.
.
.
1 bulan kemudian
tak di sangka sangka sudah 8 bulan greysia mengandung anak dari al tersebut, terasa sangat singkat namun sangat melekat pada ingatan
dan dengan itu 1 bulan lagi Greysia akan melahirkan baby dan itu membuat Al harus giat untuk berkerja terus menerus
"jangan upa maem nya" ingatkan greysia pada al yang kini sedang mengunakan sepatu, tangan nya dengan gesit meletakan bekal makanan yang tadi ia buat untuk di makan al di bengkel
"iyah"jawab al tanpa menatap greysia
greysia mengangguk lalu duduk di sofa, ia menyalakan televisi dan menonton si kembar botak yang semenjak greysia hamil selalu menjadi siaran televisi faforit nya
"nanti kalo gak habis kasih aja sama temen temen mu" ingat kan greysia dan lagi lagi al hanya menjawab iya
setelah selesai al berdiri menghampiri istri ya"aku berangkat dulu"pamit nya, ia menyodorkan tangan nya menyuruh greysia salim sebelum ia berangkat bekerja
greysia salim tanpa mengalihkan mata nya dari upin dan ipin yang sedang bersedih karena kapal yang di buatkan kakak nya tengelam di parit
al menggrlrng mrlihat krlakuan greysia tatkala sedang menonton upin dan ipin
al mengalihkan tatapan nya dari greysia dan mrngambil tas nya sebelum pergi laki laki itu memberi salam dan sedikit omelan
"nanti jangan nyuci baju dulu, biar aku aja yang nyuci, aku berangkat"
"asalamualaikum"
"yo,sip, walaikumsalam"
˚˚˚˚˚
hari ini hari minggu, hari dimana anak sekolahan berleha leha di rumah dan ada yang mengikuti balapan, nongkrong dan masih banyak lagi. namun itu tidak berlaku pada seorang laki laki yang kini tengah memegangi tangan istrinya yang sedang mengandung di lingkungan rumah nya
wanita itu terlihat bahagia menatap sekitar pekarangan rumah yang di penuhi oleh anak anak yang bermain dan beberapa ibu dan bapak yang setia memperhatikan anak nya dan sesekali menyauri ibu yang sedang mengajak mengrumpi
"nanti kamu kerja" greysia menoleh ke al yang ada di samping nya
al yang memang sedang mengamati greysia menganguk anguk menjawab pertanyaan greysia
"berangkat nya jam 2 kan" tanya greysia lagi
"iya" jawab al, tangannya yang satunya mencubit pelan pipi gemoy greysia
drrt dretttt
al mengambil brnda pipih yang ada di saku jaket nya dan trrpapang lah nama kembaran nya di atas layar. al mengerjit heran karena itu, jarangjarang elbiru menelfon nya seperti ini, biasa nya hanya mengirim pesan singkat
el mendongak lantas meminta greysia duduk di posko kecil yang terdapat di depan balai desa
"kamu duduk dulu, aku mau angkat telfon"
al menekan tanda hijau sampai terdengar grusak grusuk di sebrang sana
"kesini" suara berat di sebrang sana meminta nya datang tiba tiba
"huh" ngelek al, ia loading beberapa detik sebelum memahami tutur el itu
"y"
tut
al meringis melihat greysia yang duduk di posko dengan polos menatap dirinya, seolah sedang menunggu nya untuk melanjutkan jalan jalan sehat di hari minggu ini
al menghampiri greysia dan mengelus puncak kepala greysia"pulang yuk, aku di suruh el kesana"
al merasa sangat tak enak kepada greysia saat melihat kekecewaan di rupa greysia, dengan cepat ia menyela greysia yang sedang ingin mengucapkan sesuatu
"janji deh, minggu depan bakal jalan jalan lagi"
greysia mengganguk lalu tersenyum "iya, gapapa ko"
"yaudah ayo pulang" ajak greysia
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGREY 'INSIDEN' ON Going
Fiksi Remaja𝙁𝙊𝙇𝙊𝙒 𝙎𝙀𝘽𝙀𝙇𝙐𝙈 𝙈𝙀𝙈𝘽𝘼𝘾𝘼!!! Ini hanya tentang kehidupan seorang Bocah SMA yang menhidupi istri nya karna insiden, bocah keturunan mafia. Albara dan greysia. ┈┈┈┈┈┈ Perlahan dan perlahan Al merenguh greysia kedalam pelukan nya membu...