>>6<<{revisi}

60 16 0
                                    

.

.

.

.

.

.

.

Paginya setelah kedatangan Power yang membuat keributan di malam hari, Reiva lagi-lagi membantu Aki menyiapkan sarapan untuk pagi ini.

Mereka semua duduk di tengah ruangan dengan meja dihadapan mereka.

Power terus berceloteh,tapi tangannya juga sibuk memindahkan brokoli ke piring Reiva yang makan dengan tenang.

"Enak nih! Aku mau tambah!"Power melirik kearah sarapannya Denji dan langsung mengambil bacoon nya,"Kalau tidak mau makan kasih aku!"

"Oi!"tegur Aki.

Skip!

Siangnya,Denji ditemani Power pergi ke Kantor Makima untuk beberapa hal, sedangkan Reiva berada di Apartemen dengan Aki yang menikmati kopinya di balkon.

Reiva berbaring di lantai dengan Nyako yang berbaring di atas perutnya dan meletakkan kepalanya di belahan dadanya, tangannya memegang buku keatas untuk dia baca.

Aki sesekali melirik kearah Reiva yang berbaring dan fokus lagi membaca koran di tangannya.

*Tak!*

Mendengar suara yang nyaring,sontak Aki menolehkan kepalanya ke dalam dan melihat Reiva melempar buku yang dia baca kearah sisi lain ruangan dan menutup wajahnya dengan dua tangannya.

Karena penasaran dia pun bertanya,"Ada apa? Tidak biasanya kau begitu."

".... Aki-senpai,kau salah memberikan buku."jawab Reiva.

Aki yang awalnya kebingungan terdiam melihat gadis itu menatapnya dengan wajah merah pekat,itu jelas makin membuatnya kebingungan.

Lantas ia berdiri dan mengambil buku yang tadi dilempar Reiva,namun belum sempat dia membukanya Reiva menahan tangannya terlebih dahulu.

"B-Baca kalau aku sudah masuk ke dalam kamar ku!"ucapnya lalu berlari masuk ke dalam kamar masih dengan wajah merah dan kesal.

Setelah pintunya di tutup,Aki akhirnya membaca buku itu.

Saat dia membaca judulnya,disitu Aki merasa dirinya benar-benar akan meledak. Tanpa basa-basi dia langsung berlari kearah kamar Reiva dan mengetuknya tidak santai.

"O-Oi!! Aku tidak bermaksud! Jangan salah paham!"serunya dari luar ruangan.

"Jangan khawatir! Aku tidak marah! Sungguh! Hanya saja.. tolong jangan bicara dulu.."

Aki menghela nafas lega mendengar jawaban dari Reiva, kemudian kembali membaca sampul buku di tangannya itu,dan kembali menatap pintu kamar Reiva.

"... Sebagai permintaan maafnya..kau mau ikut ke toko buku?"

Tidak ada jawaban darinya membuat Aki berpikir gadis itu tidak mau ikut,namun suara langkah kaki yang mendekati pintu membuatnya kembali fokus.

Pintunya terbuka sedikit untuk memperlihatkan celahnya sedikit.

"Sungguhan?"

Aki merasa jantungnya diremas mendengar suara halus gadis itu yang mengintipnya dari balik pintu,ia menganggukkan kepalanya meski tangannya bergetar.

"Ya,sekalian berpatroli."

"Baik. Aku akan segera bersiap-siap."

Skip!!

Niat hati ingin membeli buku,namun mereka mendapatkan misi dadakan yang membuat mereka langsung kesana,dan bertemu dengan Himeno.

Singkat cerita mereka berhasil mengalahkan Devil Keroco berbentuk ikan tuna.

チェーンソーマンWhere stories live. Discover now