Bab 10

1K 161 9
                                    

Haruto menghela napas panjang dan senderan ke kasur. Dia tengah duduk geloseran di lantai. Di hadapannya ada laptop yang diletakkan di atas meja. Haruto baru saja selesai daring dan kepalanya pening sekali akibat berjam-jam di depan layar laptop.

"ADOOOHHHH" raung Haruto seperti orang gila. Kalau saja dia lupa kemarin habis ke salon dan ganti warna rambut. Tu orang bakalan jambak-jambak rambut sampai pada rontok sih.

Sekarang waktu menunjukkan pukul 3 sore. Jadwal daring nya selesai. Karena gabut cuma guling-guling di karpet, Haruto akan chat Jeongwoo. Apalagi kalau bukan nyuruh pacarnya itu mampir.

Pacar hehe.

Woo kerumah dong

Tidak berselang lama ada balasan dari Jeongwoo.

Pacar hehe.

Udah di depan gerbang
Cepet turun

Dengan jurus halilintarnya boboiboy Haruto ngibrit ke bawah untuk bukakan pintu. Ada Jeongwoo berpenampilan berantakan dengan muka datar. Rambutnya acak-acakan, seragam sudah keluar-keluaran, dasi melonggar. Ketika Haruto memperlihatkan diri Jeongwoo langsung mengubah mukanya jadi kaget dan marah.

"Apa-apaan rambut lo?" Jeongwoo ketus. Haruto segera meringis tapi tidak langsung jawab. Dia menarik Jeongwoo pergi ke atas menuju kamar.

Haruto membenahi laptop dan meja belajar ke tempat semula sementara Jeongwoo masih berkalut emosi. Ya gimana gak? Si Haruto rambutnya blonde gitu. Literally full blonde. Dia kan anak sekolah gitu. Sedangkan di sekolahnya juga punya aturan untuk tidak mengecat rambut.

"Duduk"

Jeongwoo diam saja sembari menunjukkan muka jutek.

"Sini duduk sayang" ucap Haruto lembut. Menepuk-nepuk ruang disebelahnya. Jeongwoo mengikuti ucapan Haruto tapi tidak menghilangkan muka juteknya.

"Lo ngapain warnain rambut sih?"

"Ya karna gue mau?" balas Haruto enteng.

Jeongwoo mendengus kemudian menarik karet gelang yang mengikat rambut Haruto. Mengacak-acak rambut Haruto dengan gerakan abstrak.

"Kan sekolah gak ngebolehin cat rambut kenapa masih batu?"

Haruto terkekeh gemas dan iseng menoel pipi Jeongwoo. Sedangkan cowok itu masih geram dengan rambut Haruto.

"Lah lo lupa gue gak sekolah ya?"

"Gak kesekolah" tekan Jeongwoo memperingati.

"Iya itu. Jadi gak bakal ada yang ngomelin gue. Aman dong gue" bangga Haruto.

Jeongwoo berhenti menggusak rambut Haruto. Kini mukanya berubah malas dan datar, menatap Haruto.

"Lo daring sampe kenaikan kelas. Bukan sampe kelulusan. Pas lo masuk, lo kena ama Pak Nujib. Gak kapok?"

Haruto mengidik bahu cuek "Gak? Lo lupa satu hal sih Woo"

"Apaan?" picing Jeongwoo curiga.

Haruto mengukir senyum sok misterius dan mendekatkan bibir ke telinga Jeongwoo "Kelas dua belas dibebasin. Soalnya cuma tinggal setahun lagi sekolah" Setelah ngomong begitu Haruto mengecup pipi Jeongwoo.

Forever Trial • Hajeongwoo Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang