..
.
.
.
.
.
"Ini apel mu-"
"Aku juga mau!!!"
"Power,kau tunggu saja selagi aku mengupasnya untuk mu."
"Uughhh......"
Aki menatap interaksi mereka dalam diam,dimana Power berlutut dan merajuk sembari memegangi ujung jas hitam Reiva yang duduk di kursi mengupas apel,Denji berbaring di kasur karena tenaganya habis.
"Mereka terlihat seperti anak kecil yang menunggu asupan dari ibunya."
Sontak Aki menoleh kebelakang dan melihat Makima bersandar di pintu masuk dan memperhatikan interaksi tiga anak baru itu.
"Seandainya kau ikut serta,mungkin kau bisa jadi ayahnya."
"Jangan mengatakan yang tidak-tidak, Makima-san."
Makima tersenyum mendengar sahutan dari Reiva yang masih fokus mengupas apel tanpa menoleh kebelakang,"Aku lega kau ingin berbicara dengan ku lagi,aku pikir aku melakukan kesalahan pada mu."
"Aku hanya mengetes sesuatu, syukurlah itu semua benar."balas Reiva menyuap Power satu potong apel,lalu mengupas apel yang lainnya untuk Denji yang menikmatinya dengan khusyuk.
"Aku mau lagi~"
"Sabar."
Skip!!
"Acara orientasi?"
"Benar!"
Reiva yang sedang membantu Aki menggeledah mayat devil juga menatap kearah Himeno yang berceletuk tentang acara orientasi.
"Karena divisi 4 belum pernah berkumpul seluruhnya. Berkomunikasi lebih banyak,kita akan menyelesaikan masalah yang ada."jelas Himeno mengisap rokoknya.
"Masalah?"beo Reiva dan Aki bersamaan melirik Himeno.
"Masalahnya adalah Kobeni-chan dan Arai-kun sudah tidak menjadi polisi lagi."jawab Himeno lalu memangku dagunya,"Bukan hanya karena takut dengan devil,mereka juga menyesal karena ingin membunuh Denji-kun. Ah dan tambahan,mereka juga takut dengan Reiva-chan yang ingin membasmi mereka berdua sebelumnya."
Sontak Reiva memasang wajah masam, tapi tidak mengatakan apa-apa karena Bagaimanapun juga dia bersalah karena telah mengancam membunuh kedua pemula itu.
"Himeno-senpai,bukankah kau juga ingin membunuhnya?"tanya Aki dengan suara monoton.
"Benar~ Remaja sekarang,karena masalah sedikit saja sudah tidak mau kerja lagi. Mari kita hidup dengan muka tebal."balas Himeno yang jelas mengalihkan pembicaraan,"Ayo kita minum,dan segera meminta maaf pada Denji. Selain itu, kita juga bisa mempertahankan Kobeni-chan dan yang lainnya."
"Kau hanya ingin minum,kan?"ketus Aki menatap benda kecil di tangannya.
Himeno menyeringai mendengarnya.
"Meskipun sangat kecil,tapi tetap saja bisa menemukan potongan dagingnya."ujar Aki setelah menemukan dagingnya.
"Jika mau minum,harus buat janji di Minggu ini."lanjut Aki memasukkan daging itu ke tempat yang aman.
"Hm? Kenapa?"tanya Himeno sembari melemparkan sapu tangan pada Reiva yang berdiri.
"Karena mau minum,aku ingin ajak Makima-san minum bersama."jawab Aki sembari memasukkan satu batang rokok ke bibirnya,lalu di bakar oleh Himeno.
YOU ARE READING
チェーンソーマン
FanfictionTAPOPS di serang oleh makhluk yang tidak di ketahui asal-usulnya,hingga membuat keributan dan kehancuran di markas,banyak orang terluka parah karenanya. Di tengah keributan itu,gadis itu menemukan portal yang membuat para monster itu masuk ke dunia...