam basah. Setelah ambil satu kaus dan celana dia jalan ke kamar mandi.

Setelah ganti baju Jeongwoo naruh baju yang basah di tempat baju kotor punya Haruto. Ketika akan duduk disebelah Haruto, cowok itu ternyata sedang mengeringkan rambut dengan hairdryer.

"Ru, gue titip baju kotor"

Haruto mengangguk "Sini duduk"

Jeongwoo diam dulu membuat Haruto ikutan bengong. Tidak sadar kalau ubun-ubunnya hampir kesedot hairdryer.

"Kok diem? Mau gue pangku nih?" Haruto senyum aneh sambil kedipin mata.

Jeongwoo menggeleng tegas. Bukan apa, Haruto itu kurus, kalau mangku dia yang size nya tidak dapat diremehkan, remuklah pacarnya itu.

Jeongwoo mah orangnya selalu jelas.

Jeongwoo duduk di sebelah Haruto. Haruto yang berasa dapat kesempatan modus nyentuh rambut Jeongwoo buat dikeringin. Jeongwoo tidak mikir macam-macam, enak-enak aja dia dipijet sama Haruto. Kepalanya agak pening bekas kehujanan.

Tapi harusnya Jeongwoo jangan terlalu percaya orang lain walaupun itu pacar sendiri. Haruto yang sekarang sudah tidak malu-malu tai itupun ketawa kecil. Lalu dongakin kepala Jeongwoo dan nyium hidungnya.

Gausah bingung gimana dia ngelakuin itu. Kan Haruto lebih tinggi dari Jeongwoo. Cuma modal nunduk dapet cium.

Tapi sebrengseknya Haruto, dia tidak pernah berani bertindak lebih dari itu. Masih batas wajar.

Forever Trial • Hajeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang