Bad Day

96 15 1
                                    

Sungguh, aku masih tidak percaya. Luke memilih ku menjadi wakil ketua kelas. Menyebalkan. Yamemang aku menyukainya tapi aku tidak suka dengan hal-hal seperti. Aku tidak terlalu peduli dengan hal-hal seperti ini. Ini merepotkan. Dan bagaimana bisa Luke bersikap seolah-olah dia tidak bersalah? Harusnya dia bertanya lebih dulu padaku.

'Kau baik-baik saja, Anna?'tanya Vanessa

'Bagaimana menurutmu?'tanyaku balik

'Tidak. Kau kesal'angguk Vanessa mengerti

'Sungguh kau teman yang mengerti.'kataku

Setelah semua sudah selesai, Mr.Arnold meninggalkan kelas. Karena aku tidak ingin membuang-buang waktuku untuk berdebat dengan Luke akhirnya aku memilih keluar kelas meninggalkan Vanessa. Vanessa hanya melihatku pergi.

Aku berjalan dikoridor. Sepi. Tidak biasanya se-sepi ini. Seharusnya kelas10 masih ada disini. Biarlah, aku tidak perduli.

Tanpa sadar, aku berjalan menuju taman. Tempat paling yang aku sukai disekolah ini. Luas, indah, dan cukup sejuk. Sangat menenangkan.

Aku memilik duduk dibawah pohon yang rindang. Menenangkan pikiranku. Meredam emosiku. Luke selalu seperti itu, selalu seenaknya.

'Kenapa kau disini?'
Aku mencari sumber suara. Saat aku menoleh dia sudah ada disampingku. Ternyata itu Calum.

'Bisakah kau datang dengan cara yang sopan?'kataku setengah berteriak.

'Wahwah, maaf aku tidak bermaksud. Sepertinya moodmu sedang tidak bagus. Ada apa? Ingin cerita?'tanyanya.

Aku menghela nafas, 'maafkan aku, Calum. Tak seharusnya aku begitu. Aku sedang emosi. Luke memilihku menjadi wakil ketua kelas.'

'Hahaha.. Bagaimana bisa terjadi?'katanya

Aku mendengus dan menatapnya sinis.

'Okeoke.. Maafkan aku itu memang tidak lucu. Ya, aku tau kau tidak suka menjadi pengurus kelas. Tapi sampai kapan kau seperti ini? Ayolah, kau harus merubah dirimu sedikit.'

'Apa harus?'tanyaku

'Iya.'katanya 'itu bisa membuatmu berlatih bertanggung jawab. Aku yakin kamu bisa. Selebihnya itu urusan Luke, diakan ketua kelas.'

Aku berpikir cukup lama. Mungkin memang waktunya aku berubah. Aku selalu masa bodo dengan teman-teman ku. Padahal mereka selalu baik kepadaku.

'Jadi bagaimana?'tanyanya 'apa sudah kau pikirkan? Sudahlah jangan terlalu dipikirkan. Bawa enjoy hehe ayo kekantin.'dia menarikku

Aku dan Calum kaget karena kantin terasa sangat ramai. Tidak seperti biasanya. Mungkin karena kelas10 berkumpul disini jadi terasa ramai.

'Anna! Calum!'teriak Ashton

Mereka duduk ditempat biasa kami duduk.

'Kenapa kalian bisa berdua? Bukankah Luke yang sekelas dengan Anna? Dan kau dengan Jessica?'tanya Michael

'Berisik kau!' Calum mencubit Michael

Aku tertawa, 'tadi gasengaja ketemu Calum. Jadi kekantinnya bareng'

'Lalu dimana Luke?'tanya Ashton

'Dia kan menjadi ketua kelas sekarang'kata Calum terkekeh. 'Mungkin dia diruang guru sekarang'

Ashton hanya mengganguk.

'Anna.'panggil seseorang

Aku menoleh kepemilik suara. Aku melihat Luke dengan tumpukan buku-buku tebal entah darimana.

'Darimana saja kau? Kenapa tibatiba pergi?'bentak Luke. 'Kau harus bantu aku. Ini tugas pertama dari Mr.Arnold'

'Tapi aku lapar. Aku mau makan dulu Luke.'kataku kesal

'Tidak.'setengah berteriak 'disini sangat ramai kau tahu? Buku-buku ini akan jatuh. Cepat bantu aku!'

Aku bangkit dan mendengus kesal. Siapa dia berani-berani menyuruh ku?! Aku dan Luke meninggalkan Ashton, Calum, dan Michael.

'Mau dibawa kemana ini, Lucas?'tanyaku

'Gudang.'jawabnya datar

'Kau tahu gudang berada dimana?'tanyaku lagi

'Tentu saja. Kau hampir duatahun diSMA ini bodoh. Apa kau masih tidak tahu dimana gudang?!'

Dia sungguh menyebalkan. Tapi aku menyayanginya.

Aku mendengus kesal dan berjalan depannya.

'Luke, aku lelah. Gudang masih dilantai3. Masih sangat jauh Luke.'keluhku

'Sebentar lagi.'jawabnya dingin

Aku bersyukur akhirnya sampai digudang. Luke membuka pintu gudang. Gelap. Kotor. Dan banyak debu dimana-dimana.

'Apa buku ini sudah tidak terpakai, Luke?'

'Tidak, Anna. Kau pikir buku yang terpakai kenapa harus ditaruh digudang?!'tanyanya kesal

'Aku hanya bertanya, Luke. Kenapa kau menyebalkan sekali?!'

Aku melemparkan buku-buku itu dan berlari meninggalkannya.

Aku berjalan menuju kantin. Dan sekarang mulai tampak sepi. Akhirnya aku menikmati ketenangan. Huh.

Aku memesan makanan dan minuman. Dan duduk dibangku pojok. Aku benar-benar lelah hari ini. Entah kenapa. Aku menghabiskan tetes minuman terakhirku. Tiba-tiba seseorang datang dan duduk disebelahku.

Itu Luke. Dia datang dengan tampang coolnya. YaTuhan, aku gakuat.

'Ada apa?'aku bertanya

'Kita harus keruangan Mr.Arnold'katanya dingin

'Kau duluan saja. Nanti aku menyusul.'

'Tidak bisa. Kita harus datang bersama.'

Aku mendengus kesal. Aku bangkit tapi suara Luke membuat ku berhenti

'Kenapa kau selalu seperti ini? Kau tidak pernah bersikap baik padaku.'

Aku bingung harus menjawab apa. Jantungku berdetak kencang. Aku berjalan melewatinya dan berkata

'Karena kau menyebalkan, Lucas Hemmings.'

Luke diam.

Maafkan aku Luke. Aku tidak bermaksud. Aku hanya ingin menutupi perasaanku. Maafkan aku


A/N: haii! Maaf ya gue pemula hehe baru pertama kali nulis:3 vote ya jgn lupa!!

Out of my limitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang