0.1

100 10 0
                                    

-Author Pov-

Anna diam tak percaya apa yang Luke katakan. Ia mencoba mencerna apa yang barusan Luke katakan.

'Apa maksudmu?'tanya Anna.

'Oh, Ayolah. Jangan berpura-pura bodoh.'Luke mendengus melepaskan tangan Anna.

'Aku sungguh tidak mengerti, Luke. Jelaskan.'pinta Anna

Luke menghelas nafas,'Aku ingin menjagamu. Aku ingin menjagamu dari mereka yang melakukan ini kepadamu. Aku ingin menjagamu, Anna.'

Anna semakin bingung. Kenapa Luke ingin menjaganya?

'Hey, kau temanku, kan? Itulah alasan kenapa aku ingin menjagamu. Jangan berpikir macam-macam.'Luke memutar bola matanya kesal.

Anna mulai mengerti. Ya, Luke hanya ingin menjaganya karena mereka berteman. Ya, hanya itu. Tidak lebih.

'Jadi kita berteman? Sejak kapan kau menganggapku temanmu?'kata Anna yang mulai kesal.

Luke memutar bola matanya lagi. Luke mulai lelah dengan perdebatan ini.

'Kau teman Ashton, Michael, Calum, Jessica, kan? Berarti kau temanku juga. Kau bodoh sekali sih.'

'Baiklah. Kita berteman. Tapi tolong kurangin sikap menyebalkanmu itu. Okay?'pinta Anna.

Luke mengangguk mengerti.

-Luke Pov-

Seharusnya tadi aku bilang kalau aku ingin menjaganya karena aku mencintainya. Bantin Luke.

Dia sudah lebih baik dari sebelumnya. Dia sudah tidak menangis dan sekarang dia tersenyum. Ah. Aku tidak ingin melihatnya menangis lagi. Itu sangat menyakitkan untukku.

'Luke, kau bosan tidak?'tanyanya.

Aku mengangguk.

'Kita keluar yuk. Ketaman bagaimana?'

'Kalau nanti kita ketahuan disana dan dikira bolos pelajaran tamat riwayat kita.'balasku kesal

Permintaannya daritadi tak ada henti-hentinya.

'Aku kan hanya menyarankan.'dengusnya kesal

*****
Bel pulang sekolah sudah berbunyi. Menandakan pelajaran sudah berakhir. Aku masih di UKS sekarang. Anna tertidur. Dia sangat cantik saat tertidur. Dia selalu cantik.

Aku berdiri dari dudukku dan menuju kelas untuk mengambil tasku dan Anna. Namun ada sesuatu yang menahanku. Tangan Anna mengenggamku. Aku mengkerutkan keningku. Dia bergumam tidak jelas.

Dia mulai membuka matanya. Dia kaget saat melihat tangannya mengenggamku.

'Apa yang kau lakukan?'tanya panik

'Seharusnya aku yang bertanya. Apa yang kau lakukan? Kenapa kau mengenggamku tanganku?'balasku bertanya

Dia diam. Tak menjawab.

'Kau tertidur pulas sekali. Aku tak tega membangungkanmu. Aku ingin kelas mengambil tas kita.'kataku menjelaskan

Dia hanya ber-oh ria

'Kalau begitu, ayo. Aku sudah lebih baik. Kita kembali kekelas.'katanya

'Kau yakin?'tanyaku

Balasnya mengangguk.

****
Sesampainya dikelas. Dikelas sudah kosong. Seperti biasa hanya ada tas ku dan Anna. Aku dan Anna mengambil tas masing-masing dan keluar kelas menuju gerbang.

'Apa yang lain sudah pulang?'tanyanya

'Mana ku tahu. Aku kan sedari tadi bersamamu.'balasku sinis

Out of my limitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang