0.5

52 3 0
                                    

-Anna Pov-

Aku terbangun dari tidurku dan merasa kalau ini sudah pagi. Aku membuka jendela kamarku dan melihat jam dinding menunjukkan pukul 10am. Oh, YaTuhan aku tertidur lama sekali. Wait, aku dikamar? Sejak kapan? Seingatku, aku bersama Luke duduk disofa bawah. Apa dia membawaku kekamar? Ahmana mungkin.
Daripada aku terus memikirkan pertanyaan yang mungkin tak bisa kujawab aku memutuskan untuk keluar kamar.

Aku menuruni anak tangga dan melihat seorang pria duduk disofa ruangtamu. Pria itu sedang membaca koran. Apa itu Dad? Kapan Dad pulang? Aku menghampirinya dengan antusias.

'Dad?!'panggilku

Pria itu menoleh dan benar itu Dad. Saat itupun juga aku menghambur kepelukan Dad. Senang sekali rasanya Dad sudah pulang. Dad membalas pelukanku dan mengelus rambutku lembut.

Aku melepas pelukanku,'Kapan Dad pulang? Kenapa Dad tak membangunkan ku?'tanyaku

Dad mengusap rambutku lembut lagi,'Semalam. Dad tak tega membangunkan putri kesayangan Dad'ucap Dad sambil tersenyum

'Jadi Dad yang memindahkan aku kekamar ku?'tanyaku lagi

Dad tersenyum lalu mengangguk pelan.

'Astaga, pasti aku berat sekali ya Dad.'kataku sambil memasang wajah menyesal. Dad tertawa lalu mengacak rambutku pelan,'begitulah. Ternyata putri Dad sudah dewasa.'ucap Dad sambil tersenyum

'Bagaimana Luke?'tanyaku

Dad menatapku lalu mengerutkan keningnya,'Luke? Apa dia disini semalam? Entahlah. Saat Dad pulang hanya kau yang Dad lihat. Tak ada Luke.'

Aku mengangguk kemudian terseyum hambar. Aku bermimpi Luke mencium keningku hmm iyaa cuma mimpi.

'Apa Dad juga tidak bertemu Cassie?'tanyaku lagi

'Oh, sepupumu. Dad baru melihatnya tadi pagi. Sekarang dia pergi entah kemana.'

Aku mengangguk lagi.

'Kalau begitu aku mandi dulu ya Dad? Dad sudah makan? Mau kubuatkan sesuatu setelah aku mandi?'tanyaku terus menerus

Dad berpikir sejenak,'sepertinya Dad ingin kopi. Buatkan setelah kau mandi ya.'pinta Dad sambil mengacak rambutku pelan. Aku tersenyum lalu meninggalkan Dad menuju kamarku.

Aku mengambil handuk hendak kekamar mandi namun langkah ku terhenti karena ponselku bergetar tanda ada pesan masuk. Aku berjalan malas menuju nakas untuk mengecek siapa yang mengirimiku pesan.

'23 undread message'
Slide to unclock

'10 missed call'
Slide to unclock

Aku membulatkan mataku kaget karena tidak pernah ada yang mengirimiku pesan sebanyak ini. Karena ini pertama kalinya Aku mendapat pesan sebanyak ini sebenernya tidak banyak tapi menurut ku banyak. Ahsudahlah-_- Dan kalian tahu pesan dan panggilan tak terjawab itu dari siapa? Luke. Iyaa. Luke. Kalian tidak percaya? Akupun begitu. Aku membuka semua pesan dari Luke. Aku terus tersenyum ketika membaca pesan darinya

From: Luke Hemmings

Morning, Anna!:)

From: Luke Hemmings

Kau belum bangun ya?

From: Luke Hemmings

Kau baik-baik saja kan? Setidaknya jawab pesanku:(

From: Luke Hemmings

Are you mad at me cause I'm leavin you alone?:(

From: Luke Hemmings

I'm so sorry:( forgive me:(

Yabegitulah kira-kira isi pesan darinya. Sungguh, dia sangat berlebihan. Tapi aku senang karena dia mengkhawatirkan aku. Aku kembali tertawa saat membalas pesan Luke.

To: Luke Hemmings

Morning too, Lucas!;)

To: Luke Hemmings

Aku baru saja bangun:)

To: Luke Hemmings

Aku baik baik saja penguin-_-

To: Luke Hemmings

Aku tidak marah padamuu

Aku langsung mengunci kembali ponselku kemudian berjalan kekamar mandi untuk mandi. Aku tidak ingin Dad menunggu lama.

Setelah aku selesai mandi aku segera turun kebawah menemui Dad. Aku sempat mengecek ponselku tapi ternyata Luke tak membalas pesanku. Aku berjalan kearah dapur untuk membuat kopi untuk Dad. Setelah selesai aku menghampiri Dad diruang tamu. Aku mendengar samar-samar Dad sedang mengobrol dengan seseorang diteras depan. Mungkin Dad sedang menelpon seseorang. Aku mendekati Dad dan ternyata aku salah. Dad tidak menelpon melainkan mengobrol dengan Luke.

Luke?

Sedang apa dia disini?

'Dad'ucapku pelan
'Ya, hun? Ahya, ada temanmu.'ucap Dad
'Hai'sapa Luke dengan senang
Aku hanya tersenyum. Lalu Dad meninggalkan kami berdua.

'Apa yang kau lakukan disini?'tanyaku
'Kau tak membalas pesanku, bae.'
Aku melotot kearah Luke karena ucapannya.
'Aku sudah membalasnya lihat saja ponselmu. Lagipula aku juga baru bangun.'
'Selelah itu kah? Haha, aku kesini hanya ingin memastikan kau baik-baik saja.'ucapnya sambil mengusap lembut rambutku.
Aku hanya menundukku menyembunyikan rona merah pada pipiku. Astaga, Luke.

'Kau sudah melihatku kan? Aku baik-baik saja. Lagipula ada Dad. Sekarang kau bisa pulang.'kataku sarkas
'Astaga, Anna. Kau mengusirku.'ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya
'Haha, aku hanya bercanda. Tapi, kau tahu Dad baru saja pulang. Dan aku ingin menghabiskan waktu bersamanya.'
Luke mengangguk dan diam beberapa menit.
'Baiklah, aku akan pulang. Hubungi aku jika kau butuh sesuatu. Okay?'
Aku hanya tersenyum lalu mengangguk.
Luke berjalan menjauh. Aku hanya tersenyum memadangnya. Aku tidak menyangka bisa seperti ini. Aku bahagia sekali.









A/N: hae! Udah berapa lama ya gaupdate? Padahal janji ya mau cepet2 update huaaa maaf ya maaf. Tugas banyak bgt dan seminggu full mikirin tugas terus. Karena hari ini lagi libur jadi disempetindeh. Tapi maaf ya cuma sedikit. Udah ngestuck bgt ini gatau lagi. Tapi nanti gue pikirin lagi deh gimana ceritanya. Minggu depan gua uts:( jd belm tau kapan bisa melanjutkan ceritanya. Tapi secepatnya deh gua usahain!:3 asal yg ngevote byk:3 hehehe ini juga karena stress mikirin Luke dan Arjablay:' sedih bgt ya kl cuma fanzone mah gabisa apa-apa:' nanti dichapter berikutnya mungkin gua akan memasukan si arjablay yatapi gatau juga dengwkwk liat aja nanti ya. See u in next Chapter!

Peluk cium dari luek

Out of my limitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang