>>9<<}revisi}

62 18 2
                                    


"Doryoku! Mirai! A beautiful star!
Doryoku! Mirai! A beautiful star!
Doryoku! Mirai! A beautiful star!
Doryoku! Mirai! A beautiful star!"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Pintu apartemen terbuka, dan Reiva langsung membawa masuk Power dan Aki yang mabuk di pundaknya,mereka berdua tidak sadarkan diri karena Reiva agar lebih mudah di bawa.

Pertama-tama Reiva membiarkan Aki di depan dapur terlebih dahulu, kemudian membawa Power ke kamarnya terlebih dahulu dan merapikannya agar lebih nyaman tidur.

Selanjutnya Reiva mengangkat Aki ke pundaknya, setibanya di kamar dia meletakkan lelaki itu di atas kasur dan membuka jas hitam serta sepatunya, barulah dia pergi ke kamarnya untuk ganti baju dan cuci muka.

Denji? Dia di curi Himeno tadi.

Setelah mencuci muka dan sikat gigi,Reiva berjalan ke dapur untuk mengambil minum,namun dia dikejutkan dengan tangan yang memegang kedua pinggangnya.

"Nyomm nyommm lapar.."

Setelah mendengar siapa itu, Reiva di buat kesal,"Power,kenapa kau bangun?"

"Lapar... Makan.."yah,dia mengigau.

Reiva menggelengkan kepalanya dan berjalan kearah lemari,Power masih mengikutinya dari belakang dengan memegangi pinggangnya, kemudian membuka lemari dan mengambil toples berisi cookies.

"Makan ini,kembali ke kamar mu."

"Ya~~"

Power berjalan pergi ke kamarnya dengan membawa setoples cookies di tangannya, sedangkan Reiva menghela nafas dan memanaskan air untuk minum susu.

Kebetulan Aki membelikannya yang baru karena yang sebelumnya di makan oleh Power dan Denji.

Setelah susunya jadi,dia berjalan kearah balkon,namun sekali lagi dia dibuat terkejut dengan dua tangan yang melingkar di pinggangnya.

"Power, bukannya suda- Oh."Reiva terdiam melihat Surai hitam yang terlihat di sudut matanya,bahkan orang itu terlalu tinggi untuk Power.

"Mau kemana..?"tanya nya dengan suara serak.

"Balkon. Aki-senpai cuci muka dulu,aku akan menyiapkan kopi."

Aki menganggukkan kepalanya, kemudian berjalan sempoyongan ke kamar mandi dan menutup pintunya,Reiva meletakkan gelas susunya di atas meja dan menyiapkan kopi untuk Aki dan juga air putih.

Setelah beberapa saat,Aki keluar dari kamar mandi,dan melihat kompor yang sudah di matikan, kemudian menolehkan kepalanya kearah jendela balkon yang terbuka membuat angin malam menerbangkan gorden.

Saat itu juga Aki tersentak begitu melihat gadis itu yang duduk di kursi dengan memeluk kedua lututnya, dia memakai kemeja putih kebesaran dan celana panjang berwarna hitam.

Mengabaikan perasaan aneh di dadanya, Aki melangkah ke arah balkon,dan akhirnya keluar dan melihat cahaya penerangan dari kota dsn juga gedung-gedung menghiasi pemandangan.

Ia duduk di sebelah Reiva yang ada meja kopi di tengahnya,baru saja tangannya ingin mengambil kopi yang ada disana,Reiva terlebih dahulu memberikannya segelas air putih.

"Minum ini dulu."ucapnya kemudian lanjut menikmati pemandangan.

Aki hanya menurutinya dan meminum air putih itu, seketika lehernya terasa lebih segar, kemudian meminum kopi yang dibuatkan untuknya.

チェーンソーマンWhere stories live. Discover now