"Lebih baik saya izin dulu sama pak Hendrawan,biar nanti bisa langsung Pergi sama nauren, lagian juga ini berkas-berkasnya udah pada selesai"ucap Aldebaran sambil membereskan beberapa berkas yg berserakan di atas meja.
.......
"Pastikan devano tidak mengetahui apapun tentang jatidirinya yang sebenarnya,kalian harus terus pantau dia, ikutin kemanapun dia pergi, kecuali jika dia pergi bersama anak saya.ingat! Panggi dia dengan nama devano bukan Aldebaran"ucap lelaki paruh baya itu berbicara dengan beberapa orang suruhannya,siapa lagi jika bukan Hendrawan,orang yang sangat licik dan bahkan bisa melakukan apa saja hanya demi kebahagiaan putrinya.
"dan kalian harus terus kasih dia obat itu,jangan sampai ingatan dia kembali,dan dia meninggalkan nauren lalu dia kembali bersama keluarga, ingat itu.kalian tau kan,jika anak saya sangat menyayangi devano?kalian paham kan?"
"Baik bos"ucap salah satu orang suruhannya.
......
"Hari ini mas Al pasti bakal makan siang di cafe itu lagi deh,kali ini aku gak akan sia-siain kesempatan ini lagi,aku harus ngomong sama dia,aku bakal tunjukkin foto-foto kami dulu"
"percaya atau nggak nantinya,aku gak peduli,yang penting aku udah berusaha,dan akan terus berusah,aku gak akan pernah nyerah gitu aja mas"
.......
"Jatidiri?obat? ingatan?apa yang pak Hendrawan katakan?apa memang benar jika selama ini saya hanya dipermainkan sama mereka?dan Aldebaran?ada apa sebenarnya?"batin Aldebaran ketika dia mendengar pembicaraan Hendrawan dengan beberapa orang itu.
"Sepertinya saya memang harus mencari tau semuanya,saya gak bisa diem aja" ucap Aldebaran lalu menghampiri Hendrawan.
"Permisi pak"ucap Aldebaran seketika mengejutkan Hendrawan dan beberapa orang suruhannya itu.
"Apa jangan-jangan dia denger ya pembicaraan kami tadi?"batin Hendrawan panik.
"Iya,ada apa devano?kamu denger pembicaraan kita tadi?itu sebenarnya gak seperti yang kamu pikirkan kok"tanya Hendrawan
"Saya cuma mau izin untuk pergi sama nauren,dan ngasih beberapa berkas ini pak.maaf pak, pembicaraan apa ya?saya baru saja datang kesini,saya tidak mengerti apa yang sedang bapak omongin?"ucap Aldebaran pura-pura tidak tau,karna jika dia berkata jujur,dia yakin seratus persen bahwa dia akan semakin di awasi.
"Ohh oke kamu pergi aja gapapa,dan tentang pembicaraan tadi,itu sama sekali tidak penting,have fun yaa"ucap Hendrawan dan hanya dibalas senyuman oleh Aldebaran.
......
"Bellva,Vira, mommy pulang"ucap Andin sedikit berteriak,hal yang selalu dia lakukan ketika pulang.
"Mommy!!"ucap vira,gadis kecil itu sangat lucu jika memanggilnya seperti itu.
"Ya sayang,kenapa?"tanya Andin kepada putrinya itu.
"Vira mau sekolah sama kayak kak Bellva, Vira mau punya banyak temen"
"Kok kamu tiba-tiba mau sekolah sih sayang?emang kak Bellva bilang apa tadi?"
"Gak ada, Vira cuma pengen aja sekolah,pasti seru kan mom,Vira bakal punya banyak temen, terus berangkat sekolah bareng sama kak Bellva"ucap gadis kecil itu.
"Iyaa tapi Vira sekolahnya nanti yaa,tunggu Vira udah besar"
"Vira udah besar kok mom"
"Ya udah iyaa,nanti kita bahas lagi yaa, mending sekarang kita makan siang dulu, Vira pasti belum makan kan?"ucap Andin dan hanya dibalas anggukan oleh gadis kecil itu.
.....
"Sa, mbak pergi dulu ya,tolong titip Vira sama Bellva yaa"ucap Andin berbicara kepada adiknya
"Lohh, emangnya mbak Andin mau kemana? buru-buru banget kayaknya,gak ada masalah kak di kantor?"tanya elsa
"Nggak ada sa,mbak cuma mau ke cafe tempat biasa mas yang mas Al suka datengin,mbak mau kasih bukti-bukti foto kita dulu,yaa mungkin aja dia percaya kan"ucap Andin
"Ohh,ya udah mbak hati-hati yaa"
.......
Sementara ditempat lain,nauren dan Aldebaran sedang berjalan menyusuri kota untuk menuju puncak dengan menggunakan mobil sport yang harganya bisa dibilang fantastis.
"Ihh aku udah gak sabar banget deh sayang, pengen foto-foto di sana sama kamu,pasti seru banget dehh"ucap nauren tak henti-hentinya, sementara Aldebaran hanya diam dan fokos pada
Jalanan yang cukup ramai.
"Kamu kenapa sih sayang?kok diem aja dari tadi,kamu gak suka ya jalan sama aku?"tanya nauren.
🦋..........🍭
