Confused

56 12 0
                                    

-Luke Prov-

Aku tidak mengerti. Kenapa Anna terlihat sangat membeciku? Aku tidak pernah berbuat yang tidak baik dengannya. Dia baik dengan yang lain. Bersikap layaknya teman yang lain. Tapi kepadaku? Tidak. Dia selalu bersikap dingin. Entah. Aku tidak tau penyebabnya.

Dia meninggalkan ku digudang. Apa yang membuatnya kesal? Apa karena pemilihan tadi? Aku hanya ingin akrab dengannya. Aku harus menemuinya sehabis ini.

Aku berjalan menuruni tangga. Menuju kantin. Kemungkinan besar Anna ada disana. Dan ya, tebakan ku benar. Anna ada disana. Dia sedang makan. Aku duduk disebelahnya.

'Ada apa?'tanyanya

'Kita harus keruangan Mr.Arnold.'jawabku

'Kau duluan saja. Nanti aku menyusul.'

'Tidak bisa. Kita harus datang bersama.'kataku

Tampaknya dia kesal. Akhirnya aku memberanikan diri untuk bertanya padanya.

'Kenapa kau selalu seperti ini? Kau tidak pernah bersikap baik padaku.'tanyaku

Dia diam. Tak menjawab.
Dia bangkit dan berjalan melewatiku. Lalu dia berkata

'Karena kau menyebalkan, Lucas Hemmings.

Aku menatap punggungnya yang semakin hilang dari padanganku. Aku tidak mengerti. Apa yang membuatnya menbenci ku? Huh. Sejujurnya aku sangat menyayanginya.

Aku berjalan menuju ruangan Mr.Arnold. Anna sudah disana, dia duduk tempat didepan Mr.Arnold. Aku mengetuk pintu. Mr.Arnold mempersilahkan ku duduk.

'Dengar, Luke, Anna. Aku ingin kalian berdua bisa bekerja sama denganku untuk menjadi pengurus kelas yang bertanggung jawab. Bisa kalian mengerti?'

Angguk ku dan Anna bersamaan.

'Baiklah kalian bisa pergi sekarang.'

Anna berjalan didepanku. Aku hanya bisa memadangnya. Aku tidak berani membuka percakapan. Canggung. Aku tak tahu harus bagaimana. Aku hanya bisa melihatnya didepan ku.

Aku dan Anna sudah sampai dikelas. Kosong. Hanya ada tasku dan Anna. Aku mengambil tasku, Anna juga.

Sampai inipun juga aku dan Anna tetap diam. Tanpa percakapan. Aku tidak ingin Anna membenciku.

'Luke! Anna!'panggil Ashton

Aku dan Anna mendekati.

'Kalian benar-benar serasi. Darimana saja kalian?'

Aku dan Anna hanya saling pandang dan diam. Tidak menjawabnya.

'Baiklah. Baiklah. Aku tidak ingin membangungkan beruang tidur.'

'Siapa yang kau sebut beruang tidur?'tanya Anna setengah berteriak.

'Tidak. Tidak aku hanya bercanda.' Ashton terkekeh. 'Ayo, kita pulang!'

'Dimana Michael, Calum, dan Jessica?'tanya Anna

'Mereka menunggu kita didepan'

Terik matahari Aussie memang benar-benar membuat kami lelah. Kami harus pulang berjalan kaki. Kami selalu melakukan ini bersama.

'Ada apa denganmu Luke?'tanya Michael 'sepertinya kau memikirkan sesuatu.'dia mencoba mengoreksi

'Tidak. Aku baik-baik saja. Aku hanya lelah karena harus kegudang tadi.'

'Kalian lapar? Kenapa kita tidak makan terlebih dahulu?'ide Michael muncul

'Itu hanya kemauan mu saja, bodoh.'teriak Calum

'Aku yakin Luke lapar.'mereka melihatku

'Ya, sedikit. Ayo, kita cari makan!'

Daritadi Anna hanya diam. Tidak berbicara apapun. Matanya seperti sedang memikirkan sesuatu. Sesekali iya hanya tersenyum.

Setelah makan, aku dan yang lain melanjutkan perjalanan pulang. Memang tidak jauh jarak antara sekolah dan rumah kami. Tapi tempat makan disepanjang jalan yang membuat kami selalu tergoda.

'Kau makan banyak sekali, Michael!'teriak Ashton

'Sampai kau mengambil bagian Anna'sambung Calum

'Itu karena Anna tidak lapar. Aku bingung juga kenapa dia tidak lapar. Padahalkan itu makanan kesukaannya.'

'Kau baik-baik saja, Anna?'tanya Ashton 'kau melamun terus. Kau memikirkan apa? Apa ada masalah?'

'Tidak. Aku baik-baik saja.'balasnya tersenyum

Sampai dipersimpangan kami berpisah. Aku dan Anna memang sejalur. Jadi aku selalu pulang bersamanya.

Dia diam sepanjang perjalanan. Dia terus menatap lurus kedepan. Sampai depan rumahnya pun dia langsung masuk kerumah tanpa menghiraukan ku. Sungguh menyakitkan.

-Anna Prov-

Aku berjalan bersama Luke sampai rumah. Memang selalu seperti itu setiaphari. Entah kenapa aku tidak merasa lapar. Padahal tadi adalah makanan kesukaanku.

Sampai didepan rumahmu pun aku tidak menghiraukan Luke. Aku langsung masuk rumah. Aku masih takut untuk berbicara padanya.

'Aku pulang!'

Rumah sepi. Pasti orangtua ku belum pulang. Huh. Aku memasuki kamar. Aku langsung membersihkan badanku. Setelah mandi. Aku masih memikirkan Luke. Aku menyesal dengan perkataan ku tadi. Mungkin dia juga marah padaku. Aku harus bagaimana?

Out of my limitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang