Regret

65 10 0
                                    

'Anna, bangun nak.'

Itu suara mom. Ahternyata sudah pagi. Dan alarm sialan ini juga ikut membangungkan ku. Pukul 5.30am. Masih sepagi ini. Mungkin aku bisa berangkat bersama dad.

Aku beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.
Setelah mandi. Aku turun kebawah untuk sarapan.

'Pagi, sayang.'kata Dad datang

'Pagi, Dad.'balasku singkat

'Ohya, maafkan Dad karena kemarin berangkat terlalu pagi dan pulang larut malam sehingga tidak bisa bertemu denganmu.'ucap Dad menyesal

'Yasudah lah, Dad. Aku sudah terbiasa dengan itu. Aku mengerti.'balasku tersenyum 'jadi, dimana mom?'

'Mom sedang menyiapkan sarapan.'

'Kenapa mencari Mom? Ada yang kamu butuhkan?'Mom tibatiba datang bertanya

'Tidak.'balasku singkat

'Jadi, bagaimana dengan sekolahmu? Berjalan lancar? Dad berharap ya.'

'Yabegitulah. Aku sudah selesai. Dad mau mengatar atau aku berangkat sendiri?'tanyaku

'Baiklah sayang. Ayo kita berangkat.'

Aku mencium Mom dan berpamitan.

Sesampai disekolah. Sekolah masih sangat sepi. Aku memang terbiasa berangkat pagi. Suasana sekolah disaat pagi sangat menenangkan.

Karena hari ini aku tidak bersama Ashton jadi aku sendirian sekarang.
Tapi kurasa tidak. Sedari tadi aku merasa ada yang mengikutiku

'Jika kau tidak keluar dan tetap bersembunyi. Aku akan mematahkan lehermu.'teriakku dikoridor sekolah

'Kenapa kau selalu berkata sekasar itu?'Luke keluar dari balik dinding

'Lalu kenapa kau mengikutiku?'tanyaku balik

'Aku tidak mengikutimu, Anna. Aku hanya tidak ingin berdebat denganmu.'jawabnya

Aku diam. Tak menjawab Luke. Luke sekarang berjalan disampingku

'Kenapa kau selalu berangkat sepagi ini?'tanyanya.

'Karena aku suka suasana sekolah dipagi hari.'balasku tersenyum 'lalu bagaimana denganmu hemmo? Kenapa kau datang sepagi ini?'

'Karena kau.'balasnya singkat.

'Maksudmu?'tanyaku tak mengerti.

'Aku selalu memperhatikanmu, Anna. Kau selalu berangkat sepagi ini. Jadi aku mencoba untuk berangkat sepagi ini juga.'jawabnya

Aku diam. Tak mengerti apa yang ia bicarakan. Aku tak ingin bertanya lagi. Mungkin aku akan tambah tidak mengerti.

'Anna, maafkan aku soal kemarin.'katanya 'aku tidak mengerti mengapa kau sangat membenciku. Tapi aku yakin kau punya alasan untuk itu.'

Aku masih diam. Aku tak bisa menjawab apapun.

'Anna, apakau mendengarku?'tanya Luke.

'Ya, aku mendengarmu.'balasku cepat 'maafkan aku juga Luke.'

Aku berlari menuju kelas untuk menghindari Luke. Padahal aku tahu kalau Luke akan kekelas juga.
Aku hanya takut tidak bisa mengontrol detak jantungku. Aku takut dia tau.

-Luke Prov-

Aku selalu memperhatikannya beberapa tahun belakangan ini. Dia selalu berangkat sepagi ini. Aku juga tidak tahu alasannya kenapa. Aku juga tidak tahu kenapa aku mengikutinya.

Aku rasa cepat atau lambat dia akan mengetahui jika ada yang mengikutinya. Karena dia gadis yang pandai.

'Jika kau tidak keluar dan tetap bersembunyi. Aku akan mematahkan lehermu.'teriaknya

Ia selalu seperti itu. Bicara sembarangan.

'Kenapa kau selalu berkata sekasar itu?'tanyaku

'Lalu kenapa kau mengikuti ku?'tanyanya balik

'Aku tidak mengikutimu, Anna. Aku hanya tidak ingin berdebat denganmu.'jawabku bohong

Dia diam. Tak menjawabku. Aku menghela nafas. Aku memberanikan diri untuk berjalan disampingnya.

'Kenapa kau selalu berangkat sepagi ini?'tanyaku

'Karena aku suka suasana sekolah dipagi hari.'balasnya tersenyum. Senyumnya sangat indah.
'Lalu bagaimana denganmu hemmo? Kenapa kau datang sepagi ini?'tanyanya.

'Karena kau.'balasku cepat

'Maksudmu?'tanyanya

Mungkin dia tidak mengerti. Apa dia tidak punya kepekaan?!

'Aku selalu memperhatikanmu, Anna. Kau selalu berangkat sepagi ini. jadi aku mencoba untuk berangkat sepagi ini juga.'jawabku

Dia diam. Tak menjawabku. Entahlah. Aku tidak ingin mempekeruh keadaan.

'Anna, maafkan aku soal kemarin.'kucoba memulai percakapan.
'Aku tidak mengerti mengapa kau sangat membenciku. Tapi aku yakin kau punya alasan untuk itu.'

Anna diam. Dia tak menjawab.

'Anna, apakau mendengarku?'tanyaku lagi.

'Ya, aku mendengarmu.'balasnya cepat 'maafkan aku jug Luke.'

Dia berlari menuju kelas. Aku menghela nafas. Anna selalu seperti itu. Meninggalkan ku dengan detak jantung yang tak karuan ini.

A/N: maaf ya absurd bgt hehehe lagi coba-coba ajasih. Kalo gaseru maafin:( jangan lupaa votee!:3

Out of my limitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang